(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Sering kita menemukan persaingan harga antara beberapa produsen. Contoh yang paling nyata antara operator seluler yang menawarkan berbagai fitur yang mereka miliki dengan harga yang lebih murah dibandingkan pesaing serupa. Saat ini, banyak sekali teori dari pada pakar serta guru mengenai stretegi penetapan harga. Ada baiknya kita belajar dari para guru tersebut sebelum memulai menetapkan sebuah harga yang sesuai dengan keinginan kita.
Philip Kotler
Dalam bukunya yang berjudul “Lateral Marketing”, ia mengungkapkan strategi yang bertemakan bagaimana menciptakan sebuah merek ternama. Kondisi ini berlaku bagi sebuah perusahaan besar yang telah terbangun namanya dipasar konsumen. Menurut Kotler strategi ini akan tidak berlaku bagi perusahaan yang baru lahir dan menjual sesuatu produk baru tanpa disertai inovasi yang baik.
Ia mengatakan bahwa “diferensiasi harus berbasis nilai seperti kualitas, fitur spesial, jasa serta kinerja. Tidak terdapat satupun strategi yang mampu bekerja pada seluruh kasus mengenai penetapan harga.” Sebagai contoh sebuah kopi yang tidak ternama dijual pada tingkat harga sebesar Rp 50.000 per cangkir sedangkan Starbucks dijual pada tingkat harga sebesar Rp 30.000. Sebuah celana jeans tanpa merek dijual berkisar Rp 50.000 sedangkan celana jeans dengan merek Le’vis dijual mulai dengan harga berkisar Rp 300.000. Pada kasus pertama tentunya pernyataan kita mengapa sebuah produk tidak ternama bisa dihargai tinggi dibandingkan produk ternama? Pada kasus kedua mengapa jarak harga sebuah produk yang sejenis bisa sangat jauh? Kunci dari merek adalah berdasarkan sebuah kualitas serta jasa yang ditawarkan.
Jack Trout
Tertulis dalam sebuah buku “Differentiate or Die”, Jack Trout mengungkapkan sebuah strategi menggunakan inovasi untuk membangun reputasi sebagai pemimpin pasar produk/jasa. Strategi ini akan bekerja dengan baik pada sebuah perusahaan berbasis teknologi pada pasar yang berkembang dan sedikit memiliki pengaruh pada sebuah perusahaan berbasis komoditas pada pasar yang sudah terbangun.
Ia mengatakan bahwa kompetisi dengan biaya rendah adalah masalah yang muncul dalam bisnis saat ini karena era kompetisi sekarang telah datang. Jika Anda tidak mencoba mendiferensiasikan harga produk/jasa yang Anda miliki, Anda perlu melakukan diferensiasi produk yang lebih inovatif. Sebagai contoh, Sony yang mengeluarkan sebuah produk bermerek Trinitron. Konsumen telah membedakan produk tersebut dari produk Sony lainnya karena produk ini memberikan teknologi pertelevisian yang terbaik serta termutakhir.
Emanuel Rosen
Pada buku yang dituliskannya “Anatomy of Buzz” terungkap mengenai strategi bagaimana menghasilkan sebuah merek yang mampu tersebar pada tataran masa yang cukup luas. Strategi ini ditujukan pada produk/jasa yang ditawarkan pada perusahaan di pasar konsumen yang luas. Tidak begitu berpengaruh manakala diaplikasikan pada perusahaan dengan produk/jasa yang terbatas pada target konsumen yang sedikit.
Ia mengatakan memulai dengan apa yang konsumen inginkan. Produksilah sebuah barang dimana konsumen menikmati produk tersebut/produk tersebut bermanfaat bagi konsumen banyak. Salah satu strategi yang dapat dilakukan melalui penyediaan sebuah web forum atau blog dimana konsumen dapat berbagi pengalaman melalui media tersebut.
Demikianlah beberapa strategi yang dapat diuraikan pada artikel ini. Tidak ada salahnya jika Anda memulai mengaplikasikan beberapa strategi dalam memasarkan produk/jasa yang Anda miliki.
(Permata Wulandari/AA/TML)