Tesla

Mantan CFO Tesla Pimpin Pendanaan Startup Jolly

(Business Lounge – Global News) Mantan Chief Financial Officer (CFO) Tesla, Zach Kirkhorn, baru saja memimpin putaran pendanaan bagi startup Jolly dan bergabung dengan dewan direksinya. Ini merupakan langkah besar pertamanya setelah meninggalkan Tesla pada tahun 2023. Jolly, yang didirikan oleh mantan magang Tesla, Dean Zimberg, bertujuan untuk membantu perusahaan meningkatkan produktivitas karyawan melalui program penghargaan berbasis insentif.

Menurut The Wall Street Journal, Kirkhorn menjadi investor utama dalam putaran pendanaan Seri A Jolly senilai $16,5 juta pada Januari 2024. Keputusan ini menandai keterlibatan pertamanya dalam memimpin pendanaan sebuah perusahaan. Dengan bergabung dalam dewan direksi, ia menunjukkan komitmen jangka panjangnya terhadap perusahaan yang sedang berkembang pesat ini.

Setelah menghabiskan 13 tahun di Tesla dan menjabat sebagai CFO selama empat tahun, Kirkhorn memainkan peran kunci dalam menjadikan Tesla sebagai produsen mobil paling bernilai di dunia. Dalam wawancaranya dengan Financial Times, ia mengungkapkan bahwa ia ingin kembali ke kehidupan yang lebih pribadi setelah bertahun-tahun berada dalam sorotan publik. Namun, keterlibatannya dalam Jolly menandakan bahwa ia tetap aktif dalam dunia bisnis.

Saat keluar dari Tesla pada Agustus 2023, Kirkhorn masih memiliki saham dan opsi saham Tesla senilai lebih dari $550 juta dan telah menjual sekitar $51,8 juta sahamnya sebelum benar-benar hengkang dari perusahaan, menurut laporan Bloomberg.

Jolly adalah perusahaan rintisan berbasis di New York yang menawarkan program penghargaan karyawan yang dirancang untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan dan kepuasan karyawan. Saat ini, pelanggan korporatnya sebagian besar berasal dari sektor layanan kesehatan, tetapi perusahaan berencana untuk memperluas jangkauan ke industri manufaktur, logistik, konstruksi, dan restoran cepat saji.

Sistem penghargaan Jolly memungkinkan karyawan mendapatkan poin untuk berbagai pencapaian, seperti mengambil shift tambahan, menjual produk dengan margin tinggi, mematuhi protokol keselamatan, atau menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Poin yang diperoleh dapat ditukar dengan kartu hadiah atau barang dagangan perusahaan. Menurut laporan CNBC, sistem ini membantu perusahaan dalam meningkatkan keterlibatan dan loyalitas karyawan.

Dean Zimberg, CEO dan pendiri Jolly, menyatakan kepada Forbes bahwa program ini dirancang untuk mendukung divisi keuangan perusahaan dengan membantu manajemen biaya tenaga kerja dan meningkatkan efisiensi operasional. “Ini adalah alat untuk kantor CFO,” ujarnya.

Pendanaan Seri A Jolly juga didukung oleh beberapa investor lain, termasuk investor malaikat seperti Gokul Rajaram, Julien Codorniou, Steve Luczo, dan David Marcus, serta firma modal ventura Bullpen Capital, Dorm Room Fund, dan Eigen Ventures.

Codorniou, mantan eksekutif Meta Platforms dan Microsoft, yang akan bergabung dengan firma investasi 20VC sebagai mitra umum bulan depan, mengatakan kepada TechCrunch, “Saya tidak berpikir perusahaan perangkat lunak sebelumnya telah benar-benar mampu menyelaraskan kepentingan antara pengusaha dan karyawan dengan cara yang user-friendly.”

Dana yang diperoleh akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan, termasuk fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) yang akan diintegrasikan ke dalam platform, serta upaya pemasaran dan penjualan. Kirkhorn, yang kini menjadi anggota dewan Jolly, juga berperan dalam membantu perusahaan mempersiapkan diri untuk ekspansi ke sektor lain.

Kirkhorn menyatakan kepada The Guardian bahwa ia tetap mendukung komunitas Tesla dan akan terus membantu para mantan koleganya dalam upaya bisnis mereka. “Waktu saya di Tesla adalah pengalaman luar biasa dan saya adalah pendukung bisnis serta komunitasnya,” katanya.

Ketika ditanya apakah ia mempertimbangkan kembali bekerja penuh waktu, Kirkhorn mengatakan bahwa ia sering menerima tawaran untuk posisi kepemimpinan di berbagai perusahaan. “Saya sering mendapat banyak tawaran untuk peran kepemimpinan dalam perusahaan lain. Ke mana arah hidup saya selanjutnya? Saya rasa kita akan melihatnya bersama-sama,” ujar Kirkhorn dalam wawancaranya dengan Reuters.

Dengan pengalaman dan jaringan bisnisnya yang luas, Kirkhorn tetap menjadi sosok yang berpengaruh di dunia korporasi. Keputusannya untuk terlibat dengan Jolly menunjukkan bahwa ia tetap bersemangat untuk mendukung inovasi dan pertumbuhan perusahaan baru, meskipun ia juga menekankan keinginannya untuk menjaga privasi.

Jolly memiliki peluang besar untuk berkembang di berbagai industri, terutama dengan dukungan dari Kirkhorn dan investor lainnya. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan solusi inovatif dalam manajemen tenaga kerja, platform Jolly berpotensi menjadi alat yang sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan di berbagai sektor.