(The Manager’s Lounge – Leadership) – Setiap Kita, harus mempunyai suatu semangat untuk berkembang – developing yourself, improving yourself, deepening Yourself – keep learning.
Artinya “Bloom Where You Are Planted”, dimanapun kita ditempatkan, kita berkembang.
Banyak orang menyalahkan situasi, kondisi, orang lain, perusahaan, atau hal lainnya yang membuat mereka tidak berkembang. Namun orang-orang ini tidak mengevaluasi diri, bahwa penyebab tidak berkembangnya jika ditelaah lebih dalam sebenarnya adalah diri mereka sendiri.
Namun tidak demikian halnya dengan orang-orang yang maju, mereka mempergunakan waktu yang ada, mempergunakan kesempatan yang ada (yang sebenarnya sangat tersedia) sehingga membuat mereka semakin berkembang. Mereka belajar, mengevaluasi, memperdalam pengetahuan, melakukan observasi, belajar dari kesalahan dan terus berkembang.
Grow Yourself artinya kita juga tahu mempergunakan waktu yang ada. Untuk itu kita perlu belajar mengenai Time Management.
Time Management adalah sesuatu yang sangat perlu kita kuasai dan sadari, focus kepada hal-hal yang penting dan menghasilkan, dan tidak membuang-buang waktu dengan sia-sia.
Pemimpin-pemimpin terkemuka menyampaikan bahwa modal mereka yang paling berharga adalah: WAKTU
Team, pilihan ada pada kita, biarlah kita jadi orang-orang yang dari waktu ke waktu semakin berkembang, semakin improve.
Quotes:
Our strength grows not in time of comfort, our strength grows in time of trouble and difficulty, tested by time.” (Philip Swan)
Grow and Improve Your People
Tidak ada pemenang sejati yang berhasil karena dirinya sendiri saja, yang ada karena dukungan dari banyak orang lain, keluarganya, teamnya, temannya dan sekitarnya yang membuat seseorang menjadi berhasil.
Demikian juga kita, tidak terkecuali. Itulah sebabnya sangat penting untuk seorang supervisor/ leader mempunyai pandangan untuk memajukan/ mengembangkan teamnya, jadi tidak hanya focus untuk dirinya sendiri.
Concernnya adalah bagaimana teamnya bisa maju dan semakin meningkat kemampuannya.
Saya ingin menggaris bawahi hal ini baik kepada seorang leader maupun follower.
Namun hal ini tidak akan tercapai dengan cara-cara biasa atau santai-santai saja.
Seorang supervisor / leader yang baik umumnya orangnya akan demanding (bahkan bisa jadi sangat demanding), being pushy (mendorong bahkan cukup menekan), supaya teamnya stretchto the limit (ditarik sampai ke batas limit), set the higher standard, raising the bar, sometimes strict, namun disisi lain tetap menyeimbangkan team dengan membangun character yang benar.
Dia akan meminta dan mendorong team supaya bekerja keras, rajin, bahkan sangat rajin (double rajin), namun disisi lain juga mempunyai empathy, perhatian dan pengertian dengan team.
Selain itu leader / supervisor juga perlu membina dan mengarahkan team untuk menghargai waktu, bekerja cepat, disiplin dan punya etos kerja yang baik, dimana ia sendiri tentu harus melakukannya juga.
Leader yang baik bukan hanya “baik”, namun juga punya ketegasan jika memang ada hal yang salah yang perlu diperbaiki, memberikan pujian jika memang sesuatu yang baik dicapai, dan memberikan teguran jika ada kesalahan atau kekurangan terjadi, balance.
Leader yang baik mengarahkan dan mangajarkan teamnya untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya, berani menyampaikan ide, berani berdebat secara sehat, berargumentasi dengan makes sense namun dengan penyampaian yang sopan dan tetap mempunyai rasa hormat kepada orang lain, juga kepada supervisornya sendiri
As a leader, you have to put effort (berjuang), how to make your team improve
Quotes:
“Go to the people. Learn from them. Live with them. Start with what they know. Build with what they have, The best of leaders when the job is done, when the task is accomplished, the people will say we have done it ourselves.” (Lao Tzu)
Impact kepada team, mereka akan menjadi orang yang meningkat capabilitynya, lebih mempunyai kepercayaan diri namun diimbangi dengan fondasi character yang kuat. Mempunyai kepercayaan diri yang baik, tetapi tidak menjadi sombong. Sebagai catatan penting, kepercayaan diri sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan.
Tidak mudah putus asa, mempunyai ketenangan, keyakinan kepada Tuhan, iman yang teguh, integritas yang kuat, rendah hati.
Dari sisi technical capability, tidak hanya mengetahui dengan baik area pekerjaannya tetapi juga mengetahui area lainnya sehingga wawasannya menjadi berkembang – cross functional understanding
Dan sebagai team player (not single player), saling mendukung, bukan saling menyikut dan menjatuhkan antar teman, sehingga yang diharapkan terjadi synergi antar team. Bahu membahu untuk mencapai tujuan bersama.
Tidak menganggap teamnya yang paling penting, tetapi tahu menempatkan diri dan menghargai team lainnya.
Untuk anggota team, terbentuk character yang baik, tidak menyalahkan keadaan jika kesulitan datang, tidak suka membicarakan masalah-masalah saja, namun lebih concern kepada bagaimana mencari jalan keluarnya. Tidak menjelek-jelekkan atasan/perusahaan/orang lain, tetapi bagaimana cara mensupport mereka.
Tentu seorang supervisor juga ada kekurangan, namun sebagai anggota team, kekurangan tersebut bukan untuk kita jelek-jelekkan atau ditembak sebagai titik lemah, namun bagaimana caranya bisa menetralisirnya dan meminimizenya sehingga pengaruhnya tidak negative, bahkan lebih jauh mengcombine dengan yang lain, sehingga jadi saling mengisi.
Be Intrapreneur and Grow Your Business
Dalam hal ini sangat penting untuk mempunyai ownership atas unit/perusahaan dimana kita berada. Unit dimana kita ada adalah tanggung jawab kita, bagaimana membuat unit kita maju, berkembang, lebih efficient, lebih less cost, more result, lebih dinamis, bagaimana mengurangi tingkat kesalahan yang ada, bagaimana supaya suatu proses lebih sederhana dan cepat, lebih mudah, lebih automated, lebih sedikit sumber daya yang digunakan dengan hasil yang lebih banyak, bagaimana menjangkau lebih banyak dengan resources yang ada, apa yang diperlukan supaya performance meningkat 2 atau 3 kali lipat, bagaimana membuat project benar-benar terlaksana dengan timeframe yang sudah ada, tidak delay, apa yang harus dilakukan, bagaimana supaya ada kontinuitas dalam resources sehingga tidak terjadi stuck karena resources kurang atau resources yang ada kurang mampu, dll
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang membuat seseorang “Growing the Business”
Dalam tingkatan ini, kita lebih memperhatikan kepentingan bersama/perusahaan dibandingkan kepentingan pribadi.
Grow Your Business membuat kita memiliki pemikiran kreatif, proaktif dan antisipatif dan concern yang tinggi atas keseluruhan proses, baik resources yang ada, grooming the talent, cost usage efficiency, achieve the result, minimize error, dlsb
Inilah yang seringkali dinamakan Intrapreneurship.
Quotes:
“High achievement always takes place in the framework of high expectation.” – Charles Kettering.
“Whenver an individual or a business decides that success has been attained, progress stops.” – Thomas J. Watson.
Penulis adalah Suwandi Kusuma, head of Operation Control, Bank Danamon.
(Suwandi Kusuma/IK/TML)