(Business Lounge – Business Today) Abenomics berusaha mengangkat potensi ekonomi dalam rangka menghadapi stagnasi ekonomi sekarang ini, salah satu program Abenomics adalah mongoptimalkan potensi kekuatan perempuan, dimana perempuan tidak hanya mengurus anak tetapi bekerja untuk menghasilkan output bagi ekonomi.
Sementara ini kaum perempuan masih dianggap “under utilized” karena peran perempuan masih hanya diharapkan untuk meningkatkan angka kelahiran dan mengurangi jaminan sosial. Pandangan tradisional masih sangat kuat dimana perempuan mengurus rumah, bukan bekerja di kantor, restoran atau di ruang rapat. Oleh sebab itu Abenomics berusaha meningkatkan jumlah Tempat Penitipan Anak supaya kaum perempuan bisa lebih produktif bekerja.
Secara statistic, jumlah perempuan yang menduduki posisi di partai hanya 1% dari 60% perempuan yang bekerja. Target Abenomics pada tahun 2020, ada 30% perempuan menduduki posisi sebagai pemimpin di seluruh lapisan sosial. Abenomics juga mendorong perempuan menduduki jajaran direksi, targetnya satu dari jajaran direksi adalah perempuan.
Disamping itu Jepang juga mengalami problem menyusutnya jumlah populasi juga berkurangnya tenaga tehnik yang mayoritas sudah mulai berusia tua, maka Abenomics mendorong untuk menciptakan jumlah tenaga tehnik muda.
Data ekonomi dari performance Abenomics, pada Kamis ini indeks Nikkei jatuh 7.3%, terburuk sejak gempa dan tsunami Maret 2011. Selain stagnasi ekonomi di Jepang, hal ini juga terpengaruh kondisi regional dimana data manufaktur di China melemah, juga kekuatiran Quantitative Easing di AS yang bisa dihentikan sewaktu-waktu. Sementara suku bunga obligasi juga terus meningkat, dimana suku bunga Obligasi Pemerintah Jepang (JGBs) mencapai 1%, tertinggi sejak April 2012.
(KN/KN/BL)