(Vibiznews – Service) – Salah satu fenomena ini terjadi pada industri penerbangan, dimana mereka terbebani dengan menurunnya permintaan. Mereka memiliki kapasitas yang tidak bisa dikurangi. Jiika sebuah penerbangan take off dengan kursi yang kosong, maka kursi tersebut tidak dapat diisi kembali. Hal ini juga berlaku pada hotel. Anda membangun kapasitas sesuai dengan ekspektasi permintaan. Namun ketika permintaan menurun, Anda akan mengalami kelebihan kapasitas.
Berikut ini adalah contoh beberapa perusahaan yang telah sukses dalam mengubah growth menjadi profitabilitas.
Starbucks adalah lebih dari sekedar kopi. Jika orang diminta untuk menggambarkan Starbucks, maka tentunya mereka tidak akan menggambarkan secangkir kopi saja, melainkan juga orang-orang yang sedang duduk bersama di dalamnya. Apa yang ditawarkan oleh Starbucks sesungguhnya adalah pengalaman pribadi dengan orang-orang yang berpikiran sama. Dunkin Donuts bisa saja juga menjual kopi, namun pelanggan dan pengalaman didalamnya sangatlah berbeda dengan atmosfir di Starbucks.
Salah satu langkah penting dalam membangun merek adalah mencapai standardisasi. Salah satu yang menjadi kunci penting Starbucks ketika berekspansi adalah pelatihan karyawan secara intensif demi mencapai kualitas yang konsisten. SDM adalah komponen yang krusial dalam kesuksesan bisnis service.
Salah satu perusahaan lain yang sukses adalah Southwest Airlines. Salah satu tantangan terbesar dalam hal profitabilitas perusahaan service adalah menjaga biaya supaya tetap minimum. Southwest dapat melakukannya dengan baik. Menurut laporan riset yang dilekuarkan oleh Standard & Poor’s, maskapai ini memiliki struktur biaya yang terrendah di industri dan juga mempunyai profit margin yang secara signifikan lebih besar daripada lainnya. Southwest telah menjadi salahs atu maskapai yang memperoleh laba secara konsisten selama beberapa tahun belakangan ini. Dan hal tersebut dicapai tanpa memotong jadwal kerja ataupun PHK karyawan.
S&P menyebut Southwest sebagai “perusahaan luar biasa dengan pengoperasian yang menguntungkan selama 30 tahun berturut-turut. Menurut S & P, disamping menjaga biaya supaya tetap rendah, mereka juga memberikan pelayanan prima secara konsisten dan memperoleh ranking tinggi dalam hal ketepatan waktu, pengelolaan koper, dan kepuasan pelanggan.
Southwest telah melakukan pekerjaan dengan baik dengan membangun struktur perusahaan yang mengizinkan perusahaan untuk memperrendah biaya secara signifikan dibandingkan dengan para pesaingnya. Fakta bahwa Southwest berusia lebih muda dibandingkan lainnya tidak berarti mereka juga mengikuti langkah maskapai lain yang mengoperasikan rute tidak menguntungkan.
(bersambung)
(Rinella Putri/DH/TML)