Goodles

Goodles Mengubah Wajah Mac and Cheese untuk Generasi Dewasa

(Business Lounge – Global News) Goodles, sebuah merek makanan siap saji yang baru berdiri pada 2021, berhasil mengubah citra mac and cheese—yang selama ini identik dengan makanan anak-anak—menjadi simbol nostalgia yang bangga dinikmati oleh orang dewasa. Didirikan oleh perusahaan Gooder Foods, Goodles lahir dengan misi sederhana namun ambisius: menjadikan mac and cheese sehat, lezat, dan modern, tanpa meninggalkan rasa nyaman yang selama ini melekat pada hidangan klasik tersebut.

Berbekal kandungan protein tinggi, serat, serta vitamin dan mineral dari sayuran, Goodles menawarkan sesuatu yang tidak lazim di dunia makanan instan: kemewahan nutrisi yang dibalut dalam rasa yang menyenangkan. Setiap kotak Goodles mengandung sekitar 14 hingga 16 gram protein dan 7 gram serat, serta ditambah lebih dari 20 mikronutrien dari sumber nabati seperti brokoli, bayam, dan jamur shiitake. Dalam industri makanan yang kini bergeser menuju “better-for-you,” produk seperti ini menjawab selera konsumen yang menginginkan pilihan cepat saji namun tetap bergizi.

Yang membedakan Goodles dari para raksasa lama seperti Kraft atau Velveeta adalah cara merek ini memposisikan dirinya. Dengan kemasan warna-warni, nama-nama produk yang jenaka seperti Shella Good, Here Comes Truffle, atau Queso, Tell Me More, serta strategi pemasaran yang intensif di media sosial, Goodles langsung menyasar konsumen muda dewasa yang pernah tumbuh besar dengan mac and cheese tetapi kini mencari versi yang lebih sehat dan etis. Pendekatan ini membuahkan hasil: menurut laporan The Wall Street Journal, pangsa pasar Goodles melonjak dari hanya 0,6 persen pada tahun 2023 menjadi lebih dari 4 persen di pertengahan 2024. Sementara itu, dominasi Kraft di pasar mac and cheese terus tergerus, sebagian besar karena kurangnya inovasi dan ketidaksesuaian produk mereka dengan tren makanan modern.

Popularitas Goodles juga diperkuat oleh dukungan selebriti. Gal Gadot, aktris yang dikenal sebagai Wonder Woman, menjadi salah satu investor awal dan wajah dari kampanye merek ini. Selain itu, nama-nama besar lain seperti Christina Aguilera dan para influencer kuliner juga ikut memperkuat posisi Goodles di hati generasi milenial dan Gen Z. Tak hanya itu, Goodles juga menjadi viral di TikTok, dengan berbagai konten pengguna yang menunjukkan reaksi mereka saat mencoba produk ini pertama kali. Tidak jarang pula muncul ulasan yang membandingkan langsung Goodles dengan Kraft, di mana banyak pengguna menyebut Goodles sebagai versi “dewasa” dari makanan favorit masa kecil mereka.

Keberhasilan Goodles tidak lepas dari perubahan selera pasar yang kini lebih sadar gizi dan estetika. Dalam era di mana label “clean” dan “plant-powered” menjadi nilai jual utama, Goodles menjawab kebutuhan tersebut tanpa mengorbankan rasa. Bahkan, produk microwavable cup mereka yang baru diluncurkan menjadi pilihan ideal bagi mereka yang ingin makanan sehat namun tidak memiliki waktu untuk memasak. Varian cup seperti Cheddy Mac dan Shella Good kini tersedia di rak Walmart, Target, dan Whole Foods, semakin memperluas aksesibilitas merek ini ke berbagai kalangan konsumen.

Inovasi rasa menjadi aspek kunci dalam strategi produk Goodles. Beberapa rasa baru yang dirilis sepanjang tahun 2024 seperti Thrilled Cheese, Dreamy Creamy, dan Tex Me Later menunjukkan keberanian merek ini dalam mengeksplorasi rasa yang tidak konvensional untuk kategori mac and cheese. Dengan rasa yang terinspirasi dari grilled cheese, keju ganda, hingga tacos, Goodles tidak hanya menjual makanan, tapi juga pengalaman kuliner yang playful dan relevan dengan generasi yang mengedepankan eksplorasi rasa.

CEO Goodles, Jen Zeszut, dalam berbagai wawancara mengungkapkan bahwa target mereka adalah konsumen yang selama ini menyembunyikan kecintaannya pada mac and cheese karena malu dianggap kekanak-kanakan. Dengan Goodles, konsumen bisa kembali menikmati makanan tersebut tanpa rasa bersalah. “Kami ingin orang dewasa berhenti menyembunyikan kotak mac and cheese di keranjang belanja mereka,” ujar Zeszut seperti dikutip dari The Wall Street Journal.

Strategi ini ternyata tidak hanya efektif dalam membangun brand awareness, tetapi juga dalam mendorong penjualan. Menurut data internal perusahaan yang dikutip oleh Food Business News, Goodles kini mulai mencetak laba operasional, sebuah pencapaian penting bagi merek baru di industri makanan siap saji yang sangat kompetitif. Mereka juga sukses membentuk komunitas pelanggan yang loyal, banyak di antaranya membagikan pengalaman mereka di Reddit dan TikTok, menyebut Goodles sebagai “produk nostalgia yang direformulasi untuk zaman modern”.

Di forum Reddit, pengguna membandingkan Goodles dengan Kraft dengan mengatakan bahwa produk Goodles memiliki rasa lebih dewasa, bahan yang lebih bersih, dan label yang mudah dipahami. Seorang pengguna bahkan menyatakan: “Goodles tastes better than Kraft Mac n Cheese … I can pronounce every ingredient … Only thing you compromise is cost.” Komentar-komentar seperti ini memperkuat reputasi Goodles sebagai merek yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menetapkan standar baru.

Namun tentu saja, harga menjadi tantangan tersendiri. Dengan harga yang lebih tinggi dari rata-rata produk mac and cheese di pasaran, Goodles mengambil risiko dengan menyasar segmen konsumen yang rela membayar lebih untuk kualitas dan identitas merek. Meski begitu, dalam dunia makanan cepat saji modern, nilai tambah seperti kandungan gizi, etika produksi, dan daya tarik visual menjadi pertimbangan utama. Goodles, dengan segala kelebihannya, mampu menjawab kebutuhan itu dengan sempurna.

Kisah Goodles mencerminkan fenomena yang lebih luas di industri makanan: merek-merek baru dengan strategi pemasaran yang cerdas dan produk yang terkurasi mampu menantang dominasi pemain lama. Dengan menggabungkan nostalgia masa kecil dan nilai gizi masa kini, Goodles bukan hanya menjual makanan, melainkan gaya hidup. Di tengah pasar yang jenuh, mereka berhasil menciptakan ruang untuk pertumbuhan dan inovasi—dan menjadikan mac and cheese kembali keren untuk orang dewasa.