(Business Lounge – Leadership) – Tak kenal maka tak sayang.. ungkapan ini sangat terbukti. Biasanya jika hanya mengenal sebatas nama maka tidak akan ada sesuatu yang terbangun dalam hati. Banyak pemimpin yang dinilai arogan oleh para pengikutnya. Mengikuti perkembangan jaman dan berkembangnya teori kepemimpinan dimana salah satunya adalah “servant leadership” maka arogansi pemimpin sudah tidak memiliki tempat lagi. Pemimpin masa kini bukan boss, yang letaknya tinggi di atas tanpa tersentuh, dengan arogansi yang tinggi. Namun pemimpin masa kini lebih diharapkan membumi dan dapat dekat dengan bawahan dalam batas-batas yang wajar bahkan memiliki hati melayani. Tanpa kerendahan hati maka tidak mungkin seorang pemimpin memiliki servant leadership.
Apakah Anda pernah memiliki seorang CEO yang tak terjangkau? Jika ada peresmian bangunan baru, beliau hadir namun selalu cepat menghilang. Jika ada makan bersama beliau hanya menyapa orang-orang tertentu….namun, bayangkan jika seorang CEO makan bersama anak buahnya. Apakah hal ini sesuatu yang membawa ketidaknyamanan bagi seorang CEO? Apakah seorang CEO hanya merasa bermartabat ketika duduk makan bersama dengan para CEO lainnya, orang-orang yang selevel saja? Jika ada rasa ketidaknyamanan, gengsi terusik maka Anda bukan kategori pemimpin yang membumi. Apapun posisi Anda sekarang sebagai seorang pemimpin entahkan CEO ataupun seorang manajer lini pertama, adakah Anda mengenal dan dikenal para bawahan Anda?
Pernahkah Anda bayangkan jika seandainya Anda hanya seorang pegawai negri biasa duduk makan bersama dengan tokoh masyarakat yang ramah dan bercakap-cakap dengan bebasnya? Suatu kebanggaan bukan? Sesuatu yang sangat impresif di hati Anda yang akan memberikan kesan positif yang mendalam terhadap seorang tokoh masyarakat. Dan di mata masyarakat memberikan kesan pemimpin yang merakyat yang mau turun ke tengah masyarakat. Kesempatan untuk mengenal sang Presiden akan membuat Anda jatuh cinta kepada Presiden Anda dan meningkatkan loyalitas Anda.
Demikianlah dengan para bawahan kita… berikanlah kesempatan mereka mengenal Anda dan di dalam tingginya jabatan Anda terlihat kerendahan hati yang luar biasa. Hal ini bisa kita lakukan melalui ngobrol sehari-hari sesekali, memberikan morning briefing, menyapa karyawan dengan ramah, memberikan tempat untuk setiap ide-ide baru yang kreatif, mendengarkan komplain, hadir di tengah-tengah gathering perusahan, memberikan apresiasi pada mereka yang berprestasi dan sebagainya.
Rasa sayang bawahan akan membangun suatu loyalitas yang kuat dan Pemimpin tidak kehilangan orang-orang potensil yang menjadi penopang perusahaan. Hanya dengan suatu tindakan mudah, merendahkan hati.
Kerendahan hati adalah suatu langkah awal memiliki servant leadership dalam kepemimpinan Anda dan sesungguhnya ketulusan Anda merendahkan hati akan membeli loyalitas pengikut. Era kepemimpinan favorit segera dimulai bagi seorang pemimpin yang rendah hati.
(vh/ic/bl)
dr. Vera Herlina, SE, MM : Managing Partner Divisi Leadership, Entrepreneurship & Strategic Management dari Vibiz Consulting dan kontributor folder Leadership dari Businesslounge
Foto : champperformance.com