Apple

Apple Watch Kembalikan Fitur Oksigen Darah Setelah Redesain

(Business Lounge – Technology) Apple kembali membawa fitur pengukuran oksigen darah ke lini Apple Watch setelah sebelumnya harus menonaktifkannya akibat kalah dalam sengketa paten pada tahun 2023. Kembalinya fitur ini bukan hanya sekadar inovasi teknis, tetapi juga mencerminkan bagaimana raksasa teknologi asal Cupertino itu mampu beradaptasi dalam menghadapi tekanan hukum sekaligus menjaga daya tarik produk andalannya di pasar perangkat wearable global.

Menurut laporan Bloomberg, Apple berhasil mendesain ulang teknologi pengukuran oksigen darah pada Apple Watch dengan cara yang tidak lagi melanggar paten milik Masimo, perusahaan perangkat medis yang sebelumnya menuntut Apple di pengadilan. Dengan langkah ini, Apple tidak hanya menghidupkan kembali salah satu fitur kesehatan yang paling digemari pengguna, tetapi juga menunjukkan bahwa perusahaan masih memiliki ketangguhan dalam melakukan rekayasa ulang untuk mengatasi hambatan hukum sekaligus mempertahankan keunggulan kompetitif.

Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2020, fitur pengukuran oksigen darah telah menjadi salah satu nilai jual utama Apple Watch, terutama bagi pengguna yang peduli pada kesehatan, kebugaran, serta monitoring kondisi tubuh sehari-hari. Fitur ini memungkinkan pemantauan tingkat saturasi oksigen dalam darah, yang dapat menjadi indikator penting bagi kualitas pernapasan dan kesehatan kardiovaskular. Namun, pada tahun 2023, Apple terpaksa menonaktifkannya untuk model terbarunya di Amerika Serikat setelah pengadilan memutuskan bahwa teknologinya melanggar paten Masimo.

The Wall Street Journal menyoroti bahwa langkah Apple untuk segera mencari solusi teknis membuktikan betapa pentingnya fitur ini dalam menjaga posisi Apple Watch sebagai pemimpin pasar global di segmen wearable. Meskipun Apple Watch telah memiliki ekosistem aplikasi kesehatan yang luas, hilangnya satu fitur unggulan dapat memberi celah bagi pesaing seperti Samsung, Garmin, atau Fitbit untuk mengambil pangsa pasar. Karena itu, keberhasilan Apple mengembalikan fitur oksigen darah melalui desain baru merupakan sinyal positif bagi investor dan pengguna.

Sengketa hukum antara Apple dan Masimo sendiri menjadi perhatian luas di dunia teknologi dan hukum. Masimo menuduh Apple tidak hanya melanggar paten terkait sensor pengukuran oksigen, tetapi juga merekrut sejumlah karyawannya untuk mengakses rahasia dagang perusahaan. Kasus ini sempat menimbulkan ketidakpastian terhadap distribusi Apple Watch di Amerika Serikat, yang merupakan pasar terbesar bagi perangkat tersebut. Namun, dengan langkah rekayasa ulang, Apple kini tampaknya telah menemukan jalan keluar tanpa harus menunggu putusan banding yang bisa memakan waktu panjang.

Menurut analisis Reuters, strategi Apple dalam mendesain ulang fitur bukan hanya sekadar solusi jangka pendek. Perusahaan diperkirakan akan memperkuat investasi di bidang riset dan pengembangan sensor kesehatan generasi berikutnya. Hal ini sejalan dengan ambisi jangka panjang Apple untuk menjadikan Apple Watch bukan sekadar perangkat gaya hidup, melainkan juga alat pemantauan kesehatan yang lebih serius. Dalam beberapa tahun terakhir, Apple semakin agresif masuk ke sektor kesehatan digital, mulai dari pemantauan detak jantung, EKG, hingga pendeteksi jatuh.

Di sisi konsumen, kembalinya fitur oksigen darah akan memberikan nilai tambah yang signifikan. Banyak pengguna menggunakan fitur ini untuk memantau kualitas tidur, kondisi saat berolahraga, hingga mendeteksi potensi masalah kesehatan seperti sleep apnea atau gangguan pernapasan lainnya. Kehadiran kembali fitur ini dapat meningkatkan loyalitas pengguna sekaligus memperkuat persepsi Apple Watch sebagai perangkat kesehatan pribadi yang canggih.

Dari sisi pasar, keputusan ini datang pada saat yang tepat. Financial Times mencatat bahwa pasar perangkat wearable tengah mengalami perlambatan pertumbuhan akibat kondisi ekonomi global dan meningkatnya persaingan harga. Dengan menghadirkan kembali fitur oksigen darah yang populer, Apple berusaha membedakan produknya dari kompetitor dan menjaga margin keuntungan yang selama ini menjadi kekuatan utama perusahaan.

Namun, tantangan ke depan masih besar. Persaingan di pasar sensor kesehatan semakin ketat, dan regulasi terkait perangkat medis juga semakin kompleks. Apple harus memastikan bahwa inovasi teknologinya tetap sesuai dengan standar keselamatan dan tidak lagi menimbulkan masalah hukum. Selain itu, perusahaan juga dituntut untuk terus memperbarui fitur dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi agar bisa digunakan tidak hanya oleh konsumen umum, tetapi juga berpotensi diadopsi oleh sektor kesehatan profesional.

Dengan semua dinamika tersebut, kembalinya fitur pengukuran oksigen darah pada Apple Watch bukan hanya berita teknis, melainkan juga simbol tentang bagaimana sebuah perusahaan teknologi global menghadapi tantangan hukum, persaingan, dan ekspektasi konsumen sekaligus. Apple sekali lagi membuktikan bahwa meski berada di bawah tekanan, inovasi tetap bisa menjadi jalan keluar untuk menjaga dominasi di pasar yang sangat kompetitif.