(Business Lounge – Global News) Barclays Plc mengumumkan akuisisi startup pinjaman konsumen asal Amerika Serikat, Best Egg, dengan nilai sekitar $800 juta. Kesepakatan ini menegaskan bahwa bank asal Inggris tersebut tetap memiliki nafsu besar terhadap bisnis pembiayaan ritel di Amerika Serikat, bahkan setelah muncul pertanyaan dari investor mengenai arah dan profitabilitas unit kartu kreditnya di negara itu. Seperti dilaporkan The Wall Street Journal dan Financial Times, kesepakatan ini memberi sinyal bahwa Barclays berupaya memperdalam pijakannya di sektor keuangan konsumen digital yang tumbuh cepat di AS.
Best Egg, yang berada di bawah naungan Marlette Holdings Inc., dikenal sebagai salah satu platform pinjaman daring paling agresif di pasar AS, menawarkan pinjaman pribadi tanpa agunan dan kartu kredit kepada konsumen dengan profil kredit menengah hingga baik. Startup ini berkembang pesat setelah pandemi COVID-19, saat permintaan pinjaman daring melonjak tajam dan bank-bank tradisional memperketat persyaratan kredit. Dengan lebih dari 1,3 juta pelanggan aktif dan lebih dari $27 miliar pinjaman yang telah disalurkan sejak berdiri, Best Egg menjadi target menarik bagi bank besar yang ingin memperluas bisnis pembiayaan berbasis data.
Profil Barclays memberikan konteks mengapa langkah ini penting. Didirikan pada tahun 1690, Barclays merupakan salah satu bank tertua di dunia dan termasuk dalam kelompok “Big Four” bank Inggris bersama HSBC, Lloyds, dan NatWest. Bank ini memiliki operasi global dengan tiga pilar utama: perbankan ritel di Inggris, investasi dan pasar modal, serta bisnis kartu kredit dan layanan konsumen internasional. Di Amerika Serikat, Barclays sudah memiliki basis kuat melalui portofolio kartu kredit bersama mitra besar seperti American Airlines dan Gap Inc., serta bisnis pembiayaan ritel yang mendukung e-commerce. Meskipun demikian, profitabilitas unit kartu kredit tersebut belakangan mendapat tekanan akibat meningkatnya biaya dana dan ketatnya persaingan dari bank-bank AS dan pemain fintech. Akuisisi Best Egg, dengan teknologi underwriting dan akses data yang lebih fleksibel, memberi Barclays jalan pintas untuk memperluas pasar tanpa harus membangun platform digital dari nol.
Akuisisi ini datang di saat Barclays menghadapi tekanan dari investor atas kinerja unit kartu kredit AS-nya, yang selama bertahun-tahun menjadi penyumbang besar pendapatan tetapi mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Beberapa analis menyebut langkah membeli Best Egg sebagai “penataan ulang model pertumbuhan” yang mengombinasikan keunggulan analitik digital startup dengan basis modal besar Barclays. Menurut laporan Bloomberg, bank berencana mempertahankan merek Best Egg dan mengintegrasikannya ke dalam divisi ritel AS untuk memperluas jangkauan ke segmen pelanggan yang sebelumnya tidak terlayani oleh produk Barclays tradisional.
Bagi Barclays, transaksi ini bukan sekadar ekspansi, melainkan juga langkah strategis dalam diversifikasi risiko. Bank ini selama beberapa tahun terakhir menghadapi regulasi ketat di pasar domestik Inggris dan margin yang menipis pada kredit konsumen Eropa. Dengan masuk lebih dalam ke pasar AS, Barclays berharap dapat memanfaatkan pasar konsumen yang lebih dinamis dan potensi profitabilitas yang lebih tinggi, meski disertai volatilitas yang lebih besar. Kesepakatan ini juga memperlihatkan ambisi CEO C.S. Venkatakrishnan untuk memulihkan kepercayaan investor dan memperkuat posisi bank di luar pasar tradisionalnya.
Pasar menyambut langkah tersebut dengan hati-hati. Saham Barclays di London sempat menguat tipis setelah pengumuman akuisisi, sementara analis di Reuters menilai kesepakatan ini bisa memberi dorongan jangka menengah terhadap pertumbuhan pendapatan non-bunga. Namun, beberapa pengamat memperingatkan bahwa sektor pinjaman digital di AS menghadapi risiko tinggi jika suku bunga tetap tinggi lebih lama, karena biaya dana dan risiko gagal bayar meningkat tajam. Dalam konteks itu, integrasi operasional dan manajemen risiko kredit Best Egg akan menjadi kunci keberhasilan transaksi ini.
Kesepakatan senilai $800 juta ini juga mencerminkan tren yang lebih luas di industri perbankan global, di mana lembaga keuangan besar semakin sering mengakuisisi startup keuangan digital untuk mempercepat transformasi teknologi dan menutup kesenjangan inovasi. Dalam hal ini, Barclays tampak meniru langkah bank seperti JPMorgan dan Goldman Sachs yang sebelumnya membeli platform fintech untuk memperluas ekosistem ritel mereka. Namun, tidak seperti investasi besar di masa euforia fintech 2021, akuisisi kali ini dilakukan dengan valuasi yang lebih realistis dan pendekatan integrasi yang lebih hati-hati.
Dengan membeli Best Egg, Barclays menunjukkan bahwa meski profitabilitas jangka pendek sektor kartu kreditnya sedang diuji, pandangannya terhadap pasar konsumen AS tetap positif. Langkah ini memperlihatkan keyakinan bahwa masa depan perbankan ritel akan ditentukan oleh kemampuan memadukan kekuatan finansial tradisional dengan kecepatan inovasi digital. Jika integrasi ini berhasil, Barclays bisa mengubah Best Egg menjadi mesin pertumbuhan baru—namun jika gagal, bank itu akan menghadapi risiko besar di salah satu pasar paling kompetitif dan teregulasi di dunia.

