Sebuah gempa berkekuatan 8,7 M terjadi sekitar 136 km timur laut Petropavlovsk‑Kamchatsky, di lepas pantai timur Kamchatka, Rusia. Gempa ini terjadi di kedalaman sekitar 20 km, sangat dangkal untuk ukuran seismik Ini adalah gempa terkuat di kawasan tersebut sejak 1952 dan termasuk dalam enam gempa terbesar yang pernah tercatat secara global.
Tsunami dengan gelombang tinggi 3–5 meter membanjiri wilayah Severo‑Kurilsk di Kepulauan Kuril dan menyebabkan evakuasi dan kerusakan sebagian infrastruktur
Berbagai negara di kawasan Pasifik—termasuk Jepang, Hawaii, Alaska, dan Pantai Barat AS—mengeluarkan peringatan tsunami, meskipun sebagian telah diturunkan menjadi advisori saat intensitas gelombang menurun
- Di Jepang, lebih dari 900.000 orang dievakuasi, dan Fukushima—meskipun sempat dalam status waspada—tidak mengalami dampak serius
- Di Hawaii dan Pantai Barat AS tercatat gelombang kecil (hingga sekitar 1,7 m di Hawaii), dan pemerintahan setempat menyatakan tidak ada kerusakan signifikan
- Setelah beberapa jam, sebagian besar peringatan tsunami dicabut, namun masih ada kewaspadaan terhadap potensi gempa susulan besar dalam beberapa minggu ke depan
Fenomena gempa dan tsunami ini terjadi di zona subduksi (Kuril–Kamchatka), di mana Lempeng Pasifik menyusup ke bawah Lempeng Okhotsk. Peristiwa gempa ini memicu perpindahan vertikal dasar laut: sebagian dasar laut terangkat, sebagian tenggelam, yang menyebabkan gelombang tsunami. Lempeng yang menyusup ini disebut sebagai “disappearing plate” yang menimbulkan tsunami” artinya ada bagian lempeng bumi yang tiba-tiba tenggelam atau tergelincir ke bawah, menyebabkan perubahan drastis pada dasar laut, yang akhirnya mengganggu air laut dan menciptakan gelombang Tsunami.
Ketika dasar laut tiba-tiba turun atau berubah posisi secara drastis, air laut di atasnya juga ikut terganggu. Gangguan ini menyebabkan gelombang besar yang menyebar cepat ke segala arah—itulah tsunami. Tsunami bisa sangat kuat dan cepat, terutama jika perpindahan vertikal dasar laut sangat besar.
Contoh kejadian nyata adalah saat Tsunami Aceh 2004 terjadi karena zona subduksi di bawah Samudera Hindia mengalami patahan besar. Sebagian dasar laut terangkat, dan sebagian lainnya turun drastis, menyebabkan Tsunami besar. Di beberapa kasus, bagian lempeng yang “hilang” atau “tenggelam” dalam waktu singkat bisa disalahartikan sebagai lempeng yang menghilang (“disappearing plate”), padahal sebenarnya itu pergerakan lempeng secara vertikal.
Peristiwa yang terjadi hari ini di Rusia adalah gempa bumi besar akibat zona subduksi yang memicu tsunami. Ini adalah juga adalah contoh langsung dari fenomena “disappearing plate.
Tsunami dari gempa megathrust Rusia ini dapat menyebar luas ke Hawaii, Jepang, China, dan Indonesia karena:
- Energi tsunami sangat besar dan bergerak cepat di laut lepas
- Lokasi gempa berada di Samudera Pasifik yang terhubung dengan banyak negara
- Dasar laut dan garis pantai membentuk jalur penyebaran gelombang yang luas
- Waktu tempuh tsunami lintas samudera hanya beberapa jam
Itu sebabnya sistem peringatan Tsunami global diperlukan karena penyebaran tsunami bisa sangat luas dan cepat, peringatan tsunami lintas negara sangat penting. Lembaga seperti Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) segera menyebarkan peringatan ke negara-negara di tepi Samudera Pasifik setelah gempa. Bersyukur peringatan Tsunami di beberapa negara telah di-downgrade menjadi advisory. Kita harapkan Indonesia tercinta tetap aman senantiasa.