Databricks

Databricks Cari Pendanaan dengan Valuasi $100 Miliar

(Business Lounge – Technology) Perusahaan analitik data dan kecerdasan buatan asal San Francisco, Databricks, dikabarkan tengah dalam proses menggalang dana dengan target valuasi mencapai 100 miliar dolar AS. Menurut laporan Bloomberg, langkah ini menandai lonjakan signifikan bagi perusahaan yang kurang dari setahun lalu baru saja mencatat valuasi sekitar 62 miliar dolar AS, mencerminkan derasnya arus modal yang mengalir ke sektor teknologi berbasis kecerdasan buatan.

Databricks, yang didirikan oleh sekelompok peneliti dari University of California, Berkeley, dikenal sebagai salah satu pionir di bidang analitik data berbasis cloud. Produk unggulannya memungkinkan perusahaan mengolah data dalam jumlah besar secara cepat, sekaligus mengintegrasikan kemampuan machine learning untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan pesat minat terhadap solusi data ini tak lepas dari dorongan AI boom yang melanda pasar global sejak 2023, di mana berbagai perusahaan berlomba-lomba mengadopsi kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi dan menciptakan layanan baru.

Menurut Financial Times, rencana pendanaan ini datang di tengah persaingan ketat dengan raksasa teknologi seperti Snowflake, Amazon Web Services, hingga Google Cloud, yang juga menawarkan layanan analitik data canggih. Namun, keunggulan Databricks terletak pada pendekatan open-source serta fleksibilitas produknya yang memungkinkan integrasi lintas platform. Hal inilah yang membuat perusahaan teknologi, lembaga keuangan, hingga perusahaan farmasi global menjadi pelanggan setia Databricks.

Dalam laporan Reuters, lonjakan valuasi Databricks menunjukkan bagaimana investor menilai strategisnya posisi perusahaan di tengah transisi digital global. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengandalkan data dan AI, pemain seperti Databricks dianggap akan menjadi infrastruktur penting dalam ekosistem teknologi modern. Investor juga melihat adanya peluang besar bagi Databricks untuk masuk ke ranah kecerdasan buatan generatif, di mana pengolahan data skala besar dapat digunakan untuk melatih model AI yang lebih canggih.

Namun, di balik prospek cerah tersebut, tantangan besar juga menanti. Pasar AI dan data analytics adalah salah satu sektor paling kompetitif dengan persaingan harga, kecepatan inovasi, serta kebutuhan investasi riset yang masif. Databricks dituntut untuk terus berinovasi sekaligus menjaga efisiensi biaya agar dapat mempertahankan pertumbuhan tanpa kehilangan margin. Selain itu, isu regulasi terkait privasi data dan keamanan siber juga menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi arah ekspansi perusahaan.

Apabila proses pendanaan ini berhasil, Databricks tidak hanya akan mengukuhkan diri sebagai salah satu perusahaan swasta paling bernilai di dunia, tetapi juga membuka jalan menuju potensi penawaran saham perdana (IPO) di masa depan. Seperti ditulis Bloomberg, valuasi 100 miliar dolar AS akan menempatkan Databricks sejajar dengan sejumlah raksasa teknologi publik, mencerminkan keyakinan investor bahwa perusahaan ini mampu menjadi salah satu motor penggerak transformasi digital global.