MH17 Report: AS Memiliki Bukti Keterlibatan Rusia Dalam Penembakan Pesawat Malaysia

(Business Lounge – News) Menteri Luar Negeri AS John Kerry mensinyalir adanya bukti yang kuat akan keterlibatan Rusia dalam jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina seperti yang dilansir oleh BBC. Kerry meminta Rusia untuk ikut bertanggung jawab atas perbuatan para separatis pro-Rusia. Seperti diketahui bahwa semua penumpang dan awak pesawat Malaysia Airlines tewas dalam peristiwa tersebut.

Rusia mendapatkan tudingan telah memasok sistem anti-pesawat kepada para pemberontak yang kemudian salah satunya diduga dipakai untuk menembak pesawat penumpang tersebut.

Sebelumnya, kira-kira 196 jenazah dimuat ke dalam sebuah kereta barang yang diberi mesin pendingin di Ukraina Timur, untuk dibawa ke sebuah tujuan yang tidak diketahui. Tindakan ini ditanggapi oleh Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop yang menghimbau supaya separatis pro-Rusia untuk tidak menggunakan jenazah sebagai “pion” dalam konflik mereka dengan pihak berwenang Ukraina. Bishop mengemukakan supaya para separatis itu mengingat para keluarga jenazah yang sagat berharap kepulangan jenazah keluarganya tersebut. Kemarahan serupa pun telah dilontarkan dunia setelah para separatis pro-Rusia membatasi akses menuju lokasi kejadian.

Kereta berisi jenazah para korban itu pun diberangkatkan pada Minggu (20/7) menuju Torez yang berjarak 15km (sembilan mil) dari lokasi kecelakaan.

Ancaman Lebih Berat Untuk Putin

Kerry mengatakan kepada sebuah jaringan TV AS bahwa Amerika Serikat telah mengamati adanya pasokan militer yang besar berpindah dari Rusia ke Ukraina pada bulan lalu, termasuk konvoi pengangkut personel lapis baja, tank dan peluncur roket. Sistem rudal Rusia telah dipindahkan kepada para separate.

Bukan hanya itu, Amerika Serikat juga telah melihat video peluncur yang kemudian dipindahkan kembali ke Rusia setelah penerbangan MH17 jatuh. Ada sejumlah besar bukti yang menunjuk keterlibatan Rusia dalam menyediakan sistem ini serta melatih para separatis pro-Rusia.

AS mengancam akan memberikan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan meminta sekutu Eropa juga untuk melakukan hal yang sama sebagai peringatan keras kepada Putin.

Perdana Menteri Inggris David Cameron menuliskan komentarnya pada surat kabar Inggris pada Minggu (20/7) bahwa Eropa dan Barat harus mengubah pendekatannya pada Rusia jika Putin tidak mengubah pendekatan untuk Ukraina.

Gangguan Pada Lokasi Kejadian

Dua hari kejadian pada jatuhnya pesawat Malaysia Airlines ini telah diikuti dengan kekacauan yang ditimbulkan para separatis pro-Rusia. Oleh karena itu polisi anti huru hara pun dihadirkan untuk menjaga lokasi itu untuk menolong para penelidik dapat bekerja dengan maksimal.

Para relawan yang semula membantu untuk mengumpulkan barang-barang yang tersebar di ladang kemungkinan malah mengganggu oleh karena bukti-bukti atau petunjuk penting yang dapat saja lenyap. Belum lagi banyaknya hewan liar yang berkeliaran di tempat kejadian. Puing-puing pesawat pun mulai dipindahkan dari lokasi kecelakaan dengan menggunakan alat berat.

Sedangkan jenazah para korban yang telah tiba di stasiun Torez akan tertahan di situ sampai kedatangan inspektur penerbangan internasional demikian diucapkan Alexander Borodai, pemimpin separatis pro-Rusia. Mereka juga mengatakan akan menyerahkan rekaman penerbangan MH17 kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional. Namun pihak Departemen Luar Negeri AS mengatakan adanya kemungkinan separatis pro-Rusia ini telah merusaknya.

Kekuatiran yang sama juga diungkapkan oleh Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai-, yang tiba di ibukota Ukraina Kiev pada akhir pekan.

Sampai hari ini masih terjadi bentrokan antara separatis pro-Rusia dengan pemerintah Ukraina.

uthe/Journalist/VMN/BL
Image: antara

 

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x