Coca-Cola Company

(Business Lounge – Business Insight) Coca berasal dari nama daun yang pada awalnya merupakan salah satu dari empat tanaman budidaya dalam keluarga Erythroxylaceae, aslinya berasal dari Amerika Selatan. Coca dikenal di seluruh dunia untuk alkaloid psikoaktif, kokain. John Stith Pemberton, ahli farmasi, dokter dan pebisnis meramunya dengan menambahkannya dengan daun teh yang sudah layu (untuk efek kafeinnya), dengan gula untuk menutup rasa pahitnya dan sedikit alkohol, dan menyebutnya Coca-Cola. Pada tahun pertama Coca-Cola dipasarkan, tahun 1886, penjualannya hanya menghasilkan 50 dolar Amerika dengan biaya pemasaran dan pengiklanan yang melonjak sampai 73,96 dolar Amerika. Pada saat penjualan Coca-Cola terbanyak adalah 13 gelas sehari – jauh sekali dengan penjualan saat ini menurut laporan keuangan 2010 sebanyak  1.7 milyar botol CocaCola dijual setiap hari.

Pemberton pada awalnya mengajak seorang ahli farmasi lainnya bernama Candler. Ketika Pemberton meninggal tahun 1888, Candler membeli seluruh saham Coca-Cola dan mendirikan Coca-Cola Company. Candler melakukan penerobosan iklan dengan strategi iklan “orang-orang keren” yang saat itu menampilkan para penyanyi opera yang glamour. Strategi iklan “orang-orang keren” ini diperkirakan menghabiskan 1 miliar dolar Amerika per tahun. Strategi Candler ini berhasil dan pada tahun 1895 dengan berdirinya pabrik sirup di Chicago, Dallas, dan Los Angeles, kemudian minuman tersebut pun tersedia di seluruh negara bagian.

Coca-cola belum dijual dalam botol saat itu, pengusaha Mississippi Joseph Biedenharn yang memiliki ide menjualnya dalam botol, meskipun Candler tidak tertarik pada konsep ini. Biedenharn membatasi penjualannya hanya pada wilayah penjualannya dan tidak pernah menyadari potensi bisnis ini. Hingga pada tahun 1899, Candler didekati Benyamin Thomas dan Joseph whitehead, dua pengacara dari Chattanooga, untuk memiliki hak pembotolan. Candler menyerahkannya begitu saja tanpa menyadari hasil yang besar dari proses ini, hingga Coca-Cola dijual ke seluruh dunia dengan cara seperti ini, saat sirop yang secara rahasia dikirimkan dan dibotolkan di negara-negara dunia, termasuk Indonesia. Kondisi ini membuat Coca-Cola berkembang dengan cepat, namun Candler sendiri tidak menikmatinya karena hak pembotolan tidak di tangan perusahaan.

Candler mengalami pukulan berat karena istrinya menderita kanker payudara pada tahun 1916, dia ditawari 25 juta dolar Amerika untuk menjual sahamnya, namun ia tetap memegang kepemilikannya dan memutuskan untuk menawariskan perusahaannya kepada anak-anaknya. Anak-anak Candler tiga tahun kemudian menjual saham perusahaan dengan harga yang sama kepada Ernest Woodruff yang memimpin perusahaan hingga 32 tahun.

Trend Penjualan Coca-Cola 2010-2014

Coca Cola

Pada tahun 1929, Coca-Cola tidak lagi menggunakan Coca didalam ramuannya karena mengandung kokain yang terlarang, dan rumus ramuannya tetap tersimpan di lemari besi sebuah bank di Atlanta. Coca-Cola Company kini menjual produknya pada lebih dari 200 negara. Dari tabel di atas terlihat pada tahun 2014 penjualan Coca-Cola mencapai 45,93 miliar dolar Amerika.

Fadjar Ari Dewanto/VMN/BD/Regional Head-Vibiz Research Center
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x