Airbnb

Airbnb Siapkan Strategi Ekspansi Besar dengan Investasi di Layanan Baru

(Business Lounge Journal – Global News)

Airbnb sedang bersiap untuk memperluas bisnisnya dengan mengalokasikan anggaran besar dalam pemasaran dan perekrutan guna mendukung peluncuran layanan baru pada Mei mendatang. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperluas sumber pendapatan di luar bisnis utama mereka, yaitu penyewaan properti jangka pendek.

Perusahaan berbasis di San Francisco ini mengumumkan pada Februari lalu bahwa mereka akan menginvestasikan antara $200 juta hingga $250 juta tahun ini guna membangun bisnis baru tersebut. Tujuannya adalah menghasilkan pendapatan tambahan sebesar $1 miliar, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap total pendapatan Airbnb yang mencapai $11,1 miliar pada tahun lalu. Meski pendapatannya meningkat 12% dibandingkan tahun sebelumnya, laba bersih Airbnb justru turun 45% menjadi $2,65 miliar.

Salah satu fokus utama Airbnb dalam ekspansi ini adalah menghidupkan kembali layanan “experiences” yang sempat diperkenalkan pada 2016, tetapi kurang berkembang akibat pandemi. Layanan ini dirancang untuk meningkatkan pengalaman perjalanan para pengguna dengan menawarkan berbagai aktivitas menarik, seperti tur bersepeda, kelas memasak, serta sesi mencicipi makanan khas suatu daerah.

Chief Financial Officer Airbnb, Ellie Mertz, mengatakan bahwa tujuan utama dari inisiatif ini adalah memperkaya pengalaman pengguna, baik saat mereka sedang bepergian maupun dalam kehidupan sehari-hari di kota tempat tinggal mereka. “Bagian dari reimajinasi pengalaman ini adalah dengan membawa lebih banyak hal ke dalam platform, hal-hal yang dapat dilakukan ketika berada di suatu destinasi perjalanan,” ujar Mertz.

Investasi Besar dalam Pemasaran dan Perekrutan

Untuk memastikan keberhasilan ekspansi ini, Airbnb mengalokasikan sebagian besar investasinya pada pemasaran programatik—penggunaan teknologi otomatis dalam pembelian media—serta perekrutan tenaga ahli di bidang pemasaran produk, desain, dan rekayasa teknologi.

Perusahaan juga merekrut lebih banyak staf untuk bekerja di bawah Chief Business Officer, Dave Stephenson, yang bertanggung jawab atas ekspansi internasional sekaligus pengembangan bisnis baru. Airbnb berencana meningkatkan jumlah karyawannya sekitar 10% pada tahun ini, setelah mencatat pertumbuhan sekitar 6% pada tahun lalu menjadi 7.300 pekerja.

Menurut Dan Wasiolek, analis ekuitas senior di Morningstar, investasi pemasaran ini akan membantu Airbnb memperkuat posisi mereka dalam menghadapi persaingan dengan platform seperti Viator milik TripAdvisor dan GetYourGuide. Wasiolek memproyeksikan bahwa Airbnb bisa mencapai $10 miliar dalam pemesanan pengalaman perjalanan pada akhir dekade ini.

“Setelah investasi awal ini, perusahaan akan mulai memperluas bisnis baru pada tahun kedua dan ketiga, sementara efisiensi operasional akan mulai meningkat pada tahun ketiga,” ujar Mertz. Ia juga menekankan bahwa meskipun ada biaya tetap yang besar di awal, biaya tersebut akan berkurang seiring dengan pertumbuhan pendapatan yang mampu menutupi pengeluaran tetap dan variabel.

Strategi Airbnb dalam Menjaga Profitabilitas

Di tengah ekspansi agresif ini, Airbnb tetap berupaya menjaga profitabilitas bisnis penyewaan properti yang menjadi inti bisnis mereka. Perusahaan berencana menerapkan lebih banyak otomatisasi guna meningkatkan efisiensi dan menekan biaya operasional.

Mertz menegaskan bahwa target pendapatan $1 miliar dari bisnis baru ini bukan merupakan proyeksi keuangan resmi untuk para investor, melainkan lebih kepada gambaran skala ambisi dan peluang yang ingin diraih oleh Airbnb. “Saya belum akan memberikan panduan tiga tahun ke depan untuk bisnis ini hingga layanan-layanan tersebut resmi diluncurkan,” katanya.

CEO Airbnb, Brian Chesky, bersama Mertz dan Stephenson, terlibat langsung dalam perencanaan bisnis baru ini, termasuk dalam penentuan besaran investasi serta penyusunan metrik evaluasi untuk mengukur keberhasilan strategi ekspansi.

Potensi Pengembangan Layanan Baru

Airbnb kemungkinan akan memperkenalkan layanan yang memungkinkan pengguna mengakses berbagai fasilitas selama masa menginap, seperti penyewaan koki pribadi atau pelatih kebugaran, serta memperkenalkan opsi transportasi yang mungkin bekerja sama dengan layanan ride-sharing.

Analis investasi dari TD Cowen, Kevin Kopelman, menyebutkan bahwa Airbnb bisa saja memperluas cakupan layanannya secara bertahap hingga bisa digunakan oleh mereka yang tidak menginap di properti Airbnb. Jika strategi ini berhasil, maka bisnis baru Airbnb berpotensi menghasilkan margin keuntungan yang tinggi.

“Investasi ini kemungkinan akan membebani margin keuntungan Airbnb selama beberapa tahun ke depan. Namun, jumlah dana yang mereka keluarkan masih relatif terkendali dan mereka berinvestasi dalam bisnis yang, jika berhasil, dapat memberikan margin tinggi,” ujar Kopelman.

Ketika ditanya apakah Airbnb akan berfokus pada layanan concierge atau pengalaman bersantap mewah, Mertz mengatakan bahwa saat ini belum ada pembaruan terkait hal tersebut. “Kami belum banyak melakukan eksplorasi pada kedua area tersebut, jadi belum ada yang bisa diumumkan,” katanya.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Langkah Airbnb dalam memperluas bisnisnya di luar penyewaan properti mencerminkan strategi diversifikasi yang banyak dilakukan oleh perusahaan teknologi besar lainnya. Namun, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi perusahaan dalam merealisasikan rencananya.

Salah satu tantangan utama adalah menarik pemilik properti dan pelaku usaha lokal untuk bergabung dalam platform pengalaman Airbnb. Dalam industri yang sudah kompetitif, seperti penyediaan aktivitas perjalanan, Airbnb harus menawarkan nilai tambah yang jelas agar dapat bersaing dengan pemain yang sudah mapan seperti Viator dan GetYourGuide.

Selain itu, dengan memperluas cakupan bisnisnya, Airbnb juga harus memastikan bahwa mereka tidak kehilangan fokus pada bisnis intinya. Para investor akan mencermati bagaimana ekspansi ini berdampak pada profitabilitas jangka panjang, terutama karena investasi awal dapat membebani margin keuntungan perusahaan dalam beberapa tahun ke depan.

Namun, jika Airbnb mampu menjalankan strategi ini dengan baik, diversifikasi bisnis ini berpotensi menjadi sumber pendapatan baru yang signifikan. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang mencari pengalaman unik dalam perjalanan mereka, layanan tambahan yang ditawarkan oleh Airbnb bisa menjadi faktor pembeda yang kuat di pasar.

Keputusan Airbnb untuk berinvestasi besar dalam pemasaran dan perekrutan juga menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki komitmen jangka panjang terhadap ekspansi bisnisnya. Jika strategi ini berhasil, Airbnb dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam industri perjalanan dan perhotelan, sekaligus membuka peluang baru bagi pertumbuhan bisnis mereka di masa depan.