BTN Awali Penerapan ISO Dalam Layanan KPR

(The Manager’s Lounge – Quality) Bank Tabungan Negara (BTN) mengawali penerapan standar mutu ISO 9001:2000 dalam layanan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di kalangan perbankan.

“Ini merupakan yang pertama kali diterapkan dalam layanan perbankan sehingga menjadi tantangan ke depan,” kata Direktur Utama BTN, Iqbal Latanro di Jakarta, Senin malam dalam acara penyerahan sertifikat ISO 9001:2000.

Iqbal mengatakan, pelaksanaan ISO 9001:2000 yang diterbitkan PT SGS sebagai tahap awal dilaksanakan di lima kantor cabang utama di Jabodetabek yakni cabang Bogor, Depok, Bekasi, Harmoni Jakarta, dan Tangerang.

Iqbal mengatakan, kepala cabang lima lokasi sudah diingatkan untuk menjaga pelaksanaan proses KPR/ KPA komersial dengan pola 151 (1 hari sudah ada keputusan, 5 hari proses kredit, dan 1 hari dana sudah dicairkan).

PT SGS akan mengevaluasi proses KPR/ KPA di lima kantor cabang utama setiap enam bulan untuk memastikan pelaksanaannya sudah sesuai standar mutu yang dipersyaratkan, kata Iqbal.

Reputasi BTN, tambahnya, dipertaruhkan untuk mempertahankan pelayanan KPR, terkait hal itu jumlah cabang yang akan menerapkan ISO 9000:2001 akan ditambah menjadi 7 sehingga total 12 cabang.

Saat ini BTN memiliki 60 kantor cabang termasuk syariah diantaranya memiliki pasar potensial di luar Jabodetabek seperti di Batam, Makassar, dan Surabaya, rencananya seluruh cabang mendapat sertifikasi mutu.

Tujuan mendapatkan ISO 9000:2001 akan membuat layanan meningkat sehingga hasil akhirnya kapitalisasi KPR akan mengalami kenaikan yang menjadi kunci persaingan di kalangan pernankan, papar Iqbal.

Iqbal mengakui, tantangan agar seluruh cabang mendapatkan sertifikasi mutu tidak mudah butuh waktu agar sepenuhnya menerapkan proses KPR/ KPA komersial 151 secara konsisten.

Sampai dengan akhir tahun 2008 kemarin BTN berhasil membukukan outstanding KPR mencapai lebih dari Rp32 triliun dengan kredit baru Rp15,53 triliun lebih tinggi dari target Rp10,04 triliun.

Iqbal mengatakan, keberhasilan BTN memenuhi outstanding KPR Rp32 triliun karena dalam membayar angsuran sudah memperhitungkan pokok beda dengan bank lain yang hanya menghitung bunga.

Menurutnya, dengan standarisasi mutu yang diterapkan saat ini kredit baru BTN tahun 2009 diharapkan sama dengan realisasi tahun 2008 Rp15 triliun.

Angka ini agak hati-hati karena BTN mempertimbangkan dampak dari krisis ekonomi yang diperkirakan masih akan dirasakan tahun 2009 sehingga target yang dicapai tidak terlalu ekspansif, ujarnya.

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x