(Business Lounge – Business Today) – Setelah mengalami kerugian pada tahun 2012 dan 2013 sebesar lebih dari US $9,72 miliar maka mereka mulai melakukan beberapa langkah pemulihan untuk bisnis mereka saat ini. Salah satu rencana pemulihannya yang utama adakah mengembangkan sub-brand Citroën DS menjadi merek premium yang mandiri. Selain itu mereka berencana untuk tidak terlalu tergantung pada pasar mobil Eropa yang cenderung stagnan. Sehingga mereka akan kembangkan penjualan sampai ke Cina dan juga Asia Tenggara. Mereka akan berupaya juga memulihkan kerugian di Rusia dan Amerika Latin
Chief Executive Officer Peugeot yang baru, Carlos Tavares, mengatakan bahwa dalam rencana mereka kembali ke kompetisi ini akan termasuk juga perubahan dalam budaya korporasi. Budaya yang mereka harus kembangkan adalah budaya yang dikemudikan oleh laba dan memiliki pendekatan global untuk memulihkan keuntungan dalam waktu lebih cepat. Tavares juga menyampaikan bahwa perubahan budaya itu sekarang sudah mulai berjalan dan merupakan hal penting dalam melakukan langkah pemulihan.
Traves sendiri sebelumnya adalah petinggi dari Renault SA, yang merupakan salah satu kompetitor utama dari perusahaan. Ketika dia bergabung dengan Peugeot pada akhir tahun lalu dia sudah terlibat dalam rencana pemulihan yang sedang dilakukan ini. Sejak akhir Maret ini kepemimpinan Perusahaan sudah dia ambil alih dari Philippe Varin.
Target margin operasional yang ditargetkan Tavares adalah sebesar 2 % untuk tahun 2008 bagi divisi otomotif Peugeot yang sedang mencoba pulih, dan margin 5% antara tahun 2019 dan 2023. Peugeot juga targetkan arus kas operasi keseluruhan antara tahun 2016 dan 2018 sebesar 2 miliar euro.
Arum/Journalist/VM/BL-wsj
Edtor: Iin Caratri
Image: wikimedia.org