(Business Lounge – News) Banyak akses masuk ke Liberia yang kini ditutup sehubungan dengan wabah Ebola yang kian mengganas. Penutupan ini bertujuan sebagai usaha menghentikan penyebaran virus. Selain itu Liberia juga mengambil tindakan untuk mendirikan pusat screening di beberapa titik masuk utama seperti Bandar udara .
Nigeria pun mengambil tindakan untuk menghentikan penerbangan ke Liberia dan Sierra Leone setelah pekan lalu seorang pria yang terjangkit ebola terbang ke Nigeria dan meninggal. Nigeria juga menetapkan siaga pada seluruh jalan masuk ke Nigeria setelah dikonfirmasikan bahwa pria yang meninggal pekan lalu terjangkit ebola.
Untuk mencegah penyebaran Ebola tersebut, maskapai penerbangan milik Nigeria, Arik Air telah memutuskan untuk menghentikan semua penerbangannya ke Negara-negara terjangkit ebola. Selain itu menutup akses masuk bagi penerbangan yang berasal dari Negara-negara terjangkit tersebut.
Wabah Ebola di Afrika Barat
Virus yang mematikan ini telah menewaskan sedikitnya 660 orang di Afrika Barat sejak Februari. Dimulai di Guinea Selatan dan menyebar ke Liberia dan Sierra Leone. Sejauh ini kasus Ebola di Afrika Barat telah menjadi kasus yang paling mematikan di dunia.
Ebola membunuh hingga 90% dari mereka yang terinfeksi, tetapi jika pasien dapat ditangani sedini mungkin, ia akan memiliki kesempatan hidup yang lebih baik. Virus ini akan menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Tindakan Pencegahan Liberia
Pemerintah Liberia telah menyediakan tempat mencuci tangan pada semua fasilitas pemerintah dan tempat-tempat umum begitu juga semua hotel, restoran. Sedangkan di bioskop-bioskop diputarkan klip yang berisi informasi untuk kesadaran dan pencegahan Ebola.
Selama akhir pekan lalu dokter terkemuka Liberia Samuel Brisbane telah meninggal setelah tiga minggu bertempur dengan virus Ebola. Saat ini dua tim medis perbantuan dari AS sedang dirawat di Liberia karena Ebola, termasuk Dr Kent Brantly, yang merupakan direktur medis di salah satu pusat pengobatan di negara itu. Korban lainnya adalah Nancy Writebol yang bekerja untuk Serving In Mission (SIM) dalam tim yang sama dengan Brantly.
Presiden Liberia Johnson Sirleaf mendesak masyarakat untuk bekerja sama dengan petugas kesehatan mengadakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan bahanya Ebola, demikian berita yang dilansir oleh BBC. Bahkan bulan lalu Sirleaf juga sudah memperingatkan bahwa siapapun yang tertangkap bersembunyi oleh karena menderita gejala Ebola akan dituntut. Penyakit ini memang telah menimbulkan rasa takut pada masyarakat dan banyak orang sakit yang mengalami stigmatisasi.
Salah satu cara yang akan ditempuh juga melalui para pemimpin agama untuk menyebarkan pesan tentang Ebola sebab banyak kali masyarakat tidak percaya kepada apa yang dikatakan pemerintah.
Peran Pemerintah Negara Terjangkit
Negara-negara terkena Ebola ini, masih tergolong Negara-negara miskin dengan pendapatan per kapitanya yang juga masih rendah. Dalam hal menjaga kesehatan baik itu pencegahan maupun pengobatan, pasti masih sangat terbatas.
Mengingat gejala terjangkitnya ebola yang hampir sama dengan penyakit pada umumnya membuat masyarakat tidak bisa langsung mengidentifikasi siapa yang terjangkit. Mungkin mereka akan mencoba menanganinya dengan obat-obatan bebas atau menganggapnya biasa saja. Sampai kepada tahap yang tidak dapat lagi ditolerir maka mereka baru waspada. Sedangkan sampai ke tahap demikian sudah berapa orang yang kontak langsung dengan mereka sehingga penyebaran pun semakin meluas.
Untuk itu pemerintahlah yang diharapkan dapat mengambil peranan penting mulai dari melakukan sosialisasi, penanganan hingga pencegahan penyakit. Penyediaan tempat mencuci tangan, cairan desinfektan, masker di public area akan membantu penyebaran virus ebola ini.
Uthe/Journalist/VMN/BL
image: antara