(Business Lounge – Art) – Kesenian terus berevolusi seiring bergemingnya dunia kemodernisasi di era masa kini. Digital pun telah berkombinasi dengan beberapa eksperimentasi dari sebuah respresentatif pola pikir. Namun sebuah keunikan kesenian memang selalu berkembang dengan hal-hal yang dimulai dari sebuah isu ataupun sifat imajinatif itu sendiri.
Salah satu terbilang diantaranya adalah seni jalanan atau biasa disebut Street Art. Berbagai bentuk kesenian yang dapat ditemukan di dalam sebuah kota, adalah merupakan bentuk respon terhadap tata ruang. Namun Street Art yang dikemukakan oleh Andi RHARHARHA berbeda dari seni jalanan yang dapat kita temukan, Tape Art atau seni lakban.
Berikut beberapa wawancara dengan Andi RHARHARHA di sela waktunya menunggu kelas kuliah Pasca Sarjana Institut Kesenian Jakarta :
BL : Bagaimana sih ceritanya bermain dengan lakban setelah sekian lama berkutat di Street Art?
AR: ‘Yaa dulu bareng temen-temen suka ngebom di jalan. Awalnya pake piloks, kemudian tiba-tiba memilih lakban sebagai media ekspresi saya untuk menyampaikan pesan seperti teks atau eksplorasi artistik.’

BL : Dari kapan anda memulai mengeksplorasi tersebut?
AR : ‘Dari tahun 2007.’
BL : Jadi seni lakban ini menjadi terobosan baru untuk anda?
AR : ‘Sesuatu yang berbeda itu memberi tantangan kita untuk terus bereksplorasi, dan lakban tersebut adalah hasil eksplorasi media yang saya lakukan.’


BL: Jadi memang akhirnya anda tertarik dan fokus ke seni lakban?
AR: ‘Iya karena dari lakban gua bisa main-main yang akhirnya lakban tersebut menjadikan karakter kuat buat saya untuk menyampaikan pesan. Jadi lakban tuh kayak berbeda aja, kalo piloks kan “cekrecekrecek” ..kalo lakban kan “kreekk”. Seperti membuat saya ada sesuatu yang kuat dengan lakban tersebut..wah oke juga nih’




BL : Kapan terakhir pameran seni lakban?
AR : ‘Terakhir tahun 2013 dalam acara South East Asia Triennale di Galeri Nasional.’

BL : Kemarin sempat dapat penghargaan rekor Muri kan tuh, bagaimana ceritanya bisa mendapatkan rekor tersebut?
AR : ‘Iya, waktu itu memecahkan rekor kategori terbaru dengan seni lakban terpanjang sepanjang 1400-an meter dalam acara Pekan Produk Kreatif Indonesia tahun 2012.’

BL : Apa rencana projek berikutnya untuk terobosan selanjutnya tentang seni lakban ini?
AR : ‘Banyak hal yang pengen saya wujudkan. Tapi saya lebih suka isidentil gitu, yang ada peristiwa lalu saya ikut merespon isu-isu seperti kamisan..tapi kadang ide-idenya pengen yang eksplorasi artistik macam-macam kayak di tubuh, di jembatan penyebrangan, di jalan sewaktu car free day.’





BL : Selama ini ada yang sponsorin?
AR : ‘Yaa ada beberapa kayak waktu acara PPKI 2012 kemarin, selebihnya sendiri sih.’


Begitulah perkembangan Street Art saat ini, Andi RHARHARA yang terus mencoba bereksperimen dengan seni lakbannya terus bereksplorasi dengan ruang imajinatifnya.
Sonang Elyas/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri