Tujuh Karakteristik Dasar Dari Pemimpin

(Business Lounge – Leadership) – Jika anda mau menjadi pemimpin, Anda harus menimbulkan pertanyaan dalam hati Anda …” Akan menjadi pemimpin yang seperti apa? Bagaimana kualitas kepimpinan Anda? Pelatihan-pelatihan kepemimpinan seringkali dapat menolong melahirkan kualitas dan potensi yang jauh bersembunyi di dalam Anda sehingga Anda dapat berubah menjadi para pemimpin Anda yang dimaksudkan.

Jika Anda ingin menjadi pemimpin, Anda harus melihat sampai dengan para pemimpin besar dunia. Ada banyak pemimpin di luar sana yang menunjukkan kebajikan yang kuat bahwa Anda dapat melihat orang-orang seperti Soekarno, Jack Welch, Al Gore, Jose Maurinho, Mark Zuckerberg, dan sebagainya. Anda ingin menjadi seperti mereka? Mengikuti pelatihan akan sangat membantu untuk melatih Anda dalam membuat keputusan yang baik dan memiliki pikiran yang analitis.

Berikut ini adalah tujuh karakteristik pemimpin efektif yang bersifat mendasar. Anda harus meyakini bahwa karakteristik pemimpin adalah PILIHAN yang Anda buat sendiri. Jadi memang Andalah yang harus memutuskan ingin menjadi pemimpin yang seperti apa. Karakteristik kepimpinan bukan muncul hanya dari bakat saat dilahirkan tetapi melalui pembentukan yang kita sepakat untuk menginginkannya jadi dalam hidup kita. Contoh pemimpin bersemangat, yang otentik, kredibel, dan beretik, hal ini bukanlah bawaan lahir tapi dapat ditumbuhkan.

Tujuh Karakteristik Kepemimpinan :

1.Gairah (Passion)

Tujuan dan gairah berjalan beriringan. Untuk menjadi pemimpin yang efektif, Anda harus terlebih dahulu peduli. Ketika Anda sangat peduli, Anda memiliki gairah yang lebih dari sekedar percikan yang akan Anda mulai, itu adalah api di dalam yang akan mendukung Anda. Hal tersebut merupakan komitmen sehingga meyakinkan bahwa seluruh diri Anda – tubuh, pikiran, dan jiwa – yang terlibat. Gairah tidak sama dengan tekad tunggal berpikiran untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan atau untuk menciptakan perubahan yang Anda pikir harus dibuat. Sebaliknya, gairah untuk tujuan yang lebih tinggi ditandai dengan keterbukaan terhadap kemungkinan dan keyakinan bawaan dimana orang ingin bekerja sama untuk menciptakan masa depan terbaik yang bisa dibayangkan. Gairah memberi Anda keberanian!

2.Keaslian (Authenticity)

Untuk menjadi otentik adalah tulus. Ini berarti siapa Anda, sepanjang waktu. Menjadi otentik membebaskan kita untuk menjadi orang lain! Kita mengakui kekurangan kita untuk diri kita sendiri, mengenali kekuatan kita, dan bagaimana hidup kita. Ketika seseorang merasa perlu memaksakan diri untuk menjadi orang lain maka pasti ada hal-hal yang dikorbankan. Kebanyakan orang selalu ingin menjadi orang lain dan bukan dirinya sendiri. Kita memang harus belajar dari pemimpin-pemimpin lain yang berhasil, tapi tidak perlu menjadi sama dengan mereka. Jika kita menjadi diri kita sendiri maka kita mengalami kepuasan saat hubungan kita dengan orang lain adalah benar-benar merupakan suatu kejujuran, didasarkan pada kebenaran dan keaslian yang kita miliki. Kepemimpinan otentik adalah semua hal tentang menjadi orang yang Anda tahu di dalam diri Anda. Kepemimpinan otentik tidak datang dari jabatan atau dari ukuran gaji Anda. Sebaliknya, kepemimpinan otentik dilihat dari bentuk kepemimpinan bagaimanakah yang datang dari diri Anda.

Dalam bisnis saat ini, kita sering ‘menelan kebenaran kita’. Kita mengatakan hal-hal untuk menyenangkan orang lain dan untuk terlihat baik di depan orang banyak. Pemimpin sejati berbeda. Mereka secara konsisten berbicara kebenaran. Mereka tidak akan mengkhianati diri mereka sendiri dengan menggunakan kata-kata yang tidak selaras dengan siapa mereka. Ini tidak memberikan orang ijin untuk mengatakan hal-hal yang menyakitkan kepada orang-orang. Berbicara kebenaran hanya tentang menjadi jelas, bersikap jujur dan menjadi otentik.

Pemimpin yang baik mengenakan hati mereka pada lengan mereka dan tidak takut untuk menunjukkan kerentanan mereka. Mereka benar-benar peduli tentang orang lain dan menghabiskan hari-hari mereka untuk mengembangkan orang di sekitar mereka.

Siapa Anda berbicara jauh lebih keras daripada apa yang bisa Anda katakan. Kekuatan karakter adalah kekuatan sejati – dan orang-orang bisa merasakannya bermil-mil jauhnya. Pemimpin sejati bekerja pada karakter mereka. Mereka berjalan sesuai pembicaraan mereka dan selaras dengan nilai-nilai inti mereka. Pemimpin yang melakukan itu maka orang percaya, menghormati dan mendengarkan mereka. Untuk menjadi otentik, dibutuhkan banyak keberanian untuk melawan kerumunan. Dibutuhkan banyak keberanian untuk menjadi seorang visioner. Dibutuhkan banyak kekuatan batin untuk melakukan apa yang Anda anggap benar meskipun mungkin tidak mudah. Kita hidup di dunia di mana begitu banyak orang berjalan di jalur yang penuh perlawanan. Kepemimpinan otentik adalah semua tentang mengambil jalan yang jarang dilalui dan melakukan, bukan apa yang mudah, tetapi apa yang benar. Bahkan berani untuk menghadapi kegagalan karena kegagalan adalah bagian dari keotentikan kita.

“Kegagalan adalah otentik, dan karena kegagalan itu adalah sesuatu yang nyata dan asli, itulah keadaan yang murni.” (Doug Coupland)

3.Kredibilitas (Credibility)

Jika Anda memiliki kredibilitas, Anda harus melakukan apa yang Anda katakan akan Anda lakukan. Reputasi Anda sebagai orang yang kredibel berkembang sebagai akibat langsung dari kepercayaan orang lain pada Anda untuk menindaklanjuti, bertindak pada apa yang Anda telah berkomitmen diri untuk melakukan. Kredibilitas dimulai dengan menjadi otentik dan diwujudkan dalam tindakan Anda memberikan janji . Anda bertanggung jawab untuk apa yang Anda katakan akan Anda lakukan. Keotentikan adalah didasarkan pada integritas pribadi namun kredibilitas adalah pilihan yang Anda buat untuk integritas interpersonal.

Kouzes Posner dalam bukunya “Kredibilitas” menyampaikan bahwa karakter ini adalah salah satu (atau yang paling utama) karakter yang diharapkan dari seorang pemimpin. Jikalau pemimpin adalah seorang yang kredibel maka tingkat keberhasilannya sebagai pemimpin akan semakin tinggi.

“Kejujuran dan panutan (role model) adalah modal utama untuk memperoleh kepercayaan (trustworthy) dan trustworthy yang berkesinambungan adalah jalan yang efektif untuk memperoleh kredibilitas.” (Bernhard Sumbayak)

4.Etika (Ethics)

Etika, Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan” adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Pemimpin yang beretika memiliki pusat dari sistem kepercayaan dimana mereka menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan martabat. Mereka membuat keputusan dan mengambil tindakan sesuai dengan nilai-nilai terdalam dan keyakinan. Pelayanan kepada orang lain dan komitmen untuk melakukan kebaikan yang lebih besar bagi lebih banyak orang adalah esensi dari apa artinya menjadi etis. Menjadi etis adalah pilihan yang Anda buat saat gairah, keaslian, dan kredibilitas yang selaras dengan sistem kepercayaan yang didasarkan pada pelayanan kepada masyarakat global. Bertindak etis juga artinya Anda menghargai orang lain, dan tata nilai masyarakat yang berlaku. Sebagaimana kita ketahui kita hidup di lingkungan sosial, dimana masyarakat bersifat majemuk. bersikap etis membuat Anda dihormati karena tahu untuk bersikap ramah, tahu tata krama dan menghargai nilai2 masyarakat yang hakiki.

Ethics is knowing the difference between what you have a right to do and what is right to do. (Potter Stewart)

5. Ketulusan (Sincerity)

Pemimpin harus mengerti hakekat dari ketulusan. Dalam banyak bidang seseorang dapat menjadi pemimpin. Memimpin sekelompok preman pun dikatakan Pemimpin. Namun, kepemimpinan yang tidak keluar dari hati cenderung hanya menimbulkan banyak masalah. Bahkan kepemimpinan yang tidak didasari ketulusan membuat seseorang hanya akan dikenal sebagai pemimpin yang kejam dan dibenci orang. Jika Anda ingin menjadi seorang yang legendaris dan dikenal orang, Anda dapat memilih menjadi pemimpin yang terkenal baik atau menjadi pemimpin yang terkenal buruk. Ketulusan menolong Anda dikenang sebagai pemimpin yang baik. Memang hanya yang Mahakuasa yang mampu melihat hati, tapi manusia diberikan kepekaan dan perasaan untuk mampu merasakan suatu ketulusan. Seorang pemimpin memang tentu mengharapkan sesuatu dari bawahannya yaitu kinerja yang tinggi, produktivitas meningkat, prestasi karyawan dan lainnya yang membuat target tercapai. Namun sebuah relationship (hubungan) baik antara pemimpin dengan teamnya akan membangun suatu ketulusan dimana seorang pemimpin kebanggaannya adalah melihat teamnya berhasil, melihat teamnya sukses dan maju serta berhasil meregenerasi penggantinya dengan baik.

Pemimpin yang tulus bukan berarti pemimpin yang lemah, tidak. Justru dalam hal ini pemimpin yang tulus juga adalah pemimpin yang kuat, karena didasarkan pada sesuatu yang mendasar dan kokoh. Tulus juga mencerminkan Pemimpin yang berbagi, tidak mementingkan diri sendiri ttp kepemimpinan yang ingin melihat orang lain juga berhasil, teamnya berhasil.

Kepemimpinan yang tulus juga membuat orang-orang yang dipiin percaya kepada pemimpinnya, karena tidak ada maksud yang tersembunyi.

Be candid with everyone” (Jack Welch)
Ketulusan membuat pengikut melakukan arahan pemimpinnya dengan hati, bukan dengan dibayar, karena pemimpinnya telah membayarnya dengan hatinya”. (Bernhard Sumbayak)

6. Kebijakan (Wisdom)

Orang-orang yang menjadi pemimpin seharusnya adalah orang yang menjadi tempat bertanya dan tempat berlindung anak buahnya. Jika seorang pemimpin tidak bijak bagaimanakah ia dapat menjadi tempat bertanya bagi orang yang dipimpinnya. Pemimpin bijak tidak berarti orang yang pintar namun orang yang berhati luas dan berwawasan luas, pandai melihat situasi serta peka dalam mengambil keputusan. Orang bijak tidak akan terlalu mudah dipermainkan. Orang bijak tahu kapan ia harus sabar, kapan ia harus tegas, kapan ia harus menumbuhkan dan kapan ia harus memangkas. Orang bijak tahu bahwa pengetahuan merupakan sesuatu yang sangat luas yang tidak mungkin dituntut sempurna dari manusia yang terbatas, namun setiap manusia mampu menghasilkan yang terbaik dari tingkat pengetahuan yang dimilikinya dan setiap manusia memiliki kesempatan yang sama untuk belajar.

Namun perlu diketahui bahwa bijak umumnya didapatkan dari pengalaman yang dievaluasi. Artinya pengalaman saja tidak cukup namun harus disertai evaluasi dan refleksi sehingga didapatkan kebijakan.

Artinya belum tentu seorang yang lebih tua usianya akan lebih bijak, seseorang yang lebih muda usia juga bisa lebih bijak apabila ia terus melakukan evaluasi, refleksi dan perbaikan diri.

Orang yang bijak dicintai sekelilingnya. Apakah Anda merindukan menjadi pemimpin bijak?

There is only a finger’s difference between a wise man and a fool. (Diogenes of Sinope)

Satu Pemimpin yang bijak melebihi 10 pemimpin yang cakap . (Anonym)

Orang bijak adalah orang yang bisa keras pada saatnya dan bisa lembut pada saatnya.(Bernhard Sumbayak)

7. Visi (Vision)

Selain enam karakteristik di atas, satu hal penting yang harus dimiliki pemimpin adalah visi. Einstein mengatakan bahwa, “Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan.” Artinya dari imajinasi kitalah hal-hal besar yang lahir. Pepatah mengatakan bahwa kita dibatasi oleh kemampuan kita tetapi bukan oleh visi kita.

Pemimpin sejati berani untuk bermimpi hal yang mustahil. Mereka melihat apa yang orang lain melihat dan kemudian memimpikan kemungkinan-kemungkinan baru. Mereka menghabiskan banyak waktu dengan mata terpejam menciptakan cetak biru dan fantasi yang mengarah ke produk yang lebih baik, layanan yang lebih baik, tempat kerja yang lebih baik dan nilai yang lebih dalam. Seberapa sering Anda menutup mata Anda dan bermimpi?

Visi disini juga artinya berani bermimpi dan mengambil tindakan untuk mengejar mimpi tersebut, bukan sekedar angan-angan.

Dalam hal ini perlu juga suatu keberanian dan mempunyai paradigma berlawanan yang mengatakan “tidak bisa”

Visi ini harus didasari pada berkomitmen pemimpin untuk mementingkan keunggulan daripada kesempurnaan.Tidak ada manusia yang sempurna. Pemimpin sejati berkomitmen untuk keunggulan dalam segala sesuatu yang mereka lakukan.Mereka terus mendorong dan meningkatkan standar mereka. Mereka tidak mencari kesempurnaan dan memiliki kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya. Jika pemimpin bisa mengetahui perbedaan ini maka visi mereka adalah visi yang tidak akan sekedar mimpi yang mengawang-awang melainkan sesuatu yang memiliki kekuatan untuk diwujudkan sebagai sebuah keunggulan.

Apakah Anda ingat Marthin Luther King, Jr yang mempunyai mimpi atas Amerika? Amerika yang menjunjung tinggi perbedaan, bukan didasarkan atas warna kulit, berapa lama hal itu baru bisa terwujud? Puluhan tahun…

Mewujudkan visi tentu tidak bisa dicapai dalam satu dua hari, tetapi perlu waktu yang lebih panjang, bisa bertahun-tahun, bahkan mungkin puluhan tahun, namun semangat untuk mewujudkan tersebut harus tetap dipelihara. Ciri pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang demikian.
Orang yang paling menyedihkan di dunia adalah seseorang yang memiliki penglihatan, namun tidak memiliki visi.” (Helen Keller)

Menjadi Pemimpin

Pada akhirnya menjadi seorang pemimpin berarti menggabungkan hal2 diatas yaitu memiliki gairah, keaslian, integritas, etika, ketulusan, kebijakan dan visi sebagai landasan dari kepemimpinan yang efektif dimana kita meletakkan dasar untuk membawa perubahan. ini adalah pilihan pribadi, bukan hanya apa yang kita tahu dengan mempelajari tentang pemimpin dan kepemimpinan. Menjadi seorang pemimpin berarti mengetahui siapa Anda pada tingkat yang terdalam. Pemimpin sejati akan meninggalkan warisan yang akan terus dikenang orang sepanjang abad. Pemimpin sejati akan terus membangun warisan mereka dengan menambahkan nilai-nilai yang mendalam dalam kepemimpinannya.

Selain meninggalkan warisan demikian pemimpin yang baik juga akan melahirkan pmimpin2 berkualitas lainnya, inilah yang disebut dengan legacy.

Jadi, seperti apakah Anda menginginkan kepemimpinan Anda? Mulailah dari sekarang dengan menggali potensi2 terdalam yang Anda miliki dan Anda akan menjadi diri Anda sendiri, bukan orang lain.

“Pemimpin adalah dibuat, mereka tidak dilahirkan. Mereka dibuat dengan usaha keras, yang merupakan harga yang kita semua harus membayar untuk mencapai setiap tujuan yang berharga.” (Vince Lombardi)

(VH/IC/BL)

pic : cloudclean.com

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x