Human Asset Value Mapping, Memetakan Pengembangan Individu

(Business Lounge – Empower People) Setiap pengusaha penting untuk memetakan bagaimana kondisi sumber daya manusia di perusahaannya, pemetaan ini bertujuan untuk menempatkan setiap karyawan sesuai dengan potensinya. Pemetaan juga bertujuan untuk merencanakan pengembangan setiap individu untuk mencapai pengembangan potensi yang optimal. Pemetaan sumber daya manusia yang banyak digunakan dikenal dengan Human Asset Value Mapping, seperti digambarkan pada gambar berikut ini.

Human Asset 1

 

Human Asset Value Mapping menyusun pemetaan individu berdasarkan kinerja (performance) dan potensi (potential). Penilaian performace dihasilkan dari penilaian kinerja individu selama satu tahun atau rata-rata kinerja selama beberapa tahun. Penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan target key performance indicator tahunan dengan pencapaian pada tahun berjalan, hasilnya dituangkan dalam skala 1 hingga 5 atau skala lain yang dipadankan dengan skala kualitatif dari need improvement (skala 1), avarege  (skala 3) hingga excellent (skala 5).

Penilaian potensi disisi lain dilakukan melalui assessment yang bisa dilakukan dengan bermacam cara, melalui penilaian direct report dan one line above, melalui cara 360 degree, assessment centre, dll. Penilaian ini mengukur competency level dari seorang individu dengan skala yang sama dalam penilaian kinerja dengan cara membandingkan antara job requirement dengan competency individu.

Matriks antara kinerja dengan potensi akan menghasilkan enam tipe karyawan dengan perencanaan pengembangan individu (individual development plan) yang spesifik untuk setiap indvidu. Tipe pertama adalah karyawan Deadwood, karyawan ini rendah di kinerja maupun potensi, secara umum karyawan dengan tipe seperti ini dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja. Tipe yang kedua disebut dengan problem employee, kondisi dimana karyawan memiliki potensi yang tinggi namun kinerja yang rendah, perlu dillakukan coaching counselling dan rotasi penempatan pegawai, sebab dimungkinkan karyawan memiliki potensi yang berbeda dengan posisi dia saat ini. Tipe yang ketiga  karyawan dengan kinerja yang sedang hingg tinggi namun potensinya rendah, dikenal dengan career person, tipe ini sulit untuk dikembangkan karena potensi yang sudah terbatas, tindakan pengembangan untuk karyawan seperti ini tetap dipertahankan diposisinya. Tipe yang keempat adalah karyawan dengan potensi yang tinggi namun kinerjanya  rata-rata, tipe ini disebut dengan candidate star type B2, pengembangan dilakukan melalui rencana bagaimana bergerak menuju ke posisi terbaik yaitu tipe Star dan memberikan extra coaching untuk mencapainya. Tipe yang kelima adalah candidate star type B1, potensi sedang tapi kinerja tinggi, tipe ini juga dapat menuju tipe Star yang dilakukan melalui pendekatan pengembangan khusus di potensi yang kurang dengan memberikan penugasan-penugasan khusus yang menantang. Tipe yang keenam yang terbaik adalah tipe Star, tipe ini memiliki kinerja tinggi dan potensi juga tinggi, buat mereka yang dilakukan tentunya memberikan kepercayaan lebih melalui penugasan-penugasan baru yang sesuai dengan potensi yang tinggi.

Melalui pemetaan ini, manajemen sumber daya manusia akan berjalan efektif dan rencana pogram pengembangannya akan lebih terarah dan menghasilkan. Keterlibatan atasan langsung dan suasana yang kondusif diperlukan pada saat melakukan pemetaaan supaya tidak menimbulkan counter productive melalui sentimen yang terjadi.

Fadjar Ari DewantoFadjar Ari Dewanto/Managing Partner Business Advisory Vibiz Consulting/VMN/BL

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x