Empat Siklon yang Mengancam Indonesia di Bulan Desember

Cuaca ekstrem di Indonesia pada Desember ini bukan sekadar hujan musiman biasa. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau sejumlah sistem siklon tropis yang secara bersamaan memengaruhi wilayah Indonesia. Fenomena ini kerap disebut anomali, karena Indonesia berada dekat garis khatulistiwa yang secara teori jarang dilintasi siklon tropis. Namun, pemanasan laut dan perubahan iklim membuat dampaknya semakin nyata.

Berikut empat siklon dan bibit siklon terbaru yang patut diwaspadai karena berpotensi menimbulkan bencana.

1. Siklon Tropis Bakung

Siklon Tropis Bakung berkembang di Samudra Hindia dan bergerak menjauhi daratan Indonesia. Meski pusatnya berada di laut lepas, efek tidak langsungnya cukup signifikan. Bakung memicu peningkatan curah hujan di wilayah barat Indonesia, khususnya Sumatra bagian selatan.

Selain hujan lebat, gelombang tinggi terjadi di perairan selatan Sumatra hingga Jawa. Kondisi ini berisiko bagi nelayan, pelayaran, serta kawasan pesisir yang rawan banjir rob dan abrasi.

2. Bibit Siklon Tropis 93S

Bibit siklon 93S terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Timur. Sistem ini belum berkembang menjadi siklon tropis penuh, namun lokasinya yang dekat dengan daratan membuat dampaknya terasa luas.

BMKG memperingatkan potensi hujan sedang hingga lebat di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, hingga Nusa Tenggara. Hujan yang berlangsung lama meningkatkan risiko banjir, longsor, dan gangguan aktivitas masyarakat, terutama di wilayah padat penduduk.

3. Bibit Siklon Tropis 95S

Bibit siklon 95S muncul di Laut Arafura, selatan Papua. Walaupun peluangnya menjadi siklon tropis relatif kecil, sistem ini tetap berbahaya karena dapat memperkuat pembentukan awan hujan di Indonesia timur.

Wilayah Papua dan Maluku berpotensi mengalami hujan lebat disertai angin kencang. Dampaknya antara lain banjir lokal, tanah longsor, serta gangguan transportasi laut dan udara antarwilayah.

4. Siklon Tropis Senyar

Selain tiga sistem di atas, Siklon Tropis Senyar menjadi sorotan karena memicu banjir besar di Sumatra. Menurut para pakar, Senyar tergolong fenomena langka karena terbentuk dan memberi dampak signifikan di wilayah yang sangat dekat dengan ekuator.

Siklon Senyar menyebabkan hujan ekstrem yang meluas dan intens, sehingga sungai-sungai meluap dan merendam permukiman. Kasus ini menegaskan bahwa meski Indonesia jarang dilintasi siklon secara langsung, dampaknya bisa sangat destruktif, terutama saat sistem atmosfer berada dalam kondisi tidak stabil.

Waspada di Tengah Anomali Iklim

Kemunculan Siklon Bakung, bibit 93S, bibit 95S, dan Siklon Senyar secara berdekatan menjadi sinyal kuat bahwa cuaca ekstrem di Desember ini perlu diwaspadai serius. BMKG mengimbau masyarakat untuk rutin memantau peringatan dini, menghindari aktivitas laut saat gelombang tinggi, serta meningkatkan kesiapsiagaan di daerah rawan banjir dan longsor.

Siklon tropis mungkin masih disebut anomali di Indonesia, tetapi dampaknya kini semakin nyata dan tidak bisa diabaikan.