(Business Lounge – Global News) Zuckerberg menyatakan bahwa komunikasi manusia dan pengekspresian ide-ide telah berkembang dengan cepat selama beberapa tahun terakhir. Satu dekade lalu, sebagian besar komunikasi disampaikan melalui teks. Sekarang, cara itu telah berganti menjadi gambar dan semakin berkembang lagi, hingga mencapai komunikasi melalui video. Karena itu Facebook terus melakukan inovasi dengan mengembangkan berbagai aplikasi video yang dapat memberikan pengalaman virtual reality.
Bila alat yang dapat memberikan pengalaman virtual reality sebelumnya hanya tersedia dalam bentuk headset atau dipasang pada kepala, sekarang virtual reality sedang mencapai wujud baru, yaitu video. Facebook sedang mengembangkan aplikasi video yang dapat berdiri sendiri, yang akan mendukung video 360 derajat atau “sphere“. Format video tersebut biasanya disusun dari beberapa kamera, memungkinkan pengguna untuk mengubah perspektif penglihatan dengan memiringkan ponsel mereka.
Aplikasi tersebut akan bekerja pada banyak platform termasuk perangkat Apple Inc. dan sistem operasi Android Google Inc. Pengembangan aplikasi ini berada dalam tahap awal dan tidak jelas kapan atau apakah aplikasi tersebut akan diluncurkan, sehingga proyek tersebut dianggap proyek rahasia milik Facebook.
Dukungan Facebook dalam Mewujudkan Virtual Reality
Pada bulan Maret, Zuckerberg mengatakan Facebook akan mendukung video sphere dengan mengatakan bahwa pengguna akan bisa “bergerak di dalam video dan melihatnya dari sudut yang berbeda.”
CEO Facebook─Mark Zuckerberg telah berulang kali menyebut virtual reality adalah “platform komputasi” berikutnya, setelah perangkat mobile. Sensasi pada virtual reality telah meningkat dan menyusut selama tiga dekade terakhir, namun akuisisi Oculus VR senilai USD 2 miliar oleh Facebook pada tahun lalu telah melonjakkan minat dan investasi pada sektor ini.
Facebook Menaruh Harapan pada Oculus
Oculus diharapkan akan mengirim headset Rift versi konsumen pada kuartal pertama tahun depan. Zuckerberg berharap headset Oculus akan menjadi sebuah wadah untuk memperkuat pengalaman “mendalam” baru, dari janji dokter secara virtual, koser secara langsung, hingga berada di kursi di tepi lapangan pertandingan basket.
Pada awalnya Oculus percaya bahwa selama dua tahun ke depan, VR hanya akan populer di kalangan gamer dan orang-orang yang bersedia untuk berinvestasi di komputer dengan desktop canggih untuk keperluan gaming. Tetapi visi Zuckerberg sendiri jauh lebih luas daripada ini, walaupun mungkin diperlukan waktu beberapa tahun untuk menjalankannya.
Facebook bukan Satu-satunya yang Berusaha dalam Bidang Virtual Reality
Tahun lalu, Google meluncurkan penampil virtual-reality yang disebut Cardboard dan merupakan investor utama dalam putaran dana senilai USD 542 juta untuk Magic Leap Inc., sebuah startup Florida yang bekerja pada sebuah layar untuk dipasang pada kepala yang dapat memproyeksikan gambar benda 3-D di dunia nyata.
Samsung Electronics Co. bekerja sama dengan Oculus untuk membuat headset Gear VR pada akhir tahun ini. Sony Corp. telah mengembangkan headset sendiri yang disebut Project Morpheus.
Pada bulan Mei lalu, Google memperkenalkan sebuah alat untuk membuat video sphere dengan lebih mudah. Kamera Jump milik Google mencakup 16 perangkat GoPro yang dapat menangkap gambar dan merekam video dalam 360 derajat serta dalam bentuk tiga dimensi. YouTube mendukung video tersebut dan ada lebih dari 400.000 pelanggan untuk channel # 360Video-nya.
Tujuan Facebook bukan Hanya untuk Menjual Tetapi Juga Memperkenalkan
Sebuah aplikasi mobile-video dari handset mungkin akan menawarkan pengalaman yang kurang mendalam dibandingkan dengan headset, tetapi sebuah aplikasi akan membantu memperluas kehadiran Facebook di virtual reality melebihi Oculus dan memperkenalkan teknologi tersebut terhadap user yang lebih banyak.
Tapi ini bukan akhir dari garis perkembangan komunikasi, karena masih banyak lagi inspirasi dan ide-ide yang belum dicurahkan sepenuhnya.
Alvin Wiryo Limanjaya/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana

