(Business Lounge Journal – Medicine)
Membersihkan lidah dengan alat khusus atau sikat gigi telah lama menjadi bagian dari praktik kebersihan mulut di berbagai budaya, termasuk Ayurveda di India dan pengobatan tradisional Cina. Dalam beberapa tahun terakhir, metode ini kembali mendapatkan perhatian karena banyak klaim manfaatnya dalam mengurangi bau mulut, meningkatkan kesehatan oral, dan bahkan memperbaiki indra perasa. Namun, seberapa efektif sebenarnya pembersih lidah dibandingkan dengan menyikat lidah? Dan apakah manfaatnya bertahan dalam jangka panjang?
Apa yang Terjadi di Permukaan Lidah?
Lidah adalah rumah bagi ribuan papila kecil yang menciptakan permukaan yang kasar dan berbukit. Di celah-celah ini, sisa makanan, sel mati, dan bakteri dapat menumpuk, membentuk lapisan yang disebut biofilm. Lapisan ini sering kali mengandung bakteri yang menghasilkan senyawa sulfur volatil (VSC), penyebab utama bau mulut.
Jika tidak dibersihkan, lapisan biofilm ini bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri jahat yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut, termasuk plak gigi, radang gusi, dan bahkan infeksi rongga mulut. Karena itu, membersihkan lidah secara rutin dianggap penting bagi banyak praktisi kesehatan gigi.
Apa Kata Penelitian Tentang Pembersih Lidah?
Beberapa penelitian telah meneliti efektivitas pembersih lidah dalam mengurangi bau mulut dibandingkan dengan metode lain seperti menyikat lidah dengan sikat gigi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Periodontology menemukan bahwa baik menyikat maupun mengikis lidah dapat mengurangi VSC di dalam mulut. Namun, pembersih lidah lebih efektif, dengan tingkat pengurangan mencapai 75%, dibandingkan 45% dengan sikat gigi.
Studi lain pada tahun 2004 menunjukkan bahwa pembersih lidah dapat menghilangkan bakteri penyebab bau mulut hingga 30% lebih banyak dibandingkan sikat gigi berbulu lembut. Ini mengindikasikan bahwa alat khusus seperti scraper mungkin lebih efektif dalam mengatasi bau mulut dibandingkan hanya mengandalkan sikat gigi.
Namun, manfaat ini cenderung bersifat sementara. Sebuah tinjauan sistematis oleh Cochrane menyimpulkan bahwa meskipun pembersih lidah dapat membantu mengendalikan bau mulut dalam jangka pendek, belum ada bukti kuat bahwa metode ini memberikan efek jangka panjang dalam mencegah bau mulut kronis.
Pembersih Lidah vs Sikat Gigi: Mana yang Lebih Baik?
Perdebatan mengenai mana yang lebih baik—menggunakan pembersih lidah atau sekadar menyikat lidah dengan sikat gigi—masih berlangsung.
- Efektivitas dalam Menghilangkan Kotoran: Pembersih lidah cenderung lebih baik dalam mengangkat biofilm yang menempel di lidah dibandingkan dengan sikat gigi. Sikat gigi sering kali hanya menggerakkan kotoran tanpa benar-benar mengangkatnya.
- Kemudahan Penggunaan: Sikat gigi lebih praktis karena sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, tetapi beberapa orang merasa bahwa pembersih lidah memberikan sensasi kebersihan yang lebih baik.
- Risiko Cedera: Jika digunakan terlalu keras, baik sikat gigi maupun pembersih lidah dapat menyebabkan iritasi atau luka kecil pada permukaan lidah.
Berdasarkan temuan ini, banyak dokter gigi merekomendasikan penggunaan pembersih lidah sebagai tambahan untuk menyikat gigi, bukan sebagai pengganti.
Apakah Pembersih Lidah Meningkatkan Indra Perasa?
Beberapa klaim menyatakan bahwa membersihkan lidah dapat meningkatkan sensitivitas terhadap rasa makanan dengan menghilangkan lapisan biofilm yang menutupi papila pengecap.
Sebuah penelitian dalam Journal of Clinical Dentistry menemukan bahwa individu yang rutin membersihkan lidah mereka mengalami peningkatan sensitivitas rasa setelah beberapa minggu. Namun, efek ini bervariasi antar individu dan belum ada bukti kuat bahwa pembersih lidah memiliki dampak signifikan terhadap indra perasa dalam jangka panjang.
Apakah Pembersih Lidah Mencegah Penyakit Mulut?
Meskipun pembersih lidah dapat membantu mengurangi bakteri di mulut, penggunaannya tidak bisa menggantikan kebiasaan lain yang lebih penting dalam mencegah penyakit mulut, seperti menyikat gigi dan flossing.
Asosiasi Dokter Gigi Amerika (ADA) menyatakan bahwa meskipun beberapa orang merasa membersihkan lidah membantu menjaga napas tetap segar, tidak ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk menyimpulkan bahwa metode ini benar-benar mencegah atau mengobati bau mulut secara efektif. (MouthHealthy)
Cara Terbaik Menggunakan Pembersih Lidah
Jika tertarik untuk mencoba pembersih lidah, ada beberapa langkah yang bisa diikuti untuk mendapatkan hasil maksimal:
- Pilih alat yang sesuai – Pembersih lidah tersedia dalam berbagai bentuk, seperti plastik atau logam. Beberapa orang lebih nyaman dengan model yang lebih fleksibel, sementara yang lain lebih suka yang lebih kokoh.
- Gunakan setelah menyikat gigi – Waktu terbaik untuk membersihkan lidah adalah setelah menyikat gigi, saat mulut sudah bebas dari sisa makanan.
- Mulai dari bagian belakang lidah – Tempatkan pembersih lidah di bagian belakang lidah dan tarik perlahan ke depan untuk mengangkat lapisan biofilm. Ulangi beberapa kali dengan tekanan ringan.
- Bersihkan alat setelah digunakan – Bilas pembersih lidah dengan air hangat setelah digunakan untuk menghindari penumpukan bakteri.
Apakah Pembersih Lidah Wajib Digunakan?
Menggunakan pembersih lidah bisa menjadi tambahan yang baik dalam rutinitas kebersihan mulut, terutama bagi mereka yang sering mengalami bau mulut. Namun, alat ini bukan solusi ajaib dan sebaiknya digunakan bersama dengan kebiasaan lain seperti menyikat gigi, flossing, dan berkumur dengan obat kumur antibakteri.
Bagi sebagian orang, membersihkan lidah dapat memberikan rasa mulut yang lebih segar dan meningkatkan kepercayaan diri. Namun, bagi yang tidak memiliki masalah bau mulut atau penumpukan biofilm berlebihan, menyikat gigi dan flossing mungkin sudah cukup.
Jika masih ragu apakah pembersih lidah diperlukan atau tidak, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan saran yang lebih sesuai dengan kebutuhan pribadi.