(Business Lounge – Tech & Gadget) Seiring dengan maraknya trend Selfie dengan menggunakan smart phone, hadir sebuah alat yang namanya Tongsis atau Tongkat Narsis. Tongsis intinya adalah sebuah alat berbentuk tongkat panjang dengan alat penggenggam smartphone pada salah satu ujungnya. Dengan menggunakan alat ini maka para pecinta selfie dapat memotret dirinya sendiri dengan angle yang lebih bagus.
Sejak kapan alat ini ada dan siapakah penemunya? Hal ini sempat menjadi simpang siur, bahkan sempat beredar kabar bahwa tongsis berasal dari Indonesia, dengan penemunya Anindito Respati Giyardani. Akan tetapi menurut kabar yang didapat, pendaftaran paten tongsis yang ia kembangkan tidak memiliki kelanjutan yang jelas. Dari penelusuran beberapa sumber, didapatkan bahwa tongsis sebenarnya bukan barang baru. Keberadaan tongsis telah muncul lama sebelum smartphone mulai beredar. Alat sejenis tongsis terlihat pertama kali dalam sebuah foto selfie Arnold dan Helen Hogg pada tahun 1925.
Kemudian tongsis diketahui muncul di Jepang pada tahun 1983, sebagai sebuah alat yang disebut sebagai “telescopic extender”. Akan tetapi pada saat itu alat ini tidak populer malah tercatat sebagai salah satu penemuan yang tak berguna, dalam buku terbitan tahun 1995 berjudul 101 Japan Un-Useless Invention.
Tongsis juga pernah dipatenkan dan dipasarkan oleh seorang penemu asal Kanada bernama Wayne Fromm pada tahun 2006. Bermula ketika sedang berlibur dengan anaknya, ia mengalami kesulitan untuk memotret dirinya di tempat-tempat pariwisata. Hal inilah yang memberikan ide untuk menciptakan alat yang dinamai Quick Pod. Namun sama seperti di Jepang, pada waktu itu alat ini juga kurang diminati pasar, mungkin karena penggunaan smartphone pada waktu itu juga belum popular.
Pemakaian alat ini dinilai memberikan banyak manfaat karena memberikan nilai lebih bagi para pengguna gadget. Dengan menggunakan alat ini, pengguna bisa memposisikan smartphone dengan jarak lebih jauh dari rentang tangan sehingga mendapatkan angle yang lebih baik. Majalah Time sendiri memasukkan alat yang disebut juga selfie stick ini dalam daftar 25 pertemuan terbaik sepanjang 2014. Tongsis masuk daftar tersebut bersama dengan aneka penemuan lainnya seperti mobil listrik, reaktor fisi nuklir, hingga filter virus ebola.
Akan tetapi selain memberikan manfaat, pemakaian tongsis juga dapat merugikan, apalagi kalau disalahgunakan. Hal inilah yang memicu beberapa negara sudah mengeluarkan larangan poenggunaan Tongsis. Di Korea Selatan misalnya pengguna tongsis dilarang sejak Desember lalu karena dianggap bisa mengacaukan sinyal sehingga menganggu radio polisi bahkan pesawat. Pelanggaran dikenakan hukuman 3 tahun penjara dan denda sebesar belasan ribu dollar AS. Sementara di Paris, Perancis, para pengelola museum melarang penggunaan tongsis oleh pengunjung karena dikhawatirkan bisa menyenggol atau jatuh dan menimpa aneka benda seni yang tersimpan di museum sehingga merusaknya. Selain di museum, beberapa event juga melarang penggunaan tongsis, salah satunya Apple yang telah mengeluarkan larangan penggunaan tongsis bagi para hadirin konferensi developer tahunannya, Worldwide Developers Conference (WWDC), yang akan digelar pada 8 Juni 2015 nanti.
Rebecca Hayati/VMN/BL/Managing Partner E-Commerce
Editor: Ruth Berliana