(Business Lounge – News & Insight) Pengiriman jenazah pertama dari korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina telah tiba Belanda. Jenazah ini disambut dengan sebuah upacara hikmat di pangkalan udara Eindhoven oleh anggota keluarga kerajaan Belanda, Perdana Menteri Mark Rutte dan ratusan kerabat korban.
Hari Berkabung Nasional Bagi Belanda
Belanda menyerukan hari berkabung nasional oleh karena sebagian besar korban dari pesawat yang jatuh ditembak rudal itu adalah warga Negara Belanda. Maka Belanda pun menginstruksikan pengibaran bendera setengah tiang. Gereja-gereja membunyikan loncengnya selama lima menit sebelum pesawat mendarat, dan bendera dari segala bangsa yang terkena dampak bencana juga dikibarkan setengah tiang menyambut para jenazah yang tiba. Mengheningkan cipta pun dilakukan selama satu menit.
Empat puluh mobil jenazah pun diberangkatkan ke kota Hilversum tempat proses identifikasi formal akan diadakan. Sebuah proses yang panjang dan dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan.
Anggota keluarga kerajaan Belanda dan Perdana Menteri Mark Rutte turut menyaksikan peti-peti jenazah tersebut dibawa beriringan meninggalkan bandara. Masyarakat pun turut hadir di Bandara Schiphol dan meletakkan bunga di sana sebagai penghormatan terakhir.
Pengiriman jenazah berikutnya akan dilakukan hari Kamis (24/7).
Sampai hari ini, separatis pro-Rusia adalah pihak yang mendapatkan tuduhan melakukan penembakan tersebut. Sedangkan pemerintah Inggris mengatakan bahwa badan intelijen menunjukkan bahwa separatis pro-Rusia telah dengan sengaja merusak bukti-bukti yang ada dengan memindahkan para jenazah dan menempatkan bagian-bagian dari pesawat lain pada puing-puing seperti berita yang dilansir oleh BBC. Sampai hari ini tim peneliti dari beberapa negara masih berada di lokasi kecelakaan untuk melakukan tugas mereka.
Pertempuran Terus Berlangsung di Ukraina
Rabu kemarin (23/7) pertempuran terus berlanjut di Ukraina Timur, para pejabat di Kiev mengatakan kepada BBC bahwa dua pesawat yang merupakan jet militer, telah jatuh pada jarak 35km (20 mil) dari lokasi kecelakaan. PM Ukraina Arseniy Yatseniuk mengklaim bahwa jatuhnya jet Ukraina itu disebabkan tembakan rudal separatis pro-Rusia.
Perdana Menteri Arseniy Yatseniuk kemudian mengatakan kepada BBC bahwa salah satu jet militer tersebut bisa saja terkena rudal namun dia tidak langsung menuduh Rusia berkaitan dengan hal ini, tetapi bisa saja dijatuhkan oleh jet Ukraina.
Sepertinya Ukraina belum mendapatkan titik temu bagaiman menghentikan pertikaian ini. Jika memang separatis pro-Rusia memang mendapatkan dukungan dari Rusia, maka mau tidak mau Rusia harus ikut campur tangan untuk meredakan pertikaian ini. Namun permasalahannya Rusia tetap mengatakan bahwa merea tidak ikut campur dalam pertikaian ini dan mereka sama sekali tidak memberikan dukungan para separatis pro-Rusia ini. Walaupun AS telah mengklaim bahwa AS memiliki bukti-bukti akan campur tangan Rusia dalam hal ini.
Lalu bagaimana jalan keluarnya? Memberikan tekanan kepada Rusia semoga dapat membuat Rusia berpikir untuk bertindak lebih jauh mendukung pertikaian ini.
uthe/Journalist/VMN/BL
Image: youtube