Tokyo Bidik Status Pusat Keuangan Global: Dorong Manajer Aset Independen, Saingi Singapura dan Hong Kong

Tokyo sedang mengambil langkah besar untuk memperkuat posisinya sebagai pusat keuangan global. Pemerintah Metropolitan Tokyo bersama sektor swasta meluncurkan berbagai inisiatif guna membangun ekosistem keuangan yang lebih kompetitif, dengan fokus pada lahirnya manajer aset independen. Harapannya, strategi ini dapat menarik lebih banyak investor asing sekaligus meningkatkan daya saing ibu kota Jepang di panggung internasional.

Program Emerging Managers: Mendorong Generasi Baru

Salah satu langkah kunci adalah Emerging Managers Program yang digagas oleh FinCity.Tokyo, sebuah kemitraan publik-swasta. Program ini dirancang untuk membantu mendirikan perusahaan manajemen aset baru sekaligus menyediakan akses permodalan. Dengan dukungan tersebut, manajer aset muda dan independen bisa tumbuh dan menawarkan alternatif investasi yang lebih beragam.

Inisiatif ini lahir dari kesadaran bahwa pasar Jepang selama ini terlalu bergantung pada segelintir manajer aset besar. Minimnya pemain baru membuat kompetisi kurang sehat dan inovasi berjalan lambat. Padahal, di era globalisasi dan digitalisasi, fleksibilitas serta keberanian mencoba strategi baru sangat dibutuhkan.

Ketertinggalan dari Singapura dan Hong Kong

Jika dibandingkan dengan Singapura dan Hong Kong, posisi Tokyo memang masih tertinggal. Singapura dalam dua dekade terakhir berhasil membangun reputasi sebagai hub dana lindung nilai (hedge funds) dan investasi berbasis ESG (Environmental, Social, Governance). Lingkungan regulasi yang ramah, insentif pajak, dan penggunaan bahasa Inggris menjadikannya magnet bagi investor global.

Hong Kong, meskipun menghadapi tantangan politik dalam beberapa tahun terakhir, tetap memiliki jaringan internasional luas dan sejarah panjang sebagai pintu utama modal global masuk ke Asia. Jumlah manajer aset independen di sana jauh lebih banyak, memberikan investor pilihan produk dan strategi yang lebih variatif.

Sebaliknya, Tokyo masih didominasi oleh institusi lama dengan pendekatan konservatif. Akibatnya, meskipun Jepang memiliki salah satu pasar modal terbesar di dunia, daya tariknya di mata investor internasional belum sekuat pesaingnya di Asia.

Apa yang Ditawarkan Manajer Independen?

Manajer aset independen biasanya lebih adaptif terhadap perubahan tren global. Mereka bisa lebih cepat merespons permintaan pasar terhadap investasi berkelanjutan, aset digital, atau instrumen keuangan baru. Dengan keberanian mengambil pendekatan segar, mereka berpotensi meningkatkan dinamika pasar Jepang dan memperkaya opsi bagi investor domestik maupun asing.

Lebih banyak manajer independen juga berarti kompetisi lebih sehat. Alih-alih pasar dikuasai oleh segelintir raksasa, investor akan menikmati biaya lebih efisien, produk lebih inovatif, dan strategi investasi yang lebih bervariasi.

Tantangan yang Dihadapi Tokyo

Ambisi besar ini tentu tidak bebas hambatan. Beberapa tantangan yang sering disebut investor asing antara lain:

  • Bahasa dan budaya bisnis: Sebagian besar dokumen hukum dan perjanjian masih berbahasa Jepang, yang menyulitkan investor global.
  • Regulasi pajak: Insentif pajak di Jepang belum sekompetitif Singapura, yang terkenal agresif menarik dana asing dengan berbagai keringanan.
  • Budaya konservatif: Sektor keuangan Jepang cenderung berhati-hati dan lamban dalam mengadopsi perubahan, berbeda dengan Singapura atau Hong Kong yang lebih gesit.

Selain itu, citra Tokyo sebagai pusat keuangan internasional masih kalah populer dibandingkan pusat lain di Asia. Dibutuhkan promosi berkelanjutan agar investor global melihat Jepang sebagai destinasi strategis untuk menanamkan modal.

Jalan ke Depan

Meski penuh tantangan, pemerintah metropolitan tetap optimistis. Dengan kombinasi reformasi regulasi, dukungan modal awal, dan kerja sama publik-swasta, Tokyo yakin bisa melahirkan generasi baru manajer aset yang beragam, inovatif, dan kompetitif.

Jika berhasil, kota ini bukan hanya mempersempit jarak dengan Singapura dan Hong Kong, tetapi juga menawarkan alternatif yang lebih stabil di tengah ketidakpastian geopolitik Asia. Jepang memiliki keunggulan dalam stabilitas hukum, kedalaman pasar modal, serta reputasi global yang kuat—modal penting untuk mendukung ambisi menjadi pusat finansial dunia.