(Business Lounge – HR) Proses coaching sangat menentukan tingkat produktivitas seorang karyawan. Berdasarkan pengalaman pribadi maupun berbagai buku referensi, dengan diberikannya proses coaching yang efektif maka produktivitas seseorang dapat meningkat. Dapat kita bayangkan apabila semua orang yang memiliki anak buah di satu perusahaan memiliki kemampuan melakukan coaching yang efektif. Pastilah perusahaan itu memiliki peningkatan produktivitas yang sangat signifikan.
Sebuah sesi coaching dapat dilakukan secara optimal dicapai jika kita memperhatikan sejumlah aspek kunci yang mendukungnya. Berikut ini akan diuraikan sejumlah elemen penting yang layak diperhatikan untuk dapat menjalankan sesi coaching secara produktif.
Aspek 1 : Mempunyai tujuan yang jelas.
Memiliki tujuan yang jelas sejak permulaan sesi coaching akan sangat membantu kita membangun sebuah diskusi yang fokus dan produktif. Jadi sejak awal kita sudah menetapkan tujuan sesi coaching yang akan kita jalani : apakah ini dilakukan untuk memperbaiki perilaku; atau untuk memberikan potensi tanggungjawab yang lebih besar; atau sekedar untuk meminta masukan mengenai prospek pengembangan karir bagi karyawan tersebut.
Aspek 2 : Aturan Main Jelas
Setiap sesi coaching yang baik mesti disertai dengan sejumlah “aturan main” yang jelas (ground rules), semisal : berapa lama durasi pertemuan, peran yang jelas dari atasan ataupun bawahan yang di-coach, ataupun aturan mengenai skema tindak lanjut dari sesi coaching. Tanpa aturan yang jelas mengenai hal-hal di atas, maka sesi coaching akan sekedar menjadi obrolan ringan tanpa tindak lanjut yang sistematis.
Aspek 3 : Selalu Fokus.
Sesi coaching sering tidak optimal karena kita tidak berkonsentrasi penuh dan fokus pada pertemuan itu. Beberapa panduan untuk menjaga agar pembicaraan tetap fokus :
– Mencegah adanya “interupsi” atau semua yang dapat merusak atmosfer pertemuan;
– Jangan melihat ke desktop atau ponsel atau blackberry anda; sebaiknya telpon dan HP di-off agar tidak memberikan gangguan.
Aspek 4 : Membangun dialog.
Dalam sesi coaching kita mesti membangun dialog yang konstruktif, bukan monolog. Meskipun posisi anda secara structural lebih tinggi tetapi dalam rangka coaching hindarkan pembicaraan searah atau pertanyaan tertutup yang hanya memerlukan jawaban “ya” atau “tidak”. Ingat bahwa ini bukan interogasi tetapi dialog, jadi teknik mendengarkan dengan baik harus anda mainkan.
Aspek 5 : Berbicara dengan Jelas.
Dalam melakukan coaching kita mesti berbicara dengan jelas dan mudah dipahami. Kita mesti menggunakan istilah yang paling sederhana dan umum tetapi cukup formal.
Dan menghindari menggunakan jargon. Kita juga mesti memberikan contoh yang spesifik dan
konkrit untuk memperjelas pendapat atau opini kita.
Aspek 6 : Open Mind.
Sebuah sesi coaching akan berlangsung dengan baik, jika semua pihak bersikap open mind.Bersikapkah terbuka terhadap beragam ide dan masukan, guna merumuskan solusi yang paling efektif. Dalam hal ini posisikan diri anda sebagai teman sehingga karyawan berani menyampaikan pendapatnya.
Tips Komunikasi yang Efektif dalam Coaching
Ada bebarapa tips komunikasi praktis yang bisa dilakukan untuk membuat sesi coaching menjadi lebih optimal:
1. Buatlah suasana nyaman bagi karyawan dan kalau perlu bukalah pembicaraan dengan ice breaking yang tepat untuk mencairkan suasana.
2. Haluskan kata ‘kamu’ atau ubah kata ‘saya’ untuk menghindarkan suara yang seolah menekan. Ucapan seperti ‘Kamu harus….’. sebaiknya diubah menjadi : ‘Dapatkah anda untuk….’
3. Fokus kepada solusi, bukan permasalahan. Ucapan seperti : ‘Kita sudah kehabisan persediaan….’. sebaiknya diubah menjadi : ‘Kita akan pergi berbelanja untuk membeli persediaan’
4. Ganti kata ”Tidak Bisa” menjadi ”Bisa”. Ucapan seperti: ‘ Kita tidak dapat melakukan itu sampai minggu depan’, sebaiknya diganti ucapkan ‘ Kita dapat melakukan hal itu minggu depan’.
5. Fokus ke depan, bukan masa lalu. Ucapan yang kurang pas : ‘Saya telah memberi tahu kamu sebelumnya…”’ sebaiknya pilih kalimat seperti : ‘Mulai sekarang dan seterusnya…….’
6. Lebih baik berikan informasi daripada berdebat dan menuduh. Ucapan yang tidak pas : ‘Bukan, anda salah’. Sebaiknya diganti dengan ucapkan ‘Saya melihatnya seperti ini….’
Hal-hal di atas merupakan satu tips, yang bisa anda coba dan kemudian dilakukan evaluasi. Apabila membuahkan efek-efek yang positif, maka hal ini dapat dilakukan kembali. Apabila tidak ada efek-efek yang positif, kegiatan ini dapat dilakukan kembali secara konsisten terhadap para anak buah.
(Emy Trimahanani/SK/BL)
(Dari berbagai Sumber)
pic : churchplanting.com