(The Manager’s Lounge – Finance), Usaha pemerintah Jepang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negaranya diperkirakan akan turut mendorong ekonomi di kawasan Asia Tenggara (21/01). Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Jepang akan mendorong permintaan terhadap produk-produk dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Sementara itu perusahaan-perusahaan asal Jepang juga bisa mengambil keuntungan dari biaya investasi yang masih murah di kawasan tersebut.
Indonesia, Thailand dan Malaysia diidentifikasi oleh HSBC Holdings Plc dan Credit Suisse Group sebagai negara-negara yang akan meraih keuntungan terbesar dari peningkatan stimulus moneter di Jepang sekaligus stimulus fiskal senilai 10.3 triliun yen yang sebelumnya telah diluncurkan oleh pemerintahan Shinzo Abe. PM Jepang yang baru ini merampungkan lawatannya ke negara-negara Asia Tenggara pada tanggal 18 Januari lalu.
Kontras dengan harapan terdorongnya ekonomi Asia Tenggara akibat stimulus moneter Jepang, ekonomi Korea Selatan justru diperkirakan akan tertekan. Melemahnya yen mengakibatkan produk-produk otomotif dan elektronik asal negeri Matahari Terbit ini menjadi lebih kompetitif untuk melawan rival-rivalnya dari Korea Selatan.
Yang Dirugikan, Yang Diuntungkan
Negara-negara eksportir komoditas seperti Indonesia dan Malaysia berada di posisi yang paling menguntungkan dari kenaikan permintaan domestik di Jepang, menurut Credit Suisse dalam laporan analisis kekuatan ekonomi negara-negara di kawasan Asia.
Negara-negara yang diuntungkan dari stimulus moneter di Jepang ini adalah negara-negara yang berfungsi sebagai pemasok sekaligus konsumen bagi Jepang. Sementara itu negara-negara yang akan dirugikan adalah negara yang memasok produk ekspor yang serupa dengan yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan di Jepang.
Korea Selatan akan menjadi negara yang paling terkena dampak negatif dari kebijakan stimulus yang akan melemahkan yen tersebut. Menguatnya won makin menurunkan daya saing dari perusahaan-perusahaan eksportir asal negeri Ginseng ini. Perusahaan teknologi, produsen kapal dan produsen otomotif akan menjadi perusahaan-perusahaan yang paling terdampak di Korea Selatan.
Abe Berusaha Memperkuat Tali Kerja Sama
Shinzo Abe yang memenangkan kursi PM bulan Desember 2012 lalu, melakukan lawatan kenegaraan ke Vietnam, Thailan dan Indonesia minggu lalu dalam rangka usaha memperkuat tali kerja sama antar negara di kawasan Asia. Beberapa negara di antaranya juga ikut terseret dalam pertikaian China-Jepang mengenai Pulau Shinkaku.
Nissan Motor Co., perusahaan otomotif terbesar kedua di Jepang, pada bulan November lalu menyatakan komitmen untuk melakukan investasi 11 miliar baht (370 juta dolar) untuk mendirikan pabrik di Thailand. Toyota di bulan yang sama menyatakan akan melipatgandakan kapasitas produksinya dan membangun pabrik perakitan mesin baru di Indonesia.
Jepang berusaha meningkatkan kemitraan dagangnya dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara karena pertikaiannya dengan China telah mengakibatkan penurunan penjualan ekspor di China.
Untuk 11 bulan pertama tahun 2012 lalu, ekspor dari Jepang ke 10 negara anggota ASEAN, kawasan tujuan ekspor ketiga terbesar di Jepang, berkontribusi untuk 16.2% dari keseluruhan ekspor dari Jepang, atau mengalami kenaikan 1.3% dari 12 bulan penuh di tahun 2011. Sementara itu di saat yang sama penjualan ekspor ke China, pasar terbesar Jepang, anjlok tajam menjadi 18.1% dari 19.7% pada periode yang sama tahun 2011.
(Ika Akbarwati/IC/TML)