Melambatnya Penjualan Barang Mewah di China Tidak Berdampak Bagi Hermes

(Business Lounge – Business Today)  Produsen produk fashion terkenal asal Prancis, Hermès International mengatakan bahwa mereka tidak terpengaruh oleh perlambatan penjualan barang mewah di China. Hal ini disebabkan karena tingginya permintaan di tempat lain di Asia, AS dan Eropa telah mendorong peningkatan profitabilitas perusahaan hingga ke rekor tinggi.

Sepanjang tahun 2103, laba bersih Hermes naik 6,8 persen menjadi EUR 790 juta (USD 1,09 miliar) dengan penjualan yang naik 7,8 persen menjadi EUR 3,76 miliar. Operasi margin keuntungan perusahaan naik menjadi 32,4 persen hingga melampaui rekor sebelumnya pada tahun 2012.

Melambatnya penjualan barang mewah di China telah membebani perusahaan seperti Kering dan Louis Vuitton yang keduanya melaporkan laba bersih yang lebih rendah dari perkiraan pada tahun lalu.

Perlambatan penjualan barang mewah di China juga membuat produsen minuman cognac, Remy Cointreau semakin menurunkan harga produknya. Kecenderungan yang ada di China telah membuat investor waspada tentang kemampuan sektor mewah untuk mempertahankan laju pertumbuhan di tahun-tahun mendatang.

Bila tidak termasuk perubahan mata uang, seperti yen Jepang yang melemah, penjualan Hermès meningkat 13 persen dari tahun lalu.

Hermès adalah satu di antara beberapa produsen barang-barang mewah yang paling mahal. Penjualan di divisi ready to wear dan aksesoris naik 18 persen sepanjang tahun 2013, sedangkan penjualan parfum naik 15 persen.

Penjualan jam tangan, tumbuh tipis sebesar 1 persen pada tahun 2013 akibat perlambatan penjualan barang mewah di China. Sedangkan penjualan di Asia, tanpa termasuk Jepang naik 16 persen pada tahun 2013.

Joel/Journalist /VM/BL-japantoday

Editor: Jul Allens

Pic : nouvelobs.com