(Business Lounge – Risk Management) Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah ‘risiko’, apalagi dalam kondisi ekonomi yang masih sangat terpengaruh krisis global ini. Risiko merupakan sesuatu yang harus kita hadapi dalam kehidupan ini. Berbagai macam risiko seperti kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan, terkena banjir di musim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika tidak diantisipasi sejak awal.
Mari kita mengenal atau mengingat kembali hal-hal yang berkaitan risiko ini agar dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi keadaan dan mengelolanya dengan baik, khususnya dalam menjalankan usaha anda.
1. Pengertian Asset
Asset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai jual atau nilai ekonomis. Sebuah asset dapat bersifat tangible (dpt dilihat,contohnya : mobil, rumah, tanah, seekor sapi, pabrik, dll) atau intangible (tidak dapat dilihat, contohnya : bakat dan kemampuan seseorang). Bisnis asuransi bertujuan melindungi nilai ekonomis dari asset tersebut.
Hidup manusia merupakan sebuah asset yang sangat berharga yang dapat mendatangkan pendapatan. Aset ini juga menghadapi risiko seperti kematian, sakit maupun cacat yang diakibatkan oleh kecelakaan. Risiko seperti cacat dan kematian membuat seseorang tidak mampu untuk memperoleh penghasilan. Hal ini mengakibatkan pihak-pihak yang bergantung kepadanya, misalnya keluarga, mengalami kesulitan.
2. Musibah dan Risiko
Kebanjiran, sakit, tertabrak kendaraan lain, gempa bumi, longsor, kematian dan lain-lain merupakan contoh musibah. Kerusakan atau kehancuran yang mungkin disebabkan oleh musibah-musibah tersebut adalah risiko yang dimiliki oleh asset
Pengertian ‘risiko’ dalam asuransi berarti adanya kemungkinan atau ketidakpastian kerugian atau kehancuran yang dihadapi oleh suatu ‘asset’ yang dapat menimbulkan kerugian ekonomis
3. Bentuk-bentuk risiko
Bentuk-bentuk risiko antara lain risiko murni, risiko spekulatif, risiko partikular dan risiko fundamental.
Resiko murni adalah risiko yang akibatnya hanya ada 2 macam: rugi atau break even, contohnya pencurian, kecelakaan atau kebakaran. Resiko spekulatif adalah risiko yang akibatnya ada 3 macam: rugi, untung atau break even, contohnya judi. Resiko partikular adalah risiko yang berasal dari individu dan dampaknya lokal, contohnya pesawat jatuh, tabrakan mobil dan kapal kandas. Sedangkan risiko fundamental adalah risiko yang bukan berasal dari individu dan dampaknya luas, contohnya angin topan, gempa bumi dan banjir.
Manajemen Risiko
Sebagai suatu organisasi, perusahaan pada umumnya memiliki tujuan dalam mengimplementasikan manajemen risiko. Tujuan yang ingin dicapai antara lain adalah : mengurangi pengeluaran, mencegah perusahaan dari kegagalan, menaikkan keuntungan perusahaan, menekan biaya produksi dan sebagainya.
• Apa itu ‘manajemen risiko’?
Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan.
• Tahap-tahap dalam manajemen risiko
Tahap-tahap yang dilalui oleh perusahaan dalam mengimplementasikan manajemen risiko adalah mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan, setelah mengidentifikasi maka dilakukan evaluasi atas masing-masing risiko ditinjau dari severity (nilai risiko) dan frekuensinya. Tahap terakhir adalah pengendalian risiko. Dalam tahap pengendalian risiko dibedakan menjadi 2 yakni pengendalian fisik (risiko dihilangkan, risiko diminimalisir) dan pengendalian finansial (risiko ditahan, risiko ditransfer).
Pada dasarnya risiko diminimalisir dengan beberapa cara, yaitu :
Menghindari Risiko
Dapat dilakukan dengan menghilangkan kebiasaan atau kegiatan yang mungkin dapat menimbulkan risiko. Misalnya seorang pria yang kuatir terkena penyakit jantung akibat kebiasaan merokok, dapat menghindarinya dengan cara menghentikan kebiasaannya tersebut.
Meminimalkan Risiko
Dapat dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi dan dampak dari kerugian yang mungkin timbul. Misalnya seorang pengendara motor harus mengenakan helm dan merawat motor nya secara berkala untuk mengendalikan kerugian yang mungkin timbul, atau misalnya dalam produksi, peluang terjadinya produk gagal dapat dikurangi dengan pengawasan mutu (quality control).
Menerima Risiko
Dilakukan dengan mempertahankan risiko, atau menanggung keseluruhan atau sebagian risiko yang ada misalnya dengan cara membentuk cadangan dalam perusahaan untuk menghadapi kerugian yang bakal terjadi (retensi sendiri).
Mengalihkan Risiko
Pengalihan/transfer risiko dapat dilakukan dengan cara memindahkan kerugian/risiko yang mungkin terjadi dari seorang individu kepada pihak lain, misalnya perusahaan asuransi.
Foto : ccorpusa.com
(ns/IC/bl-md)