Influenza A Masih Merebak di Jakarta: Hati-Hati, Bisa Berujung Pneumonia

Dalam beberapa minggu terakhir, banyak warga Jakarta mulai mengeluhkan demam, batuk, pilek, dan rasa tidak enak badan yang mirip flu berat. Di media sosial pun ramai cerita soal “flu yang nggak kunjung sembuh” atau “satu rumah kena semua.” Fenomena ini bukan kebetulan — Indonesia memang sedang mengalami peningkatan aktivitas Influenza A, dan Jakarta sebagai kota padat penduduk menjadi salah satu wilayah yang harus paling waspada.

Secara nasional, laporan surveilans Kementerian Kesehatan dalam dua bulan terakhir menunjukkan peningkatan kasus influenza, terutama subtipe Influenza A (H3N2) dan A (H1N1)pdm09. Ini berarti virus sedang aktif beredar, mudah menular, dan cepat menyebar terutama di tempat umum, transportasi publik, kantor, sekolah, hingga mal. Tren nasional ini biasanya menjadi gambaran kuat bahwa kota besar seperti Jakarta ikut terdampak karena tingginya mobilitas warganya.

Situasi Jakarta: Waspada Meski Data Spesifik Belum Publik

Di Jakarta sendiri, peningkatan ISPA sejak Juli hingga Oktober menunjukkan bahwa lingkungan kondusif bagi penyebaran virus pernapasan. Banyak kasus flu berat yang muncul di layanan kesehatan digolongkan dalam Influenza-like Illness (ILI), yang salah satunya dapat berasal dari infeksi Influenza A.

Dengan lebih dari 44 puskesmas kecamatan dan 31 RSUD yang disiagakan untuk menangani kasus pernapasan, pemerintah daerah terus melakukan monitoring gejala dan peningkatan kasus di masyarakat.

Sementara itu, Jakarta mencatat hampir dua juta kasus ISPA sepanjang 2025. Memang tidak semuanya disebabkan influenza, tapi angka setinggi ini menunjukkan bahwa kondisi udara, cuaca yang berubah cepat, serta kepadatan kota membuat infeksi pernapasan sangat mudah muncul dan cepat menular. Ketika tubuh sedang lemah oleh polusi atau kurang istirahat, virus influenza jauh lebih mudah “menyerang”.

Influenza A Bukan Flu Biasa

Banyak orang menganggap influenza hanya “flu musiman” yang akan hilang sendiri. Padahal Influenza A, terutama beberapa variannya, bisa menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia — kondisi ketika paru-paru mengalami peradangan dan terisi cairan.

Pneumonia akibat Influenza A biasanya ditandai dengan:

  • Demam tinggi yang tidak turun

  • Batuk berdahak atau kering yang makin parah

  • Nyeri dada saat bernapas

  • Sesak napas atau napas cepat

  • Tubuh terasa sangat lemas

Kelompok yang paling rentan adalah anak kecil, lansia, ibu hamil, penderita asma atau penyakit paru, penderita diabetes, dan orang dengan kekebalan tubuh rendah. Pada kelompok ini, pneumonia bisa berkembang cepat hanya dalam 2–3 hari setelah gejala flu muncul.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Karena virusnya sedang aktif beredar, langkah pencegahan perlu ditingkatkan:

  • Gunakan masker saat sakit atau berada di tempat ramai.

  • Cuci tangan setelah menyentuh permukaan umum.

  • Perbanyak cairan dan istirahat, terutama jika mulai batuk atau demam.

  • Segera periksa ke dokter bila gejala memburuk 2–3 hari atau disertai sesak.

  • Pertimbangkan vaksin influenza, terutama bagi kelompok rentan.