(Business Lounge – Business Today) – Pemerintah China menyetujui joint venture senilai 7,76 miliar yuan atau sekitar US$1,27 miliar antara Dongfeng Motor Group, pabrikan mobil terbesar kedua di negara itu, dengan Renault SA, raksasa otomotif Prancis.
Kemitraan tersebut, seperti dilansir laman BBC, Kamis (5/12) kemarin, berencana memproduksi 150 ribu kendaraan dan mesin setahun.
Sebagai pasar otomotif terbesar di dunia, China membuat pabrikan berlomba menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal. Dan Renault merupakan satu dari sekian pabrikan yang belum memiliki fasilitas perakitan di negara tersebut.
Selanjutnya, joint venture 50-50 tersebut bakal disebut Dongfeng Renault Automotive Company Ltd.
Dongfeng merupakan salah satu perusahaan “pelat merah” China, dan sebelumnya sudah menjalin kemitraan dengan Honda Motor dan Nissan Motor.
Perusahaan patungan antara Renault dengan pabrikan raksasa China itu bakal menghadapi pasar yang crowded dan disesaki sejumlah merek lokal yang kompetitif.
Ketika penjualan mobil di negara-negara mengalami penyusutan, penjualan di China justru mencatatkan pertumbuhan.
Wajar saja seluruh mata produsen mobil dunia tertuju ke China. Pasalnya, penjualan mobil di negara tersebut terus meningkat dalam setahun terakhir. Data resmi pemerintah menunjukkan penjualan kendaraan meningkat 4,3 persen dari tahun 2012 menjadi 19,3 juta unit. China Association of Automobile Manufacturers mencatat sebanyak 1,94 juta kendaraan terjual pada bulan September.
Kondisi makro ekonomi yang stabil dan berkelanjutan memberi pengaruh yang sangat positif terhadap perkembangan pasar kendaraan di China. Kebutuhan yang terus meningkat dari warga kota juga meningkatkan penjualan mobil. Sekalipun, beberapa kota besar seperti Beijing, Guangzhou malah memperketat pembelian mobil baru untuk mengurangi kemacetan. Tetapi itupun tidak memperlambat laju penjualan mobil di China.
Selain itu terlihat bahwa persaingan yang ada semakin ketat, terutama merek-merek asing yang semakin agresif mengembangkan bisnisnya di China. General Motors dan Volkswagen misalnya, bertekad memperluas jaringan pemasarannya ke kota-kota kecil di China, dimana saat ini masih didominasi merek lokal. Pasar yang masih tinggi ini menjadi perhatian bagi produsen mobil dunia lainnya
Berdasarkan UU perdagangan China, pabrikan mobil asing yang berencana merakit mobil di China harus memiliki mitra lokal. Persetujuan untuk usaha patungan antara Renault dan Dongfeng diberikan oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional.
(ic/ic/bl-berbagai sumber)
Foto : themotorreport.com.au

