Membangkitkan Motivasi Karyawan

Infog-55

(Business Lounge – Empower People) Bagaimana untuk mengelola karyawan secara optimal yang merupakan modal suatu perusahaan. Salah satu cara terbaik untuk mendorong terbentuknya semangat yang positif di antara para karyawan. Apakah itu, dengan membuat mereka mengerti serta menghargai peran yang mereka jalankan di dalam suatu organisasi perusahaan.

Sangat baik sekali jika jika seorang karyawan melakukan pekerjaan dengan nilai outstanding, dan karyawan tersebut sudah melakukannya lebih karena memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap diri mereka sendiri. Apa yang dikerjakan bukan hanya untuk mengejar kenaikan gaji ataupun promosi semata. Tentu Anda sebagai seorang pemimpin perusahaan menganggap semangat yang dimiliki karyawan ini adalah asset penting yang akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Namun sebentar, apakah hal tersebut hanya seperti pencapaian diatas kertas yang diharapkan namun tidak terjadi atau sulit terjadi di perusahaan atau institusi Anda.

Mungkin Anda harus berpikir lebih positif dan dengan mengetahui beberapa tips akan membuat Anda lebih percara diri untuk mewujudkan semangat membangun tanggung jawab bekerja bagi perusahaan.

Baiklah, apa pertanyaan yang bisa kita rumuskan untuk hal ini. Ya, apakah yang mampu mendorong karyawan agar memiliki motivasi lebih untuk melakukan lebih baik lagi? Jawabannya tidak lain yaitu motivasi dari diri sendiri (self-motivation), yang bersumber dari dalam hati dan pikiran orang itu sendiri. Hal ini tidak tergantikan. Tidak ada kekuatan lainnya yang dapat memberikan dampak yang serupa.

Berikut ini ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendorong terciptanya motivasi dari dalam diri setiap karyawan.

1. Doronglah karyawan agar memiliki rasa percaya pada diri sendiri.

Apapun tindakan yang Anda lakukan, baik Anda dalam kapasitas sebagai seorang manajer atau level yang lebih tinggi, pastikan tujuan utamanya adalah untuk membantu seluruh karyawan memiliki percaya diri. Yaitu untuk percaya bahwa mereka dapat mencapai apa yang telah mereka tentukan untuk dicapai dalam sebuah target pekerjaan. Bantulah para karyawan agar  mereka memiliki kemampuan berhitung terhadap pekerjaan mereka. Kondisi ini tentu akan membantu karyawan dan memberikan panduan atas pekerjaan mereka. memandu mereka. Selain itu juga akan memberikan inspirasi dalam pekerjaan.

2. Bantulah karyawan untuk menjembatani jarak antara kesanggupan karyawan tuntutan pencapaian tujuan.

Apa jawabannya yaitu miliki motivasi diri sendiri dan bertanggung jawab. Hal inilah yang akan menjadi jembatan untuk menghubungkan antara penetapan tujuan-tujuan dengan keberhasilan mencapainya. Berikut ini contoh dua cara efektif yang dapat membantu karyawan Anda. Pertama, Anda harus ada ketika mereka menghadapi kekhawatiran yang mereka rasakan. Berikan bantuan dan dorongan agar karyawan tidak merasa panik atau bahkan mengalami stress, tunjukanlah suatu tindakan nyata untuk mengatasinya. Ketika para karyawan mulai bergerak menuju tujuan-tujuan mereka, rasa cemas dan khawatir tersebut akan mulai terurai dengan sendirinya, sehingga rasa percaya diri akan timbul dan membangkitkan semangat untuk lebih kuat menghadapinya. Kedua, bantulah para karyawan agar dapat fokus pada hasil akhir. Bantulah mereka untuk memiliki gambaran akan tujuan yang hendak dicapai. Hal ini menjadi motivasi kesuksesan untuk mencapai tujuan tersebut. Berikan arahan-arahan untuk mereka dapat mewujudkannya.

3. Menjadikan karyawan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan, hasilnya merupakan akibat dari tindakan tersebut.

Bagaimana melihat suatu tanggung jawab lebih dari sekadar tingkat performance yang berhasil dicapai pada saat menyelesaikan sebuah tugas. Mari buka wawasan Anda dengan melihat beberapa tips berikut ini, supaya menjadikan karyawan Anda bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan hasil dari pekerjaan mereka:

  • Susunlah daftar kriteria pencapaian kinerja yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
  • Cantumkan ekspektasi kinerja dalam tulisan, lalu hubungkan antara ekspektasi tersebut dengan penilaian kinerja karyawan.
  • Ciptakanlah imbalan (rewards) atas keberhasilan, dan konsekuensi jika sebuah pekerjaan diselesaikan dengan buruk atau gagal diselesaikan.
  • Jadikan excellent sebagai satu-satunya opsi yang dapat diterima atas sebuah pekerjaan, dan tunjukkan toleransi rendah terhadap pekerjaan yang diselesaikan seadanya.

Kesimpulan yang bisa kita tarik adalah bahwa para pemimpin perlu punya keinginan yang kuat untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan excuse atau mencari-cari alasan dengan memiliki kebiasaan untuk bertanggung jawab.

P. Adi/Kontributor/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x