(The Manager’s Lounge – Quality) Edward Deming selama ini dikenal sebagai The Father of Quality karena kontribusinya yang besar terhadap bidang manajemen mutu. Bagaimana biografi dan pandangan-pandangan Deming yang jadi kontribusi besar di bidang manajemen?
Biografi Singkat
W. Edwards Deming, yang dilahirkan pada tahun 1900, adalah seorang ahli statistic dan fisika, professor, penulis, pengajar, sekeligus konsultan. Ia sempat belajar selama beberapa tahun dengan Walter Shewhart, yang menjadi basis pengembangan pemikirannya mengenai quality. Selanjutnya, setelah Perang Dunia II, Deming diminta untuk membantu perusahaan-perusahaan Jepang bangkit dari kekalahan. Deming mengembangkan pemikiran-pemikiran manajemen, yang diaplikasikan ke perusahaan-perusahaan di Jepang, sehingga mengangkat reputasi mereka dengan produk berkualitas tinggi.
Selanjutnya, nama Deming makin popular dan sampai ke AS, hingga kemudian ia bekerja di sana, termasuk membantu Ford Motor kembali ke profitabilitas. Semasa hidupnya, Deming menulis banyak buku yang memberikan kontribusi besar terhadap manajemen. Deming juga memperoleh banyak penghargaan, termasuk
Berikut ini adalah beberapa pokok pemikiran populer yang diungkapkannya:
14 Prinsip Manajemen
Deming mengutarakan bahwa peran dari manajemen sangat besar dalam mencapai mutu. Menurutnya, sekitar 15% dari kualitas buruk dihasilkan oleh pekerja, sementara 85% sisanya disebabkan manajemen yang buruk, serta system dan proses yang kurang tepat. Ia berpendapat bahwa manajer seharusnya melibatkan karyawan dalam memecahkan permasalahan, bukannya hanya sekedar menyalahkan karena buruknya kualitas.
Keempatbelas prinsip Deming ini diantaranya adalah:
• menciptakan pernyataan tujuan perusahaan serta mengkomunikasikannya kepada seluruh karyawan
• adaptasi terhadap filosofi baru, karena industri dan ekonomi selalu berubah
• mengurangi ketergantungan terhadap inspeksi, dan menciptakan kualitas sejak dari produksi
• pilih supplier yang berkualitas, bukannya yang murah, supaya dapat meminimalisir variasi dalam bahan baku dan supply
• berusaha melakukan improvement secara konstan dan terus menerus, demi mengurangi variasi dan mencapai kualitas yang lebih baik
• menyelenggarakan training, baik untuk pekerja maupun manajemen, demi mengurangi variasi dalam proses kerja suatu pekerjaan.
• mengutamakan kepemimpinan, bukan sekadar supervisi. Intinya, membantu karyawan dalam mencapai kinerja lebih baik, tidak hanya sekedar memenuhi target semata
• menghilangkan ketakutan dan menciptakan kepercayaan melalui komunikasi dua arah
• menghilangkan hambatan antar departemen
• menghilangkan slogan
• menghilangkan target angka, karena selama pekerja harus mencapai level produksi tertentu, maka kualitas hanya menjadi target kedua
• menghilangkan hambatan terhadap kepuasan pekerja
• mendorong pendidikan serta self-improvement
• setiap orang harus bertanggung jawab terhadap peningkatan secara terus menerus dalam kualitas dan produktivitas, terutama manajemen puncak
System of Profound Knowledge
Deming juga memperkenalkan teori System of Profound Knowledge. Teori ini memperluas pandangan mengenai elemen-elemen yang nampaknya seperti individual, padahal saling ketergantungan satu sama lain, dan membentuk satu sistem besar yakni perusahaan. Menurut Deming, setiap pekerja punya potensi yang tidak terbatas jika ia mendapat lingkungan yang dapat mendukung, mendidik dan mengembangkannya secara penuh. Ia berpendapat bahwa sebagian besar, tepatnya 85% dari efektivitas karyawan ditentukan oleh lingkungannya, dan hanya sedikit yang ditentukan oleh skill.
Deming menyatakan bahwa setiap manajer harus mempunyai apa yang disebutnya sebagai System of Profound Knowledge, yang terdiri dari 4 bagian utama:
1. Appreciation of a system: memahami keseluruhan proses yang terkait dengan supplier, produsen, dan pelanggan dari barang dan jasa.
2. Knowledge of variation: bentangan serta penyebab dari adanya variasi dalam kualitas, serta penggunaan sample statistik dalam mengukurnya.
3. Theory of knowledge: konsep mengenai knowledge dan batasan dari apa yang diketahui.
4. Knowledge of psychology: konsep mengenai perilaku manusia.
Seven Deadly Diseases
Deming juga memperkenalkan seven deadly diseases dalam manajemen, yakni 7 hambatan paling serius yang dialami manajemen:
1. tujuan yang kurang konsisten
2. mengutamakan laba dalam jangka pendek
3. personal review, merit rating, dan evaluasi kinerja tahunan
4. manajemen yang suka gonta ganti
5. hanya mengandalkan kepada data yang kelihatan, tidak memperhitungkan faktor yang tidak diketahui
6. biaya medis yang berlebihan
7. biaya garansi yang berlebihan
(Rinella Putri/RP/TML)