Aku mau nangis ..siapa yang perduli?
Aku mau berteriak.. siapa yang dengar?
Bahkan ketika aku menari pun tidak ada yang menonton.
Dimana kamu waktu aku menangis?
Dimana kamu waktu aku berteriak?
Dimana kamu waktu aku bahkan menari untuk mencari perhatianmu?
Kamu… pergi ketika aku menjadi tahanan KPK
Kamu yang berkata sahabat meludahi aku dan berkata” tidak kenal” ketika aku menoleh dari mobil yang membawaku ke rutan.
Sakit hatiku lebih sakit dari pada meregang nyawa menanti ajal
Air mataku berubah menjadi telaga darah penuh amarah
Kamu ..
Yang mengemis di kakiku siang malam untuk kemakmuranmu dan menjilat di piringku dengan tiada henti, ternyata hanya pecundang yang mengambil kesempatan dari kebodohanku.
Benar aku memang bodoh ..
Engkau tidak pernah berteman denganku melainkan hanya dengan uangku
Engkau tidak pernah punya hati padaku karena hatimu tidak lebih dari pada hati angsa yang hanya enak di piring emas.
Aku bodoh dan terlambat menyadari bahwa ketika seorang berkata sahabat dan mengemis di kaki kita untuk uang , maka dia tidak lebih dari pada seorang perampok yang numpang lewat.
Hari ini aku berdoa lagi, mengulang kembali hal yang sudah lama sekali tidak aku lakukan
Selama ini aku terpana memandang pertolongan adalah sahabat
Ternyata tidak ada yang sanggup menyangkali sebuah kenyataan bahwa Allah adalah sahabat sejati dikala susah dan senang..
Dan Dialah guru yang mengajari untuk bertobat dan kembali pada jalan yg benar..
Jacky Ang/VM/BL