(Business Lounge Journal – News and Insight)
Tahun 2025 menjadi tahun yang penuh tantangan cuaca ekstrem di berbagai belahan dunia. Perubahan iklim global yang semakin cepat menyebabkan pola cuaca tidak lagi stabil, dan kita harus lebih waspada terhadap dampaknya. Fenomena ini semakin sering terjadi dan menunjukkan bahwa kita berada dalam masa yang penuh ketidakpastian alam.
Berita terbaru tentang bencana di Texas Hill County dilanda badai tropis Barry pada 4–6 Juli 2025: turun curah hujan lebih dari 500 mm (≤20″) dalam hitungan jam. Sungai Guadalupe naik 26 ft dalam 45 menit, menewaskan +82 orang dan +41 hilang. Eropa Selatan (Crete, Spanyol, Turki), baru-baru ini Juli 2025 juga mengalami gelombang panas mencapai suhu lebih tinggi 5–10 °C dari normal, menyulut kebakaran hutan skala besar, ribuan orang dievakuasi, dan beberapa korban jiwa di Turki dan Spanyol .
Penyebab Cuaca Ekstrem Meningkat
Salah satu penyebab utama dari cuaca ekstrem yang meningkat adalah perubahan iklim. Emisi gas rumah kaca yang meningkat sejak era industrialisasi menyebabkan suhu bumi meningkat secara signifikan. Akibatnya, pola musim bergeser dan cuaca menjadi lebih tidak terduga. Saat ini, musim yang biasanya berimbang bisa tiba-tiba berubah menjadi cuaca panas yang menyengat, hujan deras, atau bahkan badai yang dahsyat. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi aktivitas manusia, tetapi juga ekosistem dan pertanian.
Selain itu, musim bergeser telah menyebabkan berbagai bencana yang lebih sering dan lebih parah. Di beberapa daerah, curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor. Di tempat lain, kekeringan berkepanjangan bisa menyebabkan krisis air bersih dan gagal panen. Fenomena angin kencang, tornado, bahkan badai tropis yang lebih intens juga mulai muncul di wilayah yang sebelumnya jarang terdampak, sehingga memunculkan risiko besar bagi masyarakat dan infrastruktur.
Sebagai contoh: dari Mei 2024 hingga Mei 2025, sekitar 4 miliar orang (≈49% populasi global) mengalami setidaknya 30 hari panas ekstrem—dengan suhu yang lebih tinggi dari 90% catatan lokal 1991–2020. Semua 67 gelombang panas teridentifikasi dipengaruhi oleh perubahan iklim. Laporan NOAA menunjukkan suhu global Maret–Mei 2025 berada 1,22 °C di atas rata‑rata abad ke‑20, menjadi yang terpanas kedua sejak 1849 ; sementara Januari dan April 2025 juga mencatat suhu terpanas kedua dan tertinggi dalam sejarah .
Bahaya Cuaca Ekstrem
Bahaya dari cuaca ekstrem ini sangat nyata dan langsung dirasakan. Banjir menyebabkan kerusakan properti, menghambat aktivitas ekonomi, dan menimbulkan korban jiwa. Tanah longsor menimbun jalan dan tempat tinggal, mempersulit evakuasi dan penyelamatan. Angin kencang dan badai dapat merobohkan pohon dan bangunan, meninggalkan kerusakan yang memerlukan waktu lama untuk pulih. Bahkan, dalam skala global, suhu ekstrem dapat memicu kekeringan yang menyebabkan kelaparan dan migrasi massal.
Ringkasan Data Ekstrem 2025
Fenomena | Contoh Ekstrem 2025 | Dampak Utama |
Panas ekstrem | 4 miliar orang alami +30 hari panas | Kesehatan masyarakat & produktivitas |
Banjir kilat | Texas: >500 mm dalam jam; 82 jiwa | Rusaknya properti, korban jiwa |
Banjir besar | Afrika Selatan: 3–4 m air, 102 korban | Pemukiman hancur, pengungsian massal |
Kebakaran hutan | Crete/Spanyol/Turki: ribuan evakuasi | Kerugian ekologi & ekonomi |
Tornado/derecho | AS/Kanada: 32 tornado, angin 120 mph | Infrastruktur hancur, korban jiwa |
Siklon tropis | Errol (Australasia): intensifikasi cepat | Bahaya angin, banjir |
Pentingnya Siap Siaga
Karenanya, upaya kesiapsiagaan dan mitigasi sangat penting. Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan, memperkuat sistem peringatan dini, dan mempersiapkan langkah-langkah tanggap darurat. Edukasi mengenai bahaya cuaca ekstrem dan langkah-langkah pencegahan harus menyebar luas agar masyarakat semakin paham dan mampu melindungi diri.
Di tengah ketidakpastian ini, peran kita sebagai individu sangat vital. Selalu siaga terhadap informasi cuaca dari sumber resmi, siapkan perlengkapan darurat, dan lakukan tindakan preventif. Bencana tidak bisa dihindari sepenuhnya, namun kesiapsiagaan mampu menyelamatkan nyawa dan meminimalkan kerugian. Waspada dan tetap waspada, karena cuaca ekstrem di 2025 ini mengajarkan kita untuk lebih peduli terhadap bumi dan masa depan.
Itu sebabnya perlu memperkuat urgensi dengan cara peringatan dini dan sistem informasi harus diperkuat, infrastruktur tangguh diperlukan melawan banjir, panas, dan badai. Kesiapan masyarakat wajib ditingkatkan dengan mengedukasi masyarakat di tempat rawan bencana.