(Business Lounge – Business Insight) Apakah Anda pernah membayangkan bagaimana jadinya jika harus membeli sebuah ponsel tanpa dilengkapi dengan charger di kotaknya? Hal inilah yang baru-baru ini coba ditanyakan oleh CEO Xiaomi, Lei Jun, kepada pengikutnya di media sosial Tiongkok, Weibo.
Dilansir dari Ubergizmo (17/6), salah satu alasan yang membuat Lei Jun berpikir untuk tidak melengkapi perangkat Xiaomi dengan charger adalah demi kebaikan lingkungan. Banyaknya charger yang beredar saat ini memberikan dampak yang negatif terhadap lingkungan.
Berapa banyak charger yang akan memenuhi muka bumi ini, jika setiap kali seseorang membeli sebuah smartphone baru harus disertai dengan charger yang baru juga? Padahal mungkin sebelumnya orang tersebut sudah mempunyai charger dan dapat digunakan untuk smartphone barunya tersebut. Atau kalaupun belum pernah memiliki charger, dia dapat membeli charger untuk smartphone nya secara terpisah. Untuk hal ini, Xiaomi sendiri menawarkan sebuah Mi charger dengan harga sekitar $1.70 USD (setara denga 23 ribu rupiah).
Berdasarkan respon yang diterima dari pengikutnya di Weibo dan dari yang lain juga, banyak yang merasa bahwa Lei menggunakan alasan lingkungan hanya untuk menghemat biaya produksi Xiaomi, yaitu dengan menjual charger secara terpisah.
Menjual smartphone tanpa charger adalah sesuatu yang baru, walaupun sepertinya sulit, namun hal ini bukannya tidak mungkin untuk dilakukan. Seperti halnya dengan earphone yang kini tidak lagi termasuk pada saat pembelian smartphone, mungkin hal ini akan terjadi juga dengan charger.
So, simpan baik-baik charger Anda. Mungkin untuk pembelian smartphone berikutnya, Anda tidak akan mendapatkan lagi charger yang baru.
W.Lubis/VMN/BL/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Lidia Wulan