Natalia Partyka Atlet Penyandang Difabel Berprestasi Dunia

(Business Lounge – Inspiration), Natalia Partyka, gadis kelahiran 27 Juli 1989 dilahirkan hanya dengan satu tangan, dia tak memiliki tangan kanan sejak lahir. Akan tetapi ‘kekurangannya’ tersebut justru tak lantas membuatnya tak mampu mencetak prestasi yang mendunia.

Natalia Partyka ,Atlet tenis meja asal Polandia ini harus diakui memiliki talenta yang luarbiasa. Hal tersebut dapat dilihat paling tidak saat dirinya berlaga di Olimpiade London 2012 saat bertanding melawan petenis meja Denmark, Mie Skov dan sukses menaklukan lawannya dengan skor 4-3 untuk melaju ke babak berikutnya.

Sayang, mimipi gadis berusia 23 tahun tersebut untuk merajut medali emas bagi negaranya harus kandas di babak ketiga tunggal puteri setelah disingkirkan lawannya dari Belanda. Namun demikian, dunia dapat menyaksikan bagaimana perjuangannya di lapangan sangat fantastis.

Natalia, demikian panggilan akrabnya merupakan salah satu dari dua atlet penyandang difabel yang ikut serta dalam pertandingan Olimpiade London 2012 selain atlet Afrika Selatan yang turun di cabang lari cepat.

Bertanding dan bersaing dengan para kompetitor lainnya yang normal secara fisik dibandingkan dengannya tak pernah menyurutkan sedikitpun semangatnya untuk terus meretas prestasi fenomenal. Ya, Natalia merupakan sosok atlet yang bermental juara!.

Buktinya? Sebelum bersaing di London, dia sukses memenangkan pertandingan cabang tennis meja untuk pertama kalinya pada tahun 1999 saat ia berusia 10 tahun dalam Disable World Championship. Lalu secara berturut-turut pada tahun 2000 menggondol medali emas untuk cabang ini di Summer Paralimpyc (Olimpiade penyandang cacat) di Sidney, Australia.

NataliaPartyka

Pada tahun 2004 membawa pulang kembali medali emas di nomor tunggal dan perak di nomor beregu pada ajang yang sama di Athena. Pada tahun yang sama (2004) Partyka lagi-lagi memenangkan 2 medali emas di ajang European Championship for Cadets yang diselenggarakan oleh International Table Tennis Federation (ITTF), dan pertandingan ini bukan merupakan pertandingan olahraga untuk penyandang difabel.

Di tahun 2006, Partyka kembali membawa pulang 3 medali emas pada kejuaraan paralympic Eropa, 1 emas dan 2 perak di kejuaraan tenis meja Internasional untuk penyandang cacat. Medali perak juga pada nomor beregu dimenangkan pada tahun yang sama pada ITTF European Junior Championship. Pada 2007, tiga medali emas berhasil dimenangkannya pada kejuaraan paralympic Eropa dan perunggu pada ITTF World Junior Teams.

Olimpiade pertama yang dia ikuti adalah Olimpiade musim panas tahun 2008 di Beijing. Pada waktu itu ada 2 atlet difabel juga yang mengikuti olimpiade pada cabang yang berbeda. Selain Natalia Partyka di cabang tennis meja, ada Natalie du Toit di cabang renang.

Hebatnya, saat ini Partyka berada diperingkat 68 dunia untuk cabang tenis meja. Natalia Partyka telah membuktikan bahwa tak seharusnya penyandang difabel dipandang sebelah mata. Dia juga membuktikan kemampuannya bersaing dengan atlet normal di sebuah ajang olahraga bergengsi dunia.

Luarbisa!. Boleh saja dia gagal di Olimpiade London 2012. Akan tetapi, Natalia telah memberikan inspirasi hebat bahwa keterbatasan tak akan pernah menjadi penghalang bagi seseorang untuk maju dan meraih sukses asalkan ada kemauan keras yang terus disertai dengan latihan yang tekun dan optimisme tinggi.

Bagaimana dengan anda yang mungkin terlahir ‘lebih beruntung’ secara fisik apakah dengan mudah mau menyerah dan menganggap sulit untuk bangkit dari kekalahan?.

(BL/IK/BL-berbagaisumber)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x