(Business Lounge – News) Sebuah pesawat Air Algerie, dengan 116 orang di dalamnya, telah hilang dari pantauan radar sehingga mendorong tim pencarian untuk pesawat hilang segera bertindak demikian dilaporkan operator dari Air Algerie kepada CNN hari ini, Kamis (24/7). Penerbangan AH 5017 telah kehilangan kontak radar 50 menit setelah lepas landas dari Ouagadougou, Burkina Faso, pada Kamis jam 01:17 waktu setempat. Pesawat ini seharusnya telah tiba di Algiers ‘Houari Boumediene Airport pada pukul 05:10 waktu setempat. Berarti pesawat ini telah hilang selama berjam-jam sebelum berita ini dipublikasikan.
Ougadougou ada dalam garis lurus sebelah selatan Algiers, melewati Mali di mana kerusuhan sedang berlangsung di sebelah utara. Namun, seorang pejabat senior Perancis mengatakan tidak mungkin bahwa para pejuang di Mali memiliki persenjataan yang bisa menembak jatuh pesawat. Pejabat, yang tidak mau disebutkan namanya ini mengatakan bahwa pertikaian di Mali hanya menggunakan senjata yang tidak mungkin dapat menjatuhkan pesawat terbang yang ada pada ketinggian jelajah.
Pesawat MD-83 ini membawa 110 penumpang, dua pilot dan empat awak pesawat. MD-83 ini merupakan bagian dari McDonnell Douglas MD-80, pesawat jet bermesin ganda buatan AS. Produksi pesawat jenis ini (MD-80) telah berakhir tahun 1999 dan berangsur-angsur mulai ditinggalkan.
Air Algerie dioperasikan oleh sebuah perusahaan swasta Spanyol, Swiftair. Swiftair memberikan keterangan kepada CNN bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan pesawat tersebut. Saat ini staff Swiftair sedang berupaya untuk mencari tahu lebih lanjut keberadaan pesawat ini.
uthe/Journalist/VMN/BL
Image: wikipedia