Penobatan Pangeran Philippe Menjadi Raja Belgia yang Baru

(Business Lounge – Business Today) – Raja Albert, 79 tahun, menyerahkan tahta ke Putra Mahkota Pangeran Philippe tepat di Hari Nasional Belgia, Minggu, 21 Juli 2013, setelah 20 tahun berkuasa.

Dalam pidato resmi terakhirnya sebagai raja pada Sabtu, 20 Juli 2013, Raja Albert meminta agar rakyat Belgia mendukung putranya. Dia juga berharap agar Belgia, yang  terbelah antara warga yang menggunakan bahasa Belanda di utara dan Prancis di selatan, untuk tetap bersatu.
Belgium's Queen Paola and King Albert II look at Crown Prince Philippe and Crown Princess Mathilde at a Te Deum mass inside St Gudule Cathedral in Brussels

Raja Albert telah mengumumkan rencana pengunduran diri baru tiga pekan lalu. Oleh sebab itu, dia tidak sempat mengundang bangsawan dari negara-negara lain dalam acara penobatan. Parade militer telah siap lantaran transisi kerajaan itu bertepatan dengan perayaan Hari Nasional Belgia.

Upacara penobatan digelar di istana kerajaan. Setelah upacara penobatan berlangsung, masyarakat berjejer dijalan-jalan untuk menyaksikan parade tradisional.

Usai resmi menyerahkan tahta kepada anaknya, Raja Albert mengatakan Phillippe memiliki kualitas yang tepat untuk menjadi seorang Raja.
King Philippe of Belgium takes the oath during a ceremony at the Belgian Parliament in Brussels
Lulusan universitas ternama Stanford dan Oxford itu akan menjadi Raja Belgia yang ke-7. Selama dua dekade terakhir, Philippe menjadi Ketua Delegasi Perdagangan Internasional, yang pernah membawanya ke Indonesia 21-29 November 2008. Dia dan istrinya, Mathilde, memiliki empat anak.

Philippe, yang menggantikan Albert II, naik takhta dalam usia 53 tahun. Sebelumnya dia dididik di sekolah umum yang menggunakan dua bahasa resmi Belgia, Flemish, dan Perancis. Sesudah menyelesaikan sekolah, dia masuk ke akademi militer kerajaan dan menjadi pilot pesawat tempur.

Philippe naik tahta sebagai Raja Belgia ketujuh dan penobatannya dirayakan sebagai Hari Nasional yang ditandai dengan harapan bangsanya yang rapuh bisa tetap bersatu.

“Saya bersumpah akan mematuhi konstitusi dan hukum orang-orang Belgia,” Raja Philippe, 53, yang mengenakan seragam militer lengkap, mengucapkan sumpahnya dalam tiga bahasa – Perancis, Flemish dan Jerman.

Raja baru akan menghadapi tugas berat dalam beberapa bulan ke depan. Belgia akan menyelenggarakan pemilihan parlemen Juni 2014. Sebanyak enam juta penduduk berbahasa Belanda, yang disebut Flemings, dan 4,5 juta lainnya berbahasa Prancis. Peran kerajaan juga kian memudar di mata rakyat.

Sementara itu Raja Albert II yang saat ini berusia 79 tahun, menyerahkan tahta kepada anak laki-laki sulungnya dalam upacara khidmat di ruangan tahta istana kerajaan mengatakan dirinya sudah terlalu tua dan terlalu rapuh untuk melanjutkan kekuasaan.
King Philippe of Belgium and Queen Mathilde salute the crowd together with King Albert II and Queen Paola from the balcony of the Royal Palace in Brussels

Dalam pidato terakhirnya, Albert mengulangi seruannya kepada para pemimpin negara Belgia  untuk “bekerja tanpa kenal lelah dalam mendukung kesatuan Belgia”.

Ratu Paola  mendapat “ciuman’ seraya menyapu air mata ketika hadirin yang terdiri dari tokoh politik dan undangan memberikan tepuk tangan yang panjang.

Di tengah langit cerah dan angin musim panas yang  berhembus pelan, bendera berkibar di seluruh Brussels menyusul dimulainya hari arak-arakan yang dimeriahkan dengan kerumunan warga yang berkumpul dan berjajar diluar  katedral dan berteriak “Hidup Raja”.

(IC/IC/BL)

Foto: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x