(Business Lounge – Business Today), Pemerintah menyatakan bahwa Indonesia masih mempertimbangkan apakah akan bergabung dalam perundingan perdagangan bebas “Trans-Pacific Partnership”(TPP) – Kemitraan Trans-Pasifik atau tidak. Hal ini di pertegas oleh Bayu Krisnamurthi , Wakil Menteri Perdagangan di Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Untuk bergabung dalam Trans-Pacific Partnership atau perundingan perdagangan bebas, banyak pertimbangan yang harus benar-benar dikaji dan yang paling mendasar adalah berhubungan dengan kepentingan Indonesia apabila jadi bergabung pada “TRANS-PACIFIC PARTNERSHIP” (TPP) tersebut.
Trans-Pacific Partnership ini menyajikan konsep perjanjian perdagangan bebas generasi masa depan di tingkat regional Asia Pasifik yang komprehensif, dapat melakukan liberalisasi di bidang perdagangan dan investasi, serta menjawab masalah-masalah perdagangan yang menjadi tantangan abad ke-21.
Didalam kerja sama ini maka setiap negara-negara yang terlibat dalam negosiasi dapat melakukan perdagangan bebas untuk memperkuat keterkaitan ekonomi, meningkatkan daya saing, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan standar hidup, serta mengurangi tingkat kemiskinan.
Perundingan kesepakatan perdagangan bebas di kawasan Pasifik yang dipimpin Amerika Serilkat dimana beranggotakan 10 negara ini dijadwalkan akan rampung sebelum akhir tahun 2013.
Berikut daftar negara-negara yang tergabung dalam TPP ini yaitu : Australia, Brunei, Kanada, Cile, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam. Sementara China tidak masuk anggota TPP.
Namun bila Indonesia bila tidak bergabung didalam TPP ini sementar semau negara-negara ASEAN bergabung dengan TPP, maka Indonesia akan mengalami kesulitan dalam hal mempertahankan akan pangsa pasar ekspor.
(rs/IK/bl-ant)

