Sam Altman Umumkan “Code Red”: ChatGPT Tertekan Saat Kualitas Kompetitor Makin Mendekat

(Business Lounge Journal – News and Insight)

ChatGPT masih menjadi aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah—namun posisi unggul itu kini menghadapi tekanan nyata. Para pesaing utama, dari Google hingga Anthropic, mulai menyusul dari sisi kualitas. Dan Sam Altman tidak tinggal diam.

Menurut laporan The Wall Street Journal, CEO OpenAI tersebut mengumumkan status “code red” kepada seluruh karyawan pada Senin lalu. Ini adalah sinyal tingkat urgensi tertinggi dalam struktur internal OpenAI, menandakan bahwa perusahaan harus memprioritaskan peningkatan ChatGPT dibandingkan proyek lain.

Mengapa OpenAI Mengaktifkan “Code Red”?

Dalam memo internal itu, Altman menegaskan beberapa urgensi penting:

  • ChatGPT harus lebih personal
  • Harus lebih cepat dan lebih andal
  • Harus bisa menjawab spektrum pertanyaan lebih luas
  • Pengalaman pengguna harian harus meningkat signifikan

Sebelumnya, OpenAI sudah berada dalam status “code orange”. Sistem warna yang digunakan perusahaan — kuning, oranye, merah — menggambarkan seberapa mendesak kebutuhan untuk meningkatkan produk inti.

Namun keputusan menaikkan tingkat menjadi red alert menunjukkan satu hal: gap kualitas dengan kompetitor sudah terasa, dan bisa menjadi ancaman strategis.

Posisi ChatGPT Masih Kuat, Namun Tidak Kebal

Perlu dicatat, ChatGPT masih memimpin dari sisi pengguna:

  • 800 juta pengguna per minggu
  • Dibanding 650 juta pengguna per bulan untuk Google Gemini

Secara popularitas, ChatGPT belum tergoyahkan. Namun dari sisi kemampuan, cerita berbeda.

Gemini versi terbaru, dirilis November lalu, mencetak skor tertinggi di berbagai tolok ukur industri. CEO Salesforce Marc Benioff bahkan menulis setelah dua jam mencoba Gemini: “I’m not going back.”

Sementara itu, Claude Opus 4.5 dari Anthropic dipuji sebagai salah satu model terbaik untuk coding. Integrasi Gemini ke Search juga memberi Google keunggulan distribusi yang sulit ditandingi OpenAI.

Bagi Altman, ini bukan sekadar kompetisi fitur—ini reputasi dan arah masa depan AI.

OpenAI Mengalihkan Fokus, Proyek Ditunda

Menurut laporan WSJ, Altman menyampaikan bahwa OpenAI akan menunda beberapa proyek penting demi fokus pada penerapan “code red” ini. Yang masuk daftar tunda:

  • proyek iklan,
  • sistem agen AI untuk kesehatan dan belanja,
  • serta “Pulse”, asisten pribadi berbasis AI.

OpenAI juga akan melakukan redistribusi tenaga kerja sementara, dan bahkan mengadakan panggilan harian bagi semua yang terlibat dalam peningkatan ChatGPT.

Fokus total ini menunjukkan bahwa OpenAI melihat ancaman kompetitif sebagai isu utama, bukan hal sekunder.

Model Penalaran Baru OpenAI Meluncur Minggu Depan

Di tengah tekanan ini, Altman memberikan satu kabar optimistis:
OpenAI akan merilis model penalaran baru minggu depan—dan diklaim lebih baik daripada Gemini.

Ini adalah pesan penting bagi investor dan pengguna, bahwa inovasi internal OpenAI tetap berjalan meski mereka menata ulang prioritasnya.

Nick Turley, Head of ChatGPT, menegaskan arah perusahaan lewat posting di X: “Fokus kami adalah membuat ChatGPT semakin kapabel, semakin intuitif, lebih personal, dan semakin bisa diakses di seluruh dunia.”

Persaingan AI Masuk Fase Baru

Langkah “code red” OpenAI menandai babak baru dalam persaingan AI global. Jika 2022–2023 adalah fase inovasi cepat, maka 2024–2025 adalah fase kompetisi kualitas dan pengalaman.

Dalam kacamata Business Lounge Journal:

  • Keunggulan bukan lagi soal siapa yang pertama meluncurkan, tetapi siapa yang memberikan pengalaman terbaik dan paling relevan bagi pengguna harian.
  • Integrasi ekosistem (Google Search, Microsoft Copilot) mulai menjadi faktor penentu.
  • OpenAI perlu menjaga momentum agar tidak menjadi “Nokia dalam era smartphone”—pemimpin awal yang lengah terhadap perubahan lanskap.

Altman telah menekan tombol bahaya. Apakah “code red” akan mengembalikan keunggulan ChatGPT, atau justru menjadi tanda bahwa dominasi awal OpenAI mulai terancam?