(Business Lounge – Global News) Di saat sebagian besar imperium bisnis Elon Musk mengalami gejolak, satu perusahaan justru tampil mencolok sebagai pilar stabilitas—bahkan pertumbuhan SpaceX. Di tengah penurunan performa Tesla, tantangan hukum terhadap X (sebelumnya Twitter), dan kecaman publik terhadap kepemimpinan Musk, laporan keuangan SpaceX menunjukkan tren sebaliknya. Perusahaan roket dan satelit ini bukan hanya tetap tangguh, tetapi kian mendekati status sebagai mesin keuntungan yang berdiri sendiri.
Seperti dilaporkan oleh The Wall Street Journal, dokumen internal menunjukkan bahwa SpaceX telah meraih pendapatan hampir $9 miliar pada tahun 2023 dan berada di jalur untuk menembus $15 miliar tahun ini. Pertumbuhan ini tidak datang dari satu lini bisnis saja, melainkan gabungan dari peluncuran roket Falcon 9 dan pertumbuhan eksplosif Starlink, layanan internet satelit global yang sudah memiliki lebih dari 2,6 juta pelanggan di seluruh dunia.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa SpaceX berhasil mempertahankan margin yang sehat, sekaligus memperluas skala operasinya lebih cepat daripada para pesaing, termasuk Blue Origin milik Jeff Bezos dan perusahaan-perusahaan luar angkasa konvensional seperti Boeing atau Northrop Grumman. Dengan sekitar 90 peluncuran dalam setahun terakhir, SpaceX kini meluncurkan lebih banyak roket daripada semua entitas negara dan swasta lainnya digabungkan.
Starlink menjadi titik balik dalam transformasi SpaceX dari perusahaan peluncur ke perusahaan infrastruktur teknologi. Didirikan dengan tujuan menyediakan akses internet ke wilayah terpencil di seluruh dunia, Starlink kini menghasilkan pendapatan miliaran dolar per tahun dan digunakan oleh pelanggan mulai dari warga pedesaan di Indonesia dan Alaska hingga militer Ukraina dalam konflik bersenjata. Produk ini memungkinkan SpaceX memiliki sumber pendapatan berulang yang tidak bergantung pada kontrak satuan dari NASA atau klien komersial.
Menurut Reuters, valuasi SpaceX di pasar swasta kini mencapai lebih dari $210 miliar, menjadikannya salah satu perusahaan swasta paling bernilai di dunia, bahkan mengalahkan valuasi puncak beberapa perusahaan publik di sektor teknologi dan kedirgantaraan. Investor yang sebelumnya skeptis terhadap kelayakan bisnis luar angkasa kini berdesak-desakan untuk masuk dalam putaran pendanaan terbaru SpaceX.
Ini semua terjadi di saat Tesla menghadapi tantangan berat, termasuk turunnya permintaan mobil listrik di pasar utama seperti Tiongkok dan Amerika Serikat, meningkatnya persaingan dari merek seperti BYD dan Hyundai, serta pertanyaan soal strategi produk masa depan. Harga saham Tesla telah turun lebih dari 30% sepanjang tahun ini, dan arus kas perusahaan pun mulai tertekan oleh tekanan margin dan perlambatan pertumbuhan volume.
Sementara itu, X, platform media sosial yang dibeli Musk senilai $44 miliar pada 2022, masih berjuang keras memulihkan pendapatan iklan dan kepercayaan pengguna. Beberapa laporan dari Bloomberg menyebutkan bahwa pendapatan X kini hanya separuh dari yang dicapai sebelum akuisisi, dan pengiklan besar masih enggan kembali.
Namun, SpaceX tetap bergerak naik. Selain keberhasilan komersial, perusahaan ini juga mencapai kemajuan signifikan dalam pengembangan sistem peluncur baru mereka, Starship. Meskipun masih dalam tahap uji coba dan menghadapi hambatan teknis serta regulasi, Starship menjanjikan kapasitas muatan jauh lebih besar dan biaya per kilogram yang lebih rendah dibandingkan sistem peluncur sebelumnya. Jika berhasil, ini bisa membuka jalan bagi misi eksplorasi bulan, Mars, dan bahkan pariwisata luar angkasa yang lebih terjangkau.
Starship juga menjadi pusat dari rencana NASA untuk kembali mengirim manusia ke Bulan lewat misi Artemis. Kontrak antara NASA dan SpaceX untuk pengembangan sistem pendaratan bulan ini bernilai lebih dari $2,9 miliar, dan SpaceX telah melakukan uji coba berulang untuk mencapai target peluncuran dalam beberapa tahun ke depan.
Kejayaan SpaceX ini menciptakan dinamika yang menarik dalam portofolio Elon Musk. Di satu sisi, Tesla yang pernah menjadi bintang utama kini harus menyesuaikan diri dengan kenyataan pasar yang lebih kompetitif. Di sisi lain, SpaceX mulai terlihat sebagai pilar bisnis yang dapat menopang reputasi dan pengaruh Musk di dunia teknologi dan industri global.
Beberapa analis menyebutkan bahwa SpaceX bisa menjadi kandidat IPO paling dinantikan di dekade ini. Namun sejauh ini, Musk masih menolak untuk membawa perusahaan ke pasar publik. Ia beralasan bahwa tekanan dari pasar saham bisa menghambat visi jangka panjang perusahaan untuk membangun koloni manusia di Mars dan menjadikan umat manusia multiplanet.
Selain keuntungan finansial, SpaceX juga menawarkan Musk sesuatu yang semakin langka dalam bisnisnya: narasi heroik yang diterima luas oleh publik. Di saat banyak proyek Musk lainnya dikritik sebagai eksentrik atau kontroversial, proyek luar angkasa masih mendapatkan simpati luas karena menjanjikan inovasi teknologi dan peradaban manusia.
Namun tidak semuanya berjalan mulus. Beberapa peluncuran Starlink masih menghadapi kendala teknis, dan komunitas astronom mengeluhkan dampaknya terhadap observasi langit malam. Di sisi lain, negara-negara seperti Tiongkok mulai mempercepat pengembangan jaringan satelit tandingan untuk mengurangi dominasi Amerika Serikat di orbit rendah Bumi.
Meski demikian, SpaceX tetap menjadi simbol keberhasilan sektor swasta dalam menjangkau luar angkasa. Kombinasi efisiensi teknik, visi jangka panjang, dan keberanian untuk gagal menjadi DNA perusahaan ini, dan tidak banyak perusahaan yang mampu menyaingi ritme kerja serta ambisi yang ditanamkan Musk ke dalam timnya.
Dengan laporan keuangan yang menguat dan permintaan pasar terhadap layanan internet satelit yang terus tumbuh, SpaceX bisa segera melampaui Tesla dalam hal kontribusi terhadap kekayaan bersih Musk. Dan jika tren ini berlanjut, dunia mungkin akan lebih mengenal Musk sebagai “orang luar angkasa” daripada sekadar “orang mobil listrik.”
Di tengah dunia teknologi yang kerap penuh volatilitas, SpaceX memberi pelajaran bahwa strategi jangka panjang yang disiplin dan tidak terlalu terpengaruh oleh opini publik bisa membuahkan hasil yang luar biasa—bahkan di luar planet ini.