Virus Mers Dipastikan Berasal Dari Unta

Pada gambar diatas nampak seorang warga memakai masker saat berjalan di dekat dua ekor unta di sebuah pasar unta di desa al-Thamama, dekat Riyadh, Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan pengumuman bahwa warga yang berdagang unta harus mengenakan masker dan sarung tangan untuk mencegah penyebaran Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS). Peringatan tersebut dikeluarkan untuk pertama kalinya di saat korban kasus virus Mers telah mencapai hampir 500 orang.

Sebagai kelanjutan maka penelitian terus dilakukan dan tercatat sejak tanggal 5 Juni kemarin telah ditemukan bukti-bukti pertama bahwa unta menyebarkan virus mematikan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) kepada manusia.

Bahkan dalam sebuah studi yang diterbitkan di New England Journal of Medicine menemukan adanya virus yang memiliki kesamaan baik pada unta dan pemiliknya.

Dalam sebuah kasus, seorang pria yang dirawat di Rumah Sakit Universitas King Abdulaziz di Jeddah, Arab Saudi memiliki sembilan unta yang sakit sesaat sebelum pria itu terinfeksi. Catatan medis menunjukkan bahwa pria itu berusaha mengobati untanya dengan tetes hidung.

Analisis dan observasi yang dilakukan terhadap sampel virus yang diambil dari unta dan si pasien menunjukkan bahwa sekuen genom lengkap dari kedua sampel yang diambil terpisah itu terbukti identik.

Laporan itu juga menambahkan bahwa data-data yang ada menyiratkan bahwa kasus infeksi corona virus MERS manusia ditularkan karena kontak dengan unta yang terinfeksi.

Bulan Mei lalu, seorang petugas kesehatan yang melakukan perjalanan ke Arab Saudi dipastikan menjadi warga AS pertama terjangkit MERS, sebuah penyakit yang dapat berakibat fatal, meningkatkan kecemasan penyeberan cepat penyakit tersebut, menurut keterangan Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit AS. Sejauh ini sudah tercatat 681 kasus MERS yang menyebabkan 204 kematian sejak virus itu pertama kali dideteksi pada bulan Juni 2012.

 

Tania Febe/Journalist/VM/BL-BBC
Editor: Fanya Jodie
Image: Antara