Nvidia Kembali Cetak Rekor: Ketika Pertumbuhan AI Melampaui Ketakutan Pasar

(Business Lounge Journal – Global News)

Pasar sempat dirundung kecemasan sepanjang bulan lalu—dari isu perlambatan AI hingga aksi profit-taking investor besar. Namun Nvidia menjawab semuanya dengan satu laporan keuangan: pendapatan kuartal sebesar US$57 miliar, cukup untuk menghapus seluruh kepanikan itu seketika. Dengan data center yang kini tumbuh menjadi mesin raksasa senilai US$51 miliar, Nvidia kembali menunjukkan bahwa pusat gravitasi industri AI masih berputar di orbit mereka.

Respons pasar pun langsung terasa. Saham Nvidia melesat hingga 6,4% dalam perdagangan setelah jam bursa, sinyal bahwa pasar kembali menyepakati satu hal: tantangan utama AI hari ini bukan minat, tetapi pasokan. Atau meminjam istilah Dan Ives dari Wedbush, laporan ini adalah “momen sampanye” yang membuat layar bursa serempak menghijau.

Analis sebelumnya memang memproyeksikan kinerja kuat, tetapi tidak sebesar ini. Ekspektasi pendapatan di angka US$55,4 miliar dan laba US$1,26 per saham berhasil dilewati dengan mudah. Nvidia mencatat US$57 miliar pendapatan (naik 62% YoY) dan US$1,30 laba per saham, sementara margin tetap kokoh di 73,4% GAAP—sebuah prestasi untuk perusahaan yang tumbuh secepat ini.

Guidance yang Mengubah Narasi Industri

Sinyal terkuat datang dari proyeksi kuartal berikutnya: US$65 miliar, jauh melampaui perkiraan pasar di US$61,7 miliar. Tanpa permintaan kuat, tidak mungkin Nvidia mengunci target sebesar itu—apalagi dengan estimasi margin non-GAAP yang mendekati 75%.

Guidance ini pada dasarnya menetapkan baseline baru tentang seperti apa permintaan AI global pada fase pertumbuhan ini: bukan melandai, tetapi meningkat.

Permintaan chipset Blackwell, yang diposisikan sebagai generasi penerus untuk melatih model AI kelas raksasa, juga terus melampaui kapasitas produksi. Jensen Huang menegaskan secara lugas: “Blackwell sales are off the charts, and cloud GPUs are sold out.”

Data Center: Pilar US$51 Miliar yang Menggerakkan Ekosistem

Bisnis data center Nvidia kini bukan hanya engine utama—tetapi menjadi infrastruktur yang mendefinisikan arah industri teknologi global.

  • Compute & networking tumbuh menjadi pilar US$51 miliar.
  • Networking meningkat 160% YoY, seiring hyperscalers membangun kluster AI masif.
  • Inventory melonjak ke US$19,8 miliar, menandakan Nvidia mengamankan pasokan secepat produsen mampu memproduksinya.
  • Cloud-service agreements melonjak dua kali lipat ke US$26 miliar, menunjukkan pelanggan mengunci kapasitas jauh sebelum gelombang pelatihan model berikutnya.

Dengan kata lain: semua indikator permintaan justru bergerak berlawanan dengan narasi “AI cooldown.”

Sentimen Investor: Dari Ketakutan ke Recalibration

Menuju laporan keuangan, investor sempat gelisah. Beberapa nama besar termasuk SoftBank dan Peter Thiel memangkas kepemilikan, dan sebagian analis menyebut laporan Nvidia sebagai “tes vitalitas” industri AI.

Jawabannya kini jelas:
AI belum melambat—hanya menunggu bukti kuat, dan Nvidia baru saja menyediakannya.

Wedbush menyebut guidance Nvidia sebagai “eye-popping” dan cukup untuk meredam argumen kelompok pesimis AI yang sepanjang November merasa siklus upgrade mulai melemah.

Bayang-Bayang China dan Keterbatasan Infrastruktur

Ada satu catatan menarik:
Angka US$65 miliar itu belum memasukkan pasar China, karena pembatasan ekspor chip high-end masih berlaku. Artinya, jika hubungan dagang mulai mencair tahun depan, Nvidia memiliki potensi tambahan yang signifikan.

Namun tantangan fisik tetap menghantui industri: keterbatasan listrik, lahan, dan kapasitas grid menjadi “governor” pertumbuhan berikutnya. Meski demikian, kuartal ini menunjukkan bahwa pelanggan justru mempercepat pembangunan, bukan menundanya.

Inventory yang naik dan komitmen cloud jangka panjang yang menggandakan nilai memperlihatkan pasar yang sedang mendorong infrastruktur hingga batasnya, bukan pasar yang menunggu atau menahan permintaan.

Nvidia Menentukan Irama, Dunia Mengikuti

Untuk sementara, Nvidia kembali membuktikan satu hal: perkembangan AI global masih berada di fase ekspansi struktural, bukan koreksi siklikal.

Dengan revenue yang terus mencetak rekor, demand yang melampaui supply, serta guidance yang membentuk ulang ekspektasi pasar, Nvidia tidak hanya memimpin industri—mereka tengah mendefinisikan ulang apa yang dianggap “normal” dalam ekonomi AI hari ini.

Bagi sektor teknologi global maupun pasar modal, laporan kuartal ini bukan sekadar kemenangan perusahaan, melainkan indikasi bahwa gelombang AI masih bergerak kuat, dan Nvidia tetap berada di puncak ombaknya.