(Business Lounge Journal – General Management)
Awareness operation risk untuk bank merujuk pada kesadaran dan pemahaman yang dimiliki oleh staf dan manajemen bank tentang risiko operasional yang dapat terjadi dalam kegiatan sehari-hari. Meningkatkan awareness operation risk di bank adalah proses penting agar seluruh staf dan manajemen sadar akan risiko operasional dan mampu mengelolanya dengan baik.
Risiko operasional ini meliputi berbagai hal seperti kesalahan manusia, kegagalan proses, sistem yang bermasalah, aktivitas fraud, atau kejadian lain yang dapat mengganggu kestabilan dan keberlangsungan operasional bank.
Tujuan dari awareness operation risk adalah meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan seluruh jajaran di bank agar dapat mengidentifikasi, mengelola, dan memitigasi risiko operasional secara lebih efektif. Hal ini penting untuk menjaga keamanan, keandalan transaksi, serta memenuhi regulasi yang berlaku.
Meningkatkan awareness membantu mencegah kerugian dan meningkatkan pengelolaan risiko secara proaktif. Ini merupakan bagian penting dari manajemen risiko bank agar tetap stabil dan terpercaya.
Berikut beberapa cara yang efektif untuk meningkatkan awareness tersebut:
- Pelatihan dan Edukasi Rutin
Memberikan pelatihan berkala tentang risiko operasional, termasuk contoh nyata serta cara mengidentifikasi potensi risiko dan fraud. Edukasi ini harus mencakup seluruh level dari staf operasional sampai manajemen puncak. - Komunikasi yang Efektif
Menyampaikan informasi terkait risiko operasional secara terbuka melalui email, bulletin, rapat, atau seminar. Memberikan update terbaru dan studi kasus untuk meningkatkan pemahaman. - Simulasi dan Role-Playing
Mengadakan simulasi kejadian risiko atau fraud untuk melatih kesiapsiagaan staf dalam merespons situasi tertentu, sehingga mereka lebih paham apa yang harus dilakukan. - Penguatan Kebijakan dan Prosedur
Menetapkan kebijakan dan prosedur yang jelas dan mudah dipahami tentang pengelolaan risiko operasional serta memastikan seluruh staf mengetahui dan memahami peran mereka. - Penggunaan Teknologi dan Sistem Deteksi Dini
Menggunakan sistem monitoring dan peringatan otomatis yang membantu staf dan manajemen mendeteksi risiko sejak dini, meningkatkan kewaspadaan terhadap transaksi mencurigakan. Banyak teknologi masa kini dapat membantu bank dalam mengidentifikasi transaksi abnormal, mendeteksi pola fraud, dan memberikan peringatan otomatis sehingga tindakan pengendalian bisa dilakukan lebih cepat dan tepat. - Budaya Risiko di Organisasi
Membangun budaya di mana risiko dibahas secara terbuka dan staf didorong melaporkan kejadian yang mencurigakan tanpa takut salah ataupun dihukum. - Penyelenggaraan Workshop dan Diskusi
Menggelar diskusi dan workshop terkait risiko operasional, termasuk berbagi pengalaman dan belajar dari kasus nyata, agar kesadaran akan risiko semakin meningkat. - Membuat Indikator Risiko dan KPI
Mengukur tingkat awareness melalui indikator tertentu dan memasukkannya ke dalam penilaian kinerja (KPI), agar menjadi bagian dari fokus organisasi.
Meningkatkan awareness operation risk adalah proses berkelanjutan yang harus didukung oleh seluruh jajaran organisasi agar risiko dapat dikelola dengan efektif dan proaktif.