Boko Haram ‘Menjual’ Gadis-gadis yang Diculik

Kelompok bersenjata Nigeria Boko Haram telah mengaku bertanggung jawab atas penculikan 276 gadis dalam serangan di desa Chibok di timur laut Nigeria bulan lalu dan mengancam untuk ” menjual mereka di pasar “, dilaporkan oleh kantor berita AFP,  mengutip dari video yang diberikan mereka.

“Saya menculik gadis Anda,” kata pemimpin kelompok itu Abubakar Shekau pada Senin kemarin dalam video 57 menit yang diperoleh oleh agen, mengacu pada ratusan gadis yang diculik dari sekolah mereka di Chibok, negara Borno, pada tanggal 14 April lalu.

“Demi Allah, saya akan menjualnya di pasar,” katanya dalam video yang dimulai dengan pejuang memegang senapan otomatis dan menembaknya di udara saat mereka melantunkan “Allahu akbar!” atau ” Allah Maha Besar”.

Boko Haram diduga menyerbu sekolah menengah dan menculik gadis-gadis membawanya ke truk dan menghilang ke daerah terpencil di sepanjang perbatasan dengan Kamerun.

Boko Haram, sekarang dilihat sebagai ancaman bagi keamanan  Afrika, bahkan berkembang semakin berani dan memperluas jangkauannya.

Kurangnya kemampuan militer untuk mencegah serangan di Chibok dan menyelamatkan gadis-gadis yang diculik selama tiga minggu ini telah memicu kemarahan dan protes di timur laut dan di ibukota Abuja .

Ada lima puluh tiga dari gadis-gadis itu yang berhasil melarikan diri dari para pejuang, yang ingin memperkenalkan hukum Islam di negara ini, tapi 223  gadis lainnya masih ditahan, disampaikan polisi negara bagian hari Jumat lalu.

Penculikan massal dan kegagalan untuk menyelamatkan gadis-gadis ini, sekarang sudah  memasuki minggu keempat, merupakan sumber dari rasa malu yang mendalam dari pemerintah Nigeria, yang dituduh tidak peka terhadap penderitaan gadis-gadis ini dan tidak berbuat cukup untuk menyelamatkan mereka.

Dalam televisi pada Minggu malam kemarin, Presiden Goodluck Jonathan berjanji pemerintahannya akan melakukan segala sesuatu yang mungkin dan meminta bantuan internasional untuk menemukan gadis-gadis .

Arum/Journalist/VM/BL-alz,afp
Editor: Iin Caratri
Image: abcnews

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x