(Business Lounge – Global News) Somnigroup International melayangkan penawaran akuisisi kepada Leggett & Platt dengan nilai keseluruhan sekitar US$1,63 miliar — kesepakatan dengan bentuk saham (all-stock deal). Jika deal ini terealisasi, Somnigroup akan menambah produsen pegas kasur dan panel spring mattress itu ke dalam jajarannya, memperkuat posisinya di industri bedding global.
Penawaran ini diajukan tanpa persetujuan awal dari dewan Leggett & Platt, dan disebut sebagai proposal non-binding. Somnigroup menawarkan saham mereka sebagai kompensasi kepada pemegang saham Leggett & Platt. Nilai ini setara dengan premi sekitar 17% dibanding harga saham Leggett & Platt sebelum pengumuman, menunjukkan bahwa Somnigroup mencoba memberikan insentif menarik agar persetujuan bisa diraih.
Bagi Leggett & Platt, akuisisi ini bisa menjadi jalan keluar dari tekanan pasar dan tantangan industri — terutama karena perusahaan telah beroperasi puluhan tahun di sektor spring mattress, casing bedding dan komponen furniture. Di sisi Somnigroup, penambahan Leggett & Platt akan memperluas portofolio produk, dari kasur foam / memory-foam dan bedding premium — yang sudah dikuasai lewat merek-merek seperti Tempur-Pedic dan Sealy — ke ranah spring mattress dan komponen bedding tradisional, sehingga memungkinkan diversifikasi dan efisiensi produksi.
Somnigroup selama ini dikenal sebagai pemimpin global di industri tidur (sleep/bedding), dengan jaringan manufaktur, distribusi dan retail yang luas, serta merek-merek terkenal. Model bisnisnya termasuk integrasi secara vertikal — dari pembuatan, distribusi, hingga ritel — yang memberi kontrol besar terhadap rantai pasok. Menurut perusahaan, strategi ini membantunya mempertahankan posisi kuat di pasar bedding global dan memberi fleksibilitas dalam ekspansi.
Dengan memasukkan Leggett & Platt, Somnigroup berpotensi memanfaatkan skala ekonomi (economies of scale), memperkuat supply chain komponen kasur, serta memperluas variasi produk untuk menggaet segmen pasar yang lebih luas — mulai dari konsumen yang menyukai kasur spring tradisional hingga mereka yang mencari kasur premium dengan foam atau teknologi tinggi. Hal ini bisa memberi fleksibilitas menjawab preferensi konsumen yang berbeda di berbagai pasar.
Namun, akuisisi ini juga membawa tantangan dan risiko. Karena penawaran dalam bentuk saham, eksekusi deal dapat mengencerkan (dilute) nilai saham Somnigroup jika integrasi gagal atau jika sinergi tidak tercapai. Selain itu, sektor furnitur dan bedding memang termasuk industri siklikal — artinya sensitif terhadap kondisi ekonomi, daya beli konsumen, serta harga bahan baku. Jika kondisi pasar melemah atau biaya produksi naik, manfaat dari ekspansi ini bisa tertekan.
Dari perspektif Leggett & Platt, muncul pertanyaan apakah nilai kompensasi dalam bentuk saham Somnigroup cukup menarik — terutama bagi investor yang menginginkan likuiditas atau dividen tunai. Rencana jangka panjang, keberlanjutan bisnis, dan prospek pertumbuhan di bawah kepemilikan baru harus dipertimbangkan dengan matang.
Secara industri, penawaran ini mencerminkan bahwa konsolidasi di sektor bedding dan furnitur masih terjadi — bahkan ketika banyak investor fokus pada sektor teknologi atau AI. Bagi pelaku industri, ini menunjukkan bahwa bahkan sektor tradisional seperti manufaktur mattress dan bedding tetap menarik jika dijalankan dengan skala besar, distribusi global, dan strategi integrasi vertikal.
Kalau deal ini disetujui, 2026 bisa menjadi tahun penting bagi Somnigroup dan Leggett & Platt: integrasi merek, pabrik, distribusi, dan pengembangan produk baru akan menjadi kunci. Investor dan pengamat pasar sebaiknya memperhatikan keputusan dewan Leggett & Platt, serta menilai apakah penawaran tersebut merefleksikan nilai perusahaan dengan adil — atau sekadar upaya konsolidasi dengan risiko tinggi.
Kesempatan ini nyata, tetapi keberhasilan jangka panjang tergantung pada manajemen risiko, eksekusi integrasi, dan respons pasar terhadap portofolio produk yang semakin luas dan beragam.