(Business Lounge – World News) – Pesawat yang jatuh biasanya bisa ditemukan dengan cepat. Tetapi jika pesawat hilang di laut, pencarian bisa berlangsung lama. Dalam sejarah, MH 370 dari Malaysia Airlines bukan pesawat pertama yang hilang.
Penerbangan MH 370 dari Malaysia Airlines adalah contoh terakhir peristiwa yang jarang terjadi di dunia penerbangan, yaitu menghilangnya pesawat. Dengan radar, gelombang radio dan teknologi mutakhir lain, pesawat yang jatuh biasanya bisa ditemukan dengan mudah. Tapi pencarian kadang bisa berlangsung berhari-hari atau berminggu-minggu, jika pesawat menghilang di atas laut terbuka dan di daerah daratan yang bergunung-gunung.
Tahun 2009, sebuah pesawat dari maskapai penerbangan Air France hilang dari radar. Bagian pesawat ditemukan beberapa hari setelahnya, tetapi badan pesawat baru dtemukan dua tahun setelah kejadian. Pesawat Airbus A330 dengan nomor penerbangan 447 itu terperangkap badai besar di atas samudra Atlantik, setelah meninggalkan Rio de Janeiro dalam perjalanan ke Paris. 228 orang yang berada dalam pesawat meninggal.
Indonesia juga pernah mengalaminya. Sebuah Boeing 737 yang dioperasikan Adam Air hilang dari radar 1 Januari 2007. Sebagian ekor pesawat dan bagian lainnya ditemukan beberapa hari kemudian. Kotak hitam penyimpan data baru ditemukan sembilan bulan setelahnya, sedangkan badan pesawat sampai sekarang masih berada di dasar laut. 102 penumpangnya meninggal dalam kecelakaan.
Pada tahun 1995 pesawat yang dioperasikan Merpati Nusantara Airlines pernah menghilang, dan sampai sekarang tidak berhasil ditemukan. Pesawat tipe De Havilland Twin Otter 300 itu mengangkut 14 orang, dan sedang dalam perjalanan antar pulau di Indonesia.
Boeing 727 yang dioperasikan perusahaan Peru Faucett Airlines, pernah jatuh di Atlantik Utara di tahun 1990 setelah kehabisan bahan bakar. Pesawat itu mengangkut 18 pekerja perusahaan bersama keluarga mereka. Reruntuhan pesawat tidak pernah ditemukan.
Pesawat tipe Lockheed L-1049H Super Constellation yang disewa militer AS tidak berhasil sampai ke tujuan di Filipina tahun 1962. Pesawat itu membawa 107 penumpang dan awak pesawat. Belasan pesawat terbang dan sejumlah kapal mencari reruntuhannya di bagian barat samudra Pasifik, tetapi sampai hari ini belum di temukan juga.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Foto: Antara