(The Manager’s Lounge – HR) – NetApp pada tahun ini berhasil memuncaki daftar pertama dalam ‘100 Best Companies to Work For’ versi Majalah Fortune dan menggeser Google yang sebelumnya pada tahun 2009 berada di posisi tersebut. Selain NetApp, Zappos.com juga pertama kali masuk ke dalam daftar ini. Lingkungan dan budaya kerja yang unggul membantu NetApp dalam memuncaki daftar ini.
NetApp adalah perusahaan yang baru berdiri sejak 17 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1992, dan bergerak di bidang teknologi informasi. Ini adalah debut NetApp memasuki daftar ‘100 Best Companies to Work For” dan yang mengesankan, langsung mencapai posisi pertama dan menggeser Google yang tahun 2008 lalu berada di posisi teratas.
Seperti halnya banyak perusahaan lainnya yang berada di daftar, keunggulan NetApp adalah mereka menghargai karyawan sebagai aset. NetApp mempunyai lingkungan kerja menyenangkan, serta budaya kerja yang kuat, sehingga memungkinkan karyawan untuk berkontribusi dan berkembang secara optimal.
NetApp juga mempunyai beberapa praktik SDM yang menonjol dan tidak dimiliki perusahaan lain. Beberapa kebijakan unik yang diimplementasikan di NetApp diantaranya:
Volunteer Time Off Program, dimana program ini memungkinkan karyawan full-time untuk cuti hingga 5 hari per tahun, untuk melakukan aktivitas sosial sukarela, berpartisipasi di organisasi nirlaba, maupun aktivitas yang disponsori oleh NetApp sendiri.
Benefit Autisme, yakni benefit yang didesain untuk memenuhi kebutuhan dari keluarga karyawan yang menderita penyakit autis. Benefit ini memberikan coverage bagi layanan dan terapi yang tidak di-cover oleh asuransi kesehatan biasa. Sejak tahun 2006, kebijakan ini telah dimanfaatkan oleh 43 karyawan dengan biaya $242,452.
Doughnut Mondays, Fruit Tuesdays, hingga Bagel Fridays, dimana buah-buahan (Selasa) serta roti bagel (Jumat) dan makanan.minuman lainnya dibagi-bagikan secara gratis ke seluruh ruang istirahat. Kebiasaan ini memungkinkan karyawan untuk bertemu secara informal, saling mengenal dan berkomunikasi
Melalui lingkungan dan budaya kerja yang mendukung, maka karyawan NetApp bisa memberikan kontribusi secara optimal. Selama perekonomian mengalami <i?downturn< i=””>, NetApp justru berhasil meningkatkan pangsa pasarnya serta tidak melakukan PHK sama sekali.
10 besar lainnya selain NetApp merupakan perusahaan-perusahaan yang namanya sudah tidak asing lagi dan merupakan langganan yang masuk dalam daftar ini. Sesuai urutan, yakni sebagai berikut: Edward Jones, Boston Consulting Group, Google, Wegmans Food Markets, Cisco Systems, Genentech, Methodist Hospital System, Goldman Sachs dan Nugget Market. Keunggulan yang menonjol dari mereka secara umum yakni masih bisa menghasilkan job growth di tengah lemahnya perekonomian, dimana perusahaan umumnya marak melakukan PHK.
Satu perusahaan lagi yang debut masuk ke dalam daftar ini adalah Zappos.com, sebuah ritel sepatu online asal AS, yang juga mempunyai budaya luar biasa di lingkungan kerjanya. Zappos.com punya budaya yang berfokus pada customer service, sehingga segala kebijakan yang diimplementasikan ujung-ujungnya berfokus pada pelanggan.
Misalnya, petugas call center di Zappos.com sama sekali tidak dibekali dengan script, dan mereka diberikan kebebasan untuk melakukan apapun asal pelanggan bisa terpuaskan. Kebijakan SDM mereka, bahkan juga berfokus pada budaya customer service, dimana mereka tidak akan merekrut orang yang tidak sesuai dengan budaya perusahaan. Yang uniknya, Zappos.com mengimplementasikan The Offer, dimana mereka menawarkan $1,000 untuk karyawan yang memutuskan berhenti bekerja. Maksudnya, dibandingkan mempertahankan karyawan yang tidak sesuai dengan budaya yang mereka inginkan dan berdampak buruk dalam jangka panjang, Zappos.com lebih baik mengeluarkan biaya di awal.
Pic : www.glassdoor.com
(Vibiz Motivation & Leadership Center/SK/TML)